“Tentu saja aku sedang membicarakan Brandon sang pemilik tempat!” Catherine pun kebingungan ketika dia melihat wanita itu mengeluarkan ponselnya. Brandon yang dimaksud adalah orang terkenal di tempat ini karena dia adalah pemilik beberapa kelab malam di sekitar tempat itu.Jika benar wanita itu mengenal Brandon, Catherine tahu bahwa dirinya berada dalam masalah besar.Sebagai anggota Keluarga Yaleman, Catherine tahu bahwa dirinya tidak perlu semudah itu merasa takut, andai dia bisa mengandalkan Yaleman untuk mengurus situasinya. Lady Yaleman pasti akan menegurnya karena telah menimbulkan masalah bagi Keluarga Yaleman, meskipun sebenarnya situasinya cukup mudah untuk diselesaikan.Menyadari hal itu, Catherine tahu bahwa dirinya tidak punya pilihan lain selain pasrah. Catherine tidak punya keberanian untuk menggunakan nama besar Keluarga Yaleman untuk masalah remeh semacam ini.Meski Catherine yakin bahwa putrinya mungkin tidak bersalah, Catherine tidak tahu lagi yang bisa dia lakukan.
Reaksi Tuan Fairwell jelas menunjukkan bahwa dia tidak tahu menahu Brandon yang dimaksud. Tuan Fairwell bahkan mungkin tidak mengenal siapa manajer toko yang dimaksud, apalagi asisten manajer toko yang diceritakan oleh wanita itu!“Apakah Philip yang meminta Anda untuk mengirim mobil ke sini?” Gerald bertanya sambil melangkah menghampiri Tuan Fairwell, tangan kanan Gerald disembunyikan di dalam sakunya. Mendengar pertanyaan Gerald, Tuan Fairwell seketika tercengang. Setelah memperhatikan Gerald dari ujung kaki sampai ujung kepala, Tuan Fairwell menjawab dengan nada penuh penghormatan, “Benar sekali. Philip memintaku untuk mengantarkan mobil ini kepada seorang Nona Muda atas nama Bea Yaleman. Aku sudah menyiapkan dokumen lengkap dan menyelesaikan formalitas lainya yang diperlukan.”Kemudian Tuan Fairwell tersenyum kepada Gerald. Tuan Hodges mengatakan bahwa dirinya tidak berhak untuk mengetahui namanya. Bagaimanapun, luar biasa bahwa pria muda seusianya mampu mengenal sosok yang sanga
“Apakah kamu mengenal Tuan Fairwell secara pribadi, Sepupu?” Bea bertanya sambil menatap kepada Gerald yang hanya diam dalam perjalanan mereka kembali ke rumah. Bea merasa aneh bahwa Tuan Fairwell yang datang secara pribadi untuk menyerahkan mobil kepada Bea tanpa alasan yang jelas. Fakta bahwa tidak banyak orang yang tahu tentang jati diri Bea juga membuat situasinya menjadi semakin mencurigakan.Apalagi pagi tadi Gerald sempat meminta nomor KTP Bea! Menyadari betapa Tuan Fairwell memperlakukan sepupunya dengan penuh hormat, Bea merasa bahwa sesuatu hal itu pasti ada hubungannya dengan Gerald.“Tidak sama sekali!” Gerald menjawab sambil menggelengkan kepala. Hal itu bukan kebohongan karena barusan adalah kali pertama bagi Gerald dan Tuan Fairwell bertemu.“Lalu kenapa Tuan Fairwell harus repot-repot datang ke sini untuk menyerahkan mobil secara langsung? Apa kamu yakin bahwa semua ini bukan karena koneksi yang kamu miliki?”Secara alamiah Bea tidak memandang rendah kepada Gerald. Nam
“Yura!” Semua orang menyapa sambil berdiri.Yura adalah cucu tertua di Keluarga Yaleman dan dia adalah cucu terfavorit Nyonya Yaleman. Sudah selayaknya semua orang di kelompok itu mengagumi Yura.“Ternyata kalian semua sudah datang duluan! Sebelum mulai, aku ingin mengenalkan teman-temanku! Wanita muda ini adalah teman sekelasku di kampus! Kalian bisa memanggil dia Marilyn! Lalu si Cantik ini, namanya Giya dan dia adalah teman sekelas Marilyn ketika mereka masih sama-sama kuliah di Mayberry City!” Yura berkata sambil memandang Giya.Berdiri di samping Marilyn yang cantik, entah bagaimana kecantikan Giya justru semakin kuat dan sikapnya yang baik membuat Giya semakin memikat.Ketika pertama kali Yura bertemu Giya, Yura menyangka bahwa dia tidak akan tergoda dengan kecantikan Giya karena Yura sudah terbiasa bertemu dengan wanita cantik.Setelah saling bertegur sapa, kemudian Yura manatap Yura kemudian bertanya sambil tersenyum, “Ngomong-ngomong, Giya, kamu tidak keberatan kalau aku mene
