“Kamu… mau ke mana?” Tanya gadis itu dengan agak ragu-ragu saat dia menatap Gerald.“Tebakanmu sama tepatnya dengan tebakanku! Setelah berhenti di Provinsi Salford, aku mungkin akan melanjutkan perjalanan sampai aku mencapai ujung dunia!" jawab Gerald sambil tersenyum lalu menghidupkan mesin kendaraan off-road nya.Jelas bahwa Gerald lah yang mengalahkan semua anak buah Hansel tadi malam. Karena dia pun tidak bisa tinggal di sana lebih lama lagi. “Sebelum kamu pergi, sebutkan namamu! Namaku Rainey Levington!" seru Rainey saat wajah cantiknya bersemu merah. Sejujurnya, ini adalah pertama kali dalam hidupnya dia sedekat ini dengan seorang pria. Baginya, Gerald sangat berbeda dengan semua pria yang pernah dia temui sebelumnya. Gerald sempat mengatakan bahwa dia tidak punya niat kotor dan Rainey dapat melihat di mata Gerald bahwa pria itu tidak berbohong. "Uhmm. Uh… Panggil saja aku Sanderson!" jawab Gerald.Rainey belum sempat menanggapi lagi karena Gerald sudah menginjak pedal gas d
“Lihat, ada gua di sana! Kenapa kita tidak coba sembunyi di sana saja, Bos? Seperti yang kami katakan, kami tidak akan meninggalkanmu mati di sini sendirian!” kata salah seorang pria sementara yang lain mengangguk serempak.Menyadari anak buahnya tidak akan mau mendengarkannya, si bos akhirnya membiarkan mereka membopong tubuhnya yang terluka ke dalam gua. “Hah? Apa cuma aku yang merasakan sepertinya ada orang yang tinggal di sini?” ucap salah satu pria yang kaget saat melihat sisa-sisa api unggun.“Aku juga berpikir hal yang sama. Tapi kita jangan mengkhawatirkan soal itu dulu. Kita harus segera membalut lukamu, Bos.”“Sebenarnya dalam keadaan seperti ini akan lebih baik kalau dia mengeluarkan darahnya sedikit lebih banyak. Dia malah akan lebih cepat mati kalau kau membalut lukanya sekarang," kata sebuah suara tiba-tiba.Semua terkejut mendengar itu. Semua pria segera mengangkat senjata dan mengarahkannya ke arah pemuda yang baru saja berbicara.Dengan masih berdiri di pintu ma
“Hmm? Seorang pengembara? Hei, Bocah, kalau kau masih sayang nyawa, tinggalkan tempat ini segera. Jika tidak, aku hanya akan membuang-buang peluruku!" kata Leopold sambil menodongkan pistol tepat ke kepala Gerald.Gerald hanya menoleh dan menatap tajam ke mata Leopold."Apa yang kau lihat, bocah kecil!?" geram Leopold dengan marah. "Asal kau tahu, aku sudah berkeliling cukup lama dan harus kukatakan bahwa tidak ada orang yang berani menodongkan pistol langsung ke kepalaku sebelumnya!" jawab Gerald sambil tertawa.“Oh kau ingin mati? Akan kuturuti!” bentak Leopold saat jarinya bergerak untuk menarik pelatuk. Namun yang terjadi selanjutnya adalah terdengar suara dentang logam bergema memenuhi gua.Butuh beberapa detik bagi Leopold untuk kemudian menyadari bahwa pistol itu sudah tidak ada lagi di tangannya, pada saat itulah dia tahu dia telah gagal.Saat keringat dingin mulai menetes di dahi Leopold, semua orang—termasuk Whistler dan anak buahnya—tercengang hingga rasanya napas mereka te
“Luar biasa! Kau tidak hanya sangat terampil dan kuat, tetapi kau juga ahli dalam hal medis! Aku benar-benar kagum padamu!" kata Whistler dengan penuh hormat.Mendengar itu, Gerald hanya menggelengkan kepala tanpa berkata apa-apa.Setelah bertukar pandang dengan anak buahnya untuk beberapa saat, Whistler kemudian menambahkan, "Aku bertanya-tanya apakah ada yang bisa aku dan anak buahku lakukan untuk membalas kebaikanmu? Karena kau telah menyelamatkan hidup kami, kami dengan senang hati akan mengikutimu kemanapun dan melakukan apapun yang kau perintahkan."Whistler mengatakan itu tidak untuk menyenangkan Gerald, tetapi karena rasa terima kasih yang tulus. Siapapun pasti akan merasakan hal yang sama setelah diselamatkan dari situasi yang begitu menegangkan. Sejak Gerald tahu betapa Whistler dan anak buahnya menghargai persaudaraan mereka, permohonan mereka terdengar begitu menyentuh.Selain itu mereka juga tidak tahu harus pergi ke mana. Mereka tahu bahwa dengan mengikuti pemuda yang kua
