Gerald pernah mengunjungi rumah Finnley di waktu yang lalu. Meski agak memalukan untuk diakui, tetapi saat itu Gerald merasa kerepotan jika ada Finnley di sisinya. Dia ingin Finnley menetap di rumah. Tetapi Queta merasa kasihan jika Finnley ditinggal sendirian di rumah. Belum lagi kenyataan betapa Finnley menyayangi Gerald seperti terlihat ketika dia sangat bersemangat mengikuti Gerald sepanjang waktu. Akhirnya Gerald membawa Finnley kembali untuk tinggal di villa bersamanya.Tak disangka, ternyata satu-satunya orang yang bisa dia andalkan sekarang adalah Finnley.Gerald berlari ke dalam rumah. Di sana dia melihat meja yang penuh dengan makanan lezat di tengah ruangan."Paman Quick? Anda ada di sini?" tanya Gerald."Siapa itu?"Detik kemudian, seorang wanita paruh baya yang mengenakan celemek keluar dari ruang sebelah, di tangannya ia membawa piring dengan hidangan masih panas mengepul.Gerald terkejut."Aku... aku mencari Paman Quick, Finnley Quick!"Wanita itu menatap Gerald yang be
Wajah Finnley tampak lebih cerah dibandingkan saat Queta merawatnya dulu. Dia membawa sekantong tanaman jamu."Aku baru saja tiba," jawab Gerald.“Ada apa, Cucuku? Hidup terasa semakin seru, ya?" tanya Finnley sambil terkekeh. "Ya, bisa dikatakan begitu," jawab Gerald, "Aku tidak punya tujuan lain saat ini, jadi sepertinya aku akan mengandalkan Anda mulai sekarang.""Ha ha ha! Aku sudah menyuruh Maria untuk menunggumu selama beberapa hari ini. Dilihat dari penampilanmu, kamu pasti sangat menderita dalam beberapa hari terakhir. Ayo! Maria sudah menyiapkan banyak hidangan. Dia menyiapkannya untuk kamu! Minumlah sedikit dengan kakekmu ini," kata Finnley sambil menepuk bahu Gerald.“Jadi Keluarga Moldell membuatmu berada di jalan buntu. Ada apa dengan Keluarga Crawford? Bukankah mereka punya banyak uang? Apakah kejayaan mereka runtuh saat menghadapi Keluarga Moldell?"Kedua pria itu mulai ngobrol sambil minum anggur dan menikmati makanan. Finnley sedang asyik merokok saat berbicara dengan
"Paman Quick, apa yang harus aku pelajari?" tanya Gerald.“Kamu harus mempelajari semua yang aku tahu. Pelan-pelan saja. Gerald, sebenarnya fisikmu tidak seburuk itu. Selama tujuh hari terakhir, aku telah mencari tanaman obat khusus untukmu mandi supaya kamu bisa memulihkan kekuatan dan vitalitas. Selain itu, aku juga akan melakukan akupunktur. Jangan khawatir! Di bawah bimbinganku, tidak lama lagi kamu akan menjadi seorang master!""Anda mencarikanku tanaman obat selama tujuh hari?" Gerald merasa terharu mendengar perkataan Finnley.Padahal Gerald tidak bersikap baik saat pertama kali bertemu Finnley, tetapi ternyata pria tua itu bersedia melakukan hal yang begitu besar hanya untuk membantunya. Finnley mengkhawatirkannya.Finnley bukanlah kakek kandung Gerald, tetapi Gerald merasa bahwa dia lebih dekat dengan Finnley dibandingkan dengan kakeknya sendiri.Saat ini, tidak ada yang diinginkan Gerald selain memenuhi harapan Finnley. Jadi, Gerald memutuskan tinggal di desa dan mempelajari
“Jett, putra ketiga Kort?”Dylan mengepalkan tinjunya."Ya, benar, Tuan!""Ha ha ha! Selama enam bulan terakhir, apakah ada yang tidak dia inginkan? Menjual? Bisakah dia lebih tidak sopan lagi? Katakan padanya aku tidak menjualnya!" Dylan menggebrak tangannya dengan keras ke atas meja.Meskipun Kort tidak bisa memberikan alasan yang sah untuk menghentikan Keluarga Moldell membantu Keluarga Crawford melacak Sun League, enam bulan lalu dia meminta putra ketiganya, Jett, untuk bergabung dengan tim Parker dengan alasan dia harus mendapatkan lebih banyak pengalaman.Tetapi setelah kedatangan Jett, dia telah mencoba untuk merebut semua yang dia inginkan dengan paksa dan selama ini Dylan sangat sabar menghadapinya.Tetapi ini adalah yang terakhir.“Tetapi, Tuan, Kort Moldell sudah lama mengawasi Keluarga Crawford. Jika Jett tidak puas dan mencoba menimbulkan masalah, itu bisa menjadi bencana bagi kita!"Kepala pelayan itu menjawab tanpa daya."Oke, baik! Baik! Berikan saja! Dia boleh memiliki
