Ketika Gerald tiba di lobi hotel, seorang gadis yang sedang berlari ke arahnya tampak kehilangan keseimbangan dan pergelangan kakinya nyaris terkilir!Namun sebelum tubuh gadis itu menyentuh lantai, dengan satu gerakan cepat, Gerald berhasil menangkapnya.“OMG! Hampir saja! T-terima kasih, Tampan!” Gadis itu berterima kasih sambil memperbaiki rambutnya yang berantakan seketika setelah ditolong oleh Gerald.Memandang Gerald, gadis itu mau tidak mau merasa pria yang baru saja menolongnya dari kesakitan duniawi memiliki sedikit keanehan. Meski pria itu terlihat cukup misterius dengan topeng dan topinya, pandangan matanya aneh terasa familiar sekaligus asing pada saat bersamaan.Ditambah lagi, pria muda itu hanya menjawab dengan anggukan tanpa mengatakan sepatah kata pun.Ketika gadis itu bertanya-tanya apakah dia pernah bertemu dengan pria itu sebelumnya, Gerald sendiri mau tidak mau menatapnya sedikit lebih lama. Setelahnya Gerald segera tahu siapa wanita itu. “Mungkinkah… kita mungki
Sambil menyipitkan matanya dan memandang pria muda itu-yang semakin dekat jaraknya-dari kepala sampai ujung kaki, Gerald berseru, “Hei, kamu! Berhenti di sana!” Pria muda itu mematung di tempatnya. Dia tampak ketakutan dan seketika tubuhnya gemetaran. Matanya berkaca-kaca sambil menundukkan pandangannya, kemudian memohon, “Y-ya? Tolonglah, Tuan. Tolong beri aku uang untuk beli makanan? Aku mohon.”“Yoel?” Gerald menjawab dengan lembut.Mendengar nama itu, pengemis itu seketika gemetar hebat saat mendongakkan kepalanya. Ketika Gerald menatap ke dalam mata Gerald, bibirnya bergetar seolah sudah tidak ada lagi hari esok.“G-Gerald?” Yoel bertanya dan dia merasakan air mata mengalir di pipinya. Sambil melepas topengnya dalam ketidakpercayaan, seketika Gerald meraih bahu Yoel kemudian menjawab, “Ya! Ya, ini aku, Yoel!” “Saudaraku! Ternyata kamu masih hidup!” Yoel berkata keras-keras dan tongkatnya jatuh ke tanah.“Ya, Yoel! Kenapa kamu berakhir seperti ini?” Gerald bertanya dengan perasa
Quest, sebaliknya, diminta untuk tetap tinggal di Provinsi Salford bersama dengan Tuan Jenkinson setelah operasi Schuyler dilakukan. Bagaimanapun, Gerald tahu Quest tidak perlu mengikutinya jauh-jauh ke kota Mayberry.Saat ini Quest sudah kembali ke rumah dengan selamat dan Gerald tahu bahwa dia sudah memiliki tempat perlindungan di Provinsi Salford dan dia bisa berlindung jika keadaan menjadi kacau.Sejujurnya itulah satu-satunya tempat berlindung yang tersisa bagi Gerald.Jika suatu saat keberadaan Keluarga Westley terungkap, itu artinya Gerald tidak punya lagi tempat untuk berlindung kalau sampai Keluarga Moldell mengendus keberadaan dirinya. Bagaimanapun, Gerald sudah membunuh 4 Modell di Provinsi Salford.Meskipun Gerald yakin bahwa Modell tidak akan mampu membunuh dirinya dengan mudah, Gerald tidak bisa mengingkari bahwa Keluarga Moldell sangat kuat. Gerald paham seharusnya dia tidak pernah berpikir untuk menangani Keluarga Moldell sendirian.Itulah alasan sekarang Gerald sangat
Kali ini, pria itu tidak mungkin hanya berdiri diam. Saat mereka berjarak cukup dekat, pria itu langsung mencengkeram leher dua pria di depannya dan meregangkan pergelangan tangannya. Sedetik kemudian, kedua pria itu menyemburkan darah segar saat terdengar leher mereka bergemeretak. Begitulah hidup mereka berakhir semudah memadamkan lilin.Setelah itu, dia mengulangi hal yang sama pada musuh yang lain, dia menghajar mereka semua dengan gerakan dan jurus yang ekstrem."S-siapa kau sebenarnya ..." ujar Jett tergagap.Orang ini sangat kuat. Ditambah lagi gerakannya sangat sigap dan brutal. Selain Kort, Jett belum pernah melihat orang lain dengan kekuatan seperti itu. Hal itu membuatnya berpikir bahwa pria yang berdiri di hadapannya saat ini adalah seorang master yang tidak kalah kuat dari ayahnya.Itulah alasan dia begitu terkejut sambil terus menatap Gerald.“Tidak perlu bertanya. Ikut aku! " jawab pria itu.“Baik, karena kau terlihat lebih tua, aku akan ikut sebagai junior. Tapi sebelu
