"Hai, Cantik! Kamu tahu betapa aku merindukanmu?" tanya Yunus genit."Oh, Anda terlihat sangat sibuk. Ditambah lagi tadi ada orang yang membuat keributan. Saya paham kenapa Anda tidak punya waktu untuk saya," jawab gadis itu sambil tersenyum malu. Dia terlihat jauh lebih cantik ketika tersenyum.Saat gadis itu akan menuangkan wine ke gelas Yunus, Yunus segera memegang tangannya dan berkata, "Tunggu! Lihat ini, kamu sudah menumpahkan wine ke bajuku. Tentu minta maaf saja tidak akan cukup. Kalau kamu tidak ingin aku marah, kamu harus membuatku senang.""Mmm... lalu apa yang bisa saya lakukan untuk membuat Anda senang, Tuan Long?" tanya gadis itu."Hahahaha! Itulah yang ingin aku dengar! Ayo, ikut aku." Karena masih ada waktu lebih dari satu jam sebelum pesta dimulai, Yunus terpikir untuk bersenang-senang dengan gadis itu dulu."Sekarang, Tuan Long?" tanya pelayan itu."Jangan khawatir, tidak akan lama." jawab Yunus yang lalu mengajak gadis itu ke sebuah ruangan jauh di belakang.Tepat k
Gadis itu segera berlari menghampiri saudaranya.Yunus terkejut setelah banyak hal terjadi secara beruntun. Ketika membalikkan badan untuk melihat siapa pria yang sedang marah itu, dia sangat kaget sampai tidak bisa berkata-kata."Ha-Harry? Ngapain kamu di sini? Bagaimana kamu bisa tahu?" tanya Yunus yang mulai berkeringat dingin."Oh? Sungguh sebuah kebetulan yang menyenangkan! Jadi kaulah pelakunya, Tuan Long! Beraninya kau melecehkan adikku! Aku akan membunuhmu sekarang juga!" seru Harry saat dia menendang Yunus tepat di dada.Yunus terjerembab ke sisi samping kasur dan memegangi dadanya. Dia merasa bisa muntah darah sewaktu-waktu."Pegangi dia!" perintah Harry lalu beberapa anak buahnya segera menjepit lengan dan kaki Yunus.Yunus pucat pasi ketakutan. Kemudian dia berseru, "Pengawal, pengawal! Cepat ke sini!"Dia berteriak sekencang-kencangnya hingga membuat suaranya serak."Teriak! Teriak saja terus sekeras-kerasnya! Selama kau ada di ruangan ini, tidak akan ada yang bisa mendeng
“Harry! Anak buahnya ada di sini!” ujar salah seorang anak buah Harry.“Sial! Kita kalah jumlah! Kita harus mundur dulu!” ujar Harry memberi perintah. Bersama gadis tadi, mereka pun bergegas keluar dari Wayfair Mountain Entertainment.“Kejar mereka! Jangan biarkan mereka lolos dan bunuh mereka semua!” teriak Yunus dengan nada penuh amarah. Ini adalah pertama kalinya Yunus diperlakukan seperti ini, sebuah penghinaan besar yang tidak bisa dimaafkan.Ketika anak buah Yunus mengejar Harry dan kelompoknya, pelayan Yunus menghampirinya dan berkata dengan nada cemas, “Tuan Long, Anda baik-baik saja?”“Bagaimana mungkin aku baik-baik saja? Kaulah yang telah memilih tempat jelek ini untuk menjadi tempat pesta ulang tahunku! Jika bukan karena tempat ini, Harry dan anak buahnya tidak mungkin bisa menyelinap masuk dengan mudah! Apa kau tahu aku hampir mati?”Meskipun kepala pelayannya itu berusia hampir enam puluh tahun, Yunus tetap tega menampar wajahnya dengan keras.Plakkk!Dengan perasaan b
“Omong kosong apa itu? Siapa yang bilang begitu? Akan kubunuh dia!” geram Yunus kemudian menggebrak meja.Semua orang kaget dan tidak berani berkata sepatah katapun. Reaksi Yunus membuat semua orang ingat alasan mereka hadir di pesta ulang tahun itu sejak awal. Tujuan mereka sebenarnya adalah untuk bisa masuk ke dalam jaringan bisnis Yunus.Menyadari semua orang telah berhenti bergosip, Yunus kemudian menoleh ke arah Giya dan berkata dengan nada dingin, “Mendekat dan duduk di sampingku, Giya! Aku mau orang-orang ini tahu bahwa kamu adalah kekasihku! Kamu adalah milik Yunus Long!” Giya mengerutkan kening saat mendengar Yunus mengatakan itu. Alih-alih mematuhi perintah Yunus, Giya justru membuang muka ke arah lain.Melihat reaksi Giya, orang-orang di sana tersenyum kegirangan.Giya secara terang-terangan mempermalukan Yunus di depan semua orang!Yunus sudah berkali-kali dibuat sangat kesal hari ini. Kekesalannya sudah bertambah karena omongan Xavia tadi, kini malah Giya juga bersik