"Kak!"Tiba-tiba seorang gadis dengan rambut dikuncir kuda berlari keluar dari dapur sambil membawa beberapa sayuran. Dia melihat anak muda itu ditindas oleh pelanggan mereka, lalu dengan tergesa-gesa dia langsung menghentikan aktivitasnya dan berlari menyelamatkan saudaranya."Kenapa kau menampar kakakku?"Gadis itu menerjang dengan mata memerah penuh air mata."Aku memukulnya? Hmph! Lihat ini! Dia mengotori bajuku! Ada apa dengan restoranmu? Kenapa kalian merekrut pegawai yang tidak kompeten seperti dia? Dia harus diberi pelajaran! Persetan! Katakan padaku, apa yang akan kamu lakukan sekarang? Kalau kalian tidak memberikan uang ganti rugi, bersiaplah melihat restoranmu bangkrut!" kata Gadis itu dengan nada dingin."Jangan hancurkan restoran kami, tolong! Kumohon padamu!"Pemuda itu berlinang air mata saat dia bersujud di kaki sang wanita."Kak, jangan lakukan itu!" Gadis itu berkata dengan cemas. Dia berusia sekitar dua puluhan. Dia adalah gadis pekerja keras dan bijaksana. Kelompok
Pemuda itu melepas topi dan meletakkannya di samping. Setelah itu, dia menjentikkan puntung rokoknya ke luar restoran.Begitu dia melepas topinya, semua orang di dalam restoran dapat dengan jelas melihat bahwa meskipun fisiknya kurus, dia memiliki aura yang cukup kuat dan juga wajah yang tampan. Ketika wanita itu mendengar ini, dia mulai salah tingkah.“Kamu pasti buta! Ini adalah produk asli! Tidak mungkin orang sepertimu bisa membedakan antara produk asli dan palsu! Bilang saja kalian tidak mampu membayar uang ganti rugi, kan? Sepertinya aku harus memberimu pelajaran hari ini agar kau ingat betapa kuatnya aku!”Wanita itu melirik Bertold sambil memberi isyarat agar maju. Bertold dan anak buahnya mulai mendekati pemuda itu."Baik, sudah cukup. Aku tahu kalau kalian semua adalah orang-orang hebat. Tapi baju itu memang palsu! Kenapa juga aku harus berbohong?"Sambil berkata begitu, pemuda itu meraih gaun wanita itu dan merobeknya.“Ahhh!”Wanita itu berteriak lebih keras.“Coba lihat
Bertold menelan ludah ketakutan. Wanita itu mulai merasa takut juga. Dia takut pemuda ini juga akan mematahkan lengannya seperti yang dia lakukan pada Bertold. Dia mengikuti di belakang pemuda itu saat mereka berjalan ke halaman belakang.Mereka akhirnya tiba di sebuah gubuk di halaman belakang rumah. Gubrak!Pemuda itu menutup pintu berat di belakang mereka dengan keras.Keduanya menggigil ketakutan. Tetapi mereka tidak punya pilihan lain. Bagaimanapun, Bertold tidak bisa membiarkan lengannya tetap seperti itu."Kau harus menyembuhkan lenganku atau aku tidak akan membiarkanmu pergi. Kenapa kau tidak coba bertanya dan mencari tahu."Bertold tidak mau kehilangan harga dirinya dengan mudah. Jadi dia terus berbicara dengan tatapan penuh ancaman."Oke, cukup. Aku sudah bilang bahwa aku tahu betapa kuatnya kalian berdua. Jadi mari kita bicarakan semuanya!" Pemuda itu memotong sebelum Bertold selesai berbicara.“He he. Selama kau bisa menyembuhkan lengan kekasihku, kami tidak akan meminta k
Bertold meraih lengan wanita itu dan menyuruhnya tutup mulut.Setelah itu, dia berkata pada sendiri:'Apakah aku akan pergi seperti ini? Ha ha ha! Dia harus mencari tahu siapa aku ini. Aku akan pergi hari ini tapi besok aku akan datang lagi dengan anak buah lebih banyak! Saat malam tiba, aku akan meratakan tempat ini. Setelah itu, aku akan menangkap bocah kecil itu dan akan kupotong urat di lengan dan kakinya! Ya, semuanya pasti akan mudah. Aku tidak bisa melawan anak itu secara langsung, setidaknya tidak untuk saat ini. Lagi pula, aku tidak membawa cukup banyak anak buah hari ini.'“Bertold, tunggu!”Tiba-tiba pemuda itu keluar dari ruangan tadi. Dia melambaikan tangannya pada Bertold.“Ah? Kakak, ada apa?" kata Bertold."Kembali ke sini. Aku melupakan sesuatu!" imbuh pria muda itu.Bertold kembali menghampirinya.“Aku baru saja teringat sesuatu. Sepertinya aku tidak akan lega jika membiarkanmu pergi begitu saja."“Kakak, apa yang kau khawatirkan? Aku sudah tahu betapa kuatnya kau. Ak