Malam berikutnya di rumah Keluarga Crawford di Northbay, seorang kepala pelayan datang berlari sambil berteriak, "Tuan! Saya membawa kabar baik!”Saat itu, Dylan sedang membaca di ruang kerjanya. Membiarkan kepala pelayannya masuk, Dylan kemudian meletakkan kacamatanya dan mengusap alis lalu berkata, "Katakan ada apa?" "Ini tentang Kort Moldell! Sementara Kort dan Jett telah melakukan semua yang mereka bisa untuk melawan keluarga kita dalam enam bulan terakhir, kami baru saja menerima berita dari sumber yang dapat dipercaya bahwa Jett hilang!”"Apa? Jett hilang?" kata Dylan sambil berdiri karena terkejut.Jett adalah putra ketiga Kort yang sedang membangun kekuatannya dalam enam bulan terakhir. Dia juga selalu bersikap menjengkelkan dengan sengaja menimbulkan masalah bagi Keluarga Crawford.Meskipun Dylan hanya menganggapnya sebagai hama yang tidak perlu dianggap serius, namun hal itu tidak memungkiri fakta bahwa Jett selalu mengganggu keluarga mereka. Dia begitu menjengkelkan hingga
Bus itu sedang menempuh jalan pegunungan. Hanya muncul kendaraan lain sesekali, selebihnya jalanan itu benar-benar sepi. Ke arah manapun mata memandang, pegunungan adalah satu-satunya pemandangan di kiri kanan. "Kau tahu, aku mendengar sering terjadi perampokan di jalan ini!" kata seorang pemuda gemuk yang tampaknya merasa perjalanannya ini cukup menyedihkan. Menyadari orang lain sedang melihatnya, dia kemudian melanjutkan, “Itu ada di berita beberapa waktu yang lalu. Sekelompok perampok mengambil alih bus di jalan ini dan setelah mereka selesai menjarah, mereka membunuh semua orang di dalam bus!"“Itu tidak mungkin! Aku selalu mengikuti berita semacam itu, tapi kenapa aku tidak pernah mendengarnya?” tanya seorang wanita paruh baya dengan agak gugup.“Nah, berita itu menghilang tidak lama setelah dirilis ke publik. Apalagi menyebarkan berita seperti itu secara tiba-tiba sama saja menyebarkan kepanikan," ujar pria gendut itu menjelaskan."Hah. Kalau sampai ada perampok yang menye
“Aku mengatakan yang sesungguhnya!" tambah gadis itu semakin mengerutkan kening.“Hei, Gendut! Sudah, lupakan saja! Lagipula dia cantik, kan? Kalau kau memaksa, ini ambil tiga dolar dariku sebagai gantinya!" tawar salah satu penumpang sambil tertawa. “Hah yang benar saja! Baru kali ini ada gadis seperti ini. Mau makan, tapi tidak mau membayar tiga dolar!" umpat pria gemuk itu.Mendengar itu, gadis itu mengerutkan kening lebih dalam. Segera setelah itu, raut jahat tergambar di matanya saat dia berkata, "Kalau kau menginginkan uangku, maka turunlah dari bus bersamaku nanti. Kalau kau bersedia, jangankan tiga dolar, aku akan memberimu tiga ribu dolar! Bagaimana?" tanya gadis itu dengan nada dingin. “Boleh saja, siapa takut! Kau sendiri yang bilang akan memberiku tiga ribu dolar! Belum terlambat kalau mau menarik kembali pernyataanmu," jawab pria gendut itu sambil mendengus."Sepakat!" teriak gadis itu sebelum menarik napas dalam-dalam.Sepanjang percakapan mereka tadi, pria berbaj
Namun dia segera mengalihkan pandangannya.Gadis cantik itu melirik ke arah pria gendut dan berkata, “Jika kamu masih ingin hidup, bawa koperku dan ikuti aku. Kerjakan dengan benar dan aku akan memberimu seratus ribu dolar setelah tugasmu selesai!"Saat gadis itu melihat pria gendut mengangguk ketakutan, sudut matanya melirik sekilas ke arah tiga pria lain yang ikut turun dari bus tadi.Melihat mereka berjalan ke arah yang berlawanan, gadis itu mengernyitkan alisnya sedikit.'Pria berjubah hitam itu benar-benar misterius,' gumamnya dalam hati.Apapun itu, pria itu tidak menghalangi jadi gadis itu tidak mau ambil pusing karena dia punya hal lain yang lebih penting untuk diurus.Gadis itu kemudian berjongkok dan mulai melepaskan semua alat komunikasi dari kelima mayat itu. Begitu selesai, dia memberi isyarat agar pria gemuk itu mengikutinya dan mereka berdua kemudian berjalan tanpa banyak bicara.“Senior… Master… Siapapun kau... Ke mana kau akan membawaku? Jika yang kau inginkan adalah