"Beraninya kamu menghindar dari aku! Kamu harus menuruti apapun perintahku! Kalau tidak, aku pastikan Keluarga Quarrington akan enyah dari Kota Mayberry!" bentak Yunus sambil menjambak rambut Giya.Berikutnya Yunus menarik Giya ke dalam pelukannya, namun Giya terus berontak."Lepaskan aku, dasar orang gila!"Saat Giya sedang berusaha melepaskan dirinya, tanpa sadar dia mengangkat tangan dan kemudian terdengar sebuah suara tamparan keras.Plakkk!Giya menampar pipi Yunus."Kamu... kamu menamparku? Beraninya kamu menamparku!"Yunus sangat kaget dan marah sampai dia bisa merasakan dirinya siap untuk menyemburkan darah. Semua orang hanya bisa menatap dengan mata terbelalak melihat semua itu."Kamu nggak apa-apa, Giya?" tanya Tammy dan teman-temannya memecah keheningan sambil menarik Giya dari pelukan Yunus.“Berlutut! Cepat berlutut di depanku sekarang juga! Jika tidak, kamu pasti akan menyesal!” geram Yunus sambil memegangi pipi dengan amarah yang tidak terbendung lagi. Saat dia mengataka
Wanita yang bertanya itu adalah Xavia. Dia tidak tahu kenapa, tetapi dia merasa sangat tidak nyaman mendengar Yoel menyebut Giya sebagai saudara iparnya!"Berengsek! Kalian benar-benar sudah bosan hidup! Ini kedua kalinya kau mencoba membuat keributan di pesta ulang tahunku! Aku akan menghajar kalian semua sampai mati jika itu hal terakhir yang bisa aku lakukan!" teriak Yunus dengan marah.Detik kemudian, semua pengawal Keluarga Long yang ada di sana langsung mengelilingi Yoel dan anak buahnya. Jumlah mereka sekitar seratus orang.Para pebisnis dan selebriti yang menyaksikan kejadian itu pun tercengang.“Wow! Kau punya anak buah yang banyak juga rupanya! Saatnya bermain kuis! Kau tahu keluarga siapa yang punya anak buah paling banyak di Mayberry?” tanya Yoel sambil tertawa dengan tangan dimasukkan ke dalam saku.Setelah Yoel berkata demikian, terdengar sebuah suara peluit. Berikutnya terlihat sekelompok besar pria kekar menerjang masuk ke dalam ruangan melalui pintu utama. Diperki
Meski semua anggota Keluarga Long juga merasa marah melihat kelakuan Yoel, tetapi mereka sadar lebih baik diam saat ini."Tidak perlu begitu, Tuan Lyle. Tolong tahan orang-orang Anda!” kata salah satu tetua keluarga Long.Zack tersenyum dan membalas, “Ya. Yoel, berhenti bersikap kasar.”Yoel lalu menurut mendengar perintah Zack.***Di tempat lain, Zack sedang berdiri di sudut sebuah lapangan golf di belakang hotel. Dia terlihat sedang menunggu seseorang.“Apa helikopternya sudah berangkat?” tanya Gerald melalui telepon.“Kami akan segera sampai!” jawab Drake dan Tyson di seberang.Sebenarnya Gerald tidak mau menggunakan helikopter hari ini, tetapi Zack terus memaksanya. Katanya Gerald harus tampil luar biasa untuk melawan Keluarga Long. Oleh karena itu dia harus menunjukkan kekuasaannya. Karena dia akan menghadapi Keluarga Long, Gerald akhirnya setuju. Dia tidak ingin lagi bersikap rendah hati dan tampil sederhana.Sambil menunggu kedatangan helikopternya, Gerald memperhatikan sek
“Entahlah, aku dengar dia banyak mengenal orang-orang penting. Kalau aku boleh menebak, mungkin dia di sini bertugas mengambilkan bola golf untuk orang-orang kaya itu, hahahha!” ujar Karen.“Ya, itu masuk akal. Aku ingat dia pernah mengatakan bahwa dia sedang membangun bisnisnya sendiri ketika kami bertemu di acara reuni. Dasar konyol!” cibir Lucille.Ketika Gerald masih sekolah SMP, mereka bertiga adalah teman sekelasnya dan Karen adalah guru mereka. Mereka terakhir kali bertemu ketika Gerald pulang kampung untuk merayakan ulang tahunnya. Di hari mereka bertemu juga merupakan hari ulang tahun Chase, dan di hari itu juga Gerald menemukan fakta bahwa gadis yang dia sukai semasa SMA, Sherry, kini telah berpacaran dengan Chase.Hari itu, Gerald meninggalkan acara lebih dulu karena banyak topik obrolan yang tidak penting untuk dibicarakan. Terlebih lagi, Gerald juga sedang buru-buru untuk merayakan ulang tahunnya sendiri. Setelah Gerald pergi, Chase dan yang lainnya berencana mengunju