“Serene County? Hahaha! Tidak salah lagi memang benar dia orangnya!” Seseorang dari tengah kerumunan berkata diikuti tawa yang lainnya. “Oh, Tuhan, benarkah? Si miskin Gerald ternyata kerabat kalian?” Marilyn menjawab, raut wajahnya terlihat kaget.“Sayangnya, seperti itulah kebenarannya. Namun Yaleman telah dan tidak akan pernah menganggap Gerald sebagai bagian dari keluarga kami!” Yura berkata dengan senyum masam di wajahnya.Giya sendiri tidak peduli dengan yang orang-orang lain katakan tentang Gerald. Sebaliknya, Giya bersemangat begitu tahu Gerald mungkin akan datang!“Akankah Gerald datang, Yura?” Giya bertanya.Sebagai tanggapan, Yura mengangguk kemudian berkata, “Aku menebak atas nama iblis, Bea akan mengajaknya ke sini! Begitu kalimat Yura berakhir, pintu terbuka dan Bea masuk. Melihat Gerald tidak bersamanya, mau tidak mau Giya merasa sedikit cemas.“Si Udik itu datang, Bea?” Salah seorang gadis di tempat itu bertanya.Karena Bea selalu dianggap sebagai yang terbawah di dal
Yura dan yang lainnya menggelengkan kepala dan tertawa menyaksikan adegan yang sedang berlangsung. Sikap Gerald agak berlebihan. Sedetik sebelumnya Gerald berakting seperti layaknya seseorang yang sangat berkuasa, tidak disangka semua orang tahu tentang latar belakang dirinya! “Marilyn, setelah kamu pindah sekolah saat itu, kita tidak pernah lagi berkomunikasi selama bertahun-tahun lamanya. Aku sungguh tidak menyangka kamu mengenal sepupuku!” Gerald menanggapi.“Kalau begitu, tidak ada gunanya kita bicara tanpa tujuan. Kamu membuatnya terdengar seolah aku yang ingin mengontakmu! Cepat cari tempat dan duduk!”” Marilyn menjawab, tersirat rasa jijik dalam suaranya.Mendengar itu, Gerald hanya bisa tersenyum putus asa sambil mencari tempat duduk. Tepat ketika Gerald akan duduk, terdengar suara seseorang yang lain yang mendadak memanggilnya. “Gerald!”Gerald mendongak dan sangat kaget!“Giya? Apa yang kamu lakukan di sini?”Sialan! Sungguh Gerald tidak menyangka akan bertemu dengan waja
“Kamu… kamu mengisap rokok jenis ini, Gerald?” Semua orang merasa seolah sedang mendapat tamparan keras di wajah mereka. Hal ini berlaku terutama bagi Yura.Ternyata Yura membawa rokok yang secara khusus dia pesan melalui seorang teman untuk membelinya jauh-jauh di negara M. Jenis rokok yang berharga dan mahal.Sejujurnya Yura sudah menunggu momen untuk mengedarkan rokok yang dia bawa berkeliling dan kerumunan itu akan mengaguminya.Ketika seorang pria muda keluar, hal pertama yang akan diperhatikan oleh orang-orang adalah pakaiannya. Selanjutnya, mereka akan melihat arloji jenis apa yang mereka pakai. Terakhir tetapi tidak kalah pentingnya, jika pria itu seorang perokok, maka mereka pasti ingin mengasosiasikan dirinya dengan merek rokok yang mereka isap. Ketiga hal itu kait mengkait untuk menentukan ‘tingkatan’ seorang pria.Yang mencemaskan Yura, justru dia sendiri yang menerima tamparan mental ketika Gerald mengeluarkan kotak rokoknya!“Aku tidak biasa merokok. Tadi aku meraihnya s
“Tunggu, rokok X-One? Aku belum pernah melihat ada orang yang mengisap rokok merek ini di seluruh Weston!” Delilah berkata dan pandangan matanya tertuju ke sebungkus rokok yang sudah digeser ke samping. Tampaknya Delilah sangat tertarik dengan rokok itu.“Oh, Tuhan, ini memalukan! Seharusnya aku meminta sepupuku yang udik ini untuk membuangnya! Suami Miss Delilah adalah orang yang sangat berkuasa di M Country! Kesan apa yang akan tinggalkan kalau sampai Miss Delilah tahu kita mengisap rokok palsu?” Beberapa orang pria muda saling berbisik di antara sesamanya.Tidak hanya para pria yang memasang ekspresi canggung di wajahnya, tetapi juga para gadis.“Permisi, tetapi bolehkan aku minta satu batang rokok saja? Sudah setengah tahun lebih aku tidak lagi merasakan rokok merek ini semenjak aku tiba di Weston!” Delilah bertanya seraya tersenyum. “Huh? Setengah tahun? Bukankah itu artinya bahwa Miss Delilah termasuk orang pertama yang mencoba rokok jenis ini ketika pertama kali diproduksi?” “