“Cepat sekali?" tanya Gerald.Whistler berdehem sejenak kemudian berkata, “Pemilik pabrik terus diganggu oleh pasukan lokal selama beberapa waktu. Karena tidak tahan lagi jadi dia mau menjual pabrik dengan harga murah. Jadi kita masih punya cukup banyak uang tersisa. Oh, iya, karena perusahaan itu sudah jadi milik kita, apa kita harus mengganti namanya?" tanya Whistler."Hmm ... bagaimana kalau Royal Dragon?" ujar Gerald santai."Oh? Royal Dragon Inc.? Atau mungkin Royal Dragon Group? Kedengarannya bagus juga dan tampak hebat tentunya. Aku akan segera mengurus dokumen lain yang dibutuhkan. Oh, iya, sebelum aku pergi, aku dan saudara-saudaraku telah mengumpulkan uang untuk membeli rumah yang dulunya ditempati oleh pemilik pabrik. Kamu bisa tinggal di sana nanti,” imbuh Whistler sambil tersenyum."Eh, tunggu, aku cuma ingin memastikan, kalian tidak memaksanya melakukan itu, kan?" tanya Gerald. Dia menyadari seberapa banyak uang yang dimiliki Whistler dan teman-temannya saat ini. Ba
“A-apa Tuan? Mengirim mereka pulang?” Sherman bertanya dengan heran."Apa masih kurang jelas?" bentak Whistler dengan dingin.“J-jelas, Tuan, jelas! Saya akan segera mengirim mereka pulang, Tuan!” Sherman menjawab sambil mengangguk berulang kali dengan ketakutan.Mendengar itu, para gadis pelayan langsung membungkuk penuh syukur kepada Gerald, secara bergantian mereka mengucapkan 'terima kasih'."Sudah, sudah, kalian tenang saja. Kalian semua bebas kembali ke rumah kalian sekarang!" kata Gerald sambil tersenyum lembut.Karena Gerald telah mengalami sendiri bagaimana rasanya dipaksa meninggalkan rumah, dia tidak akan membiarkan gadis-gadis ini terus mengalami kesedihan yang sama seperti yang dia alami. Baginya, mereka sudah cukup menderita karena mengalami penghinaan dibeli sebagai pelayan. Selain itu, dia juga bukan orang yang gila kekuasaan. Segera setelah itu, sebagian besar pelayan pergi bersama Sherman. Namun dua dari mereka tetap berdiri di sana dan menangis tanpa suara."Ka
“Atau jangan-jangan ... kamu naksir Tuan, ya?” imbuh Lucy sambil menangkupkan tangan ke mulutnya dan tertawa.“Hush! Kamu jangan bicara sembarangan! Lucy… Aku… Aku tidak punya kerabat lain. Tapi harus aku akui bahwa ada perasaan nyaman saat pertama kali melihat Tuan. Itulah alasan kenapa aku memilih untuk tinggal. Dan soal itu, mana mungkin orang sepertiku pantas jatuh cinta pada orang seperti Tuan?" jawab Yukie sambil tersipu. “Ngomong-ngomong, Lucy… Aku juga masih ingat jelas bahwa kamu ingin kembali ke kampung halaman lebih dari aku. Kenapa kamu tidak pergi juga waktu itu?" imbuh Yukie.“Yaa, aku merasa Tuan adalah orang baik yang tidak akan melecehkan kita seperti yang sebelumnya. Ditambah lagi dia juga sangat menghormati kita, aku jadi merasa berkewajiban untuk tinggal dan bekerja untuknya. Aku juga punya alasan lain kenapa aku ingin tetap tinggal. Kamu ingat Tyson? Kurang dari sebulan yang lalu dia bilang bahwa dia akan datang menjemputku. Aku tidak mau dia bingung mencariku jadi
“Tyson!” pekik Lucy lagi sementara Whistler menoleh pada Gerald.“Apa kau mengenalnya, Tuan?” tanya Whistler.Gerald segera menjawab, “Tentu saja! Dia memang bukan saudara kandungku, tetapi aku menganggapnya begitu." "Hah? K-kalau begitu, tolong selamatkan dia, Tuan! Karena Anda mahir mengobati orang, Anda harus menyelamatkannya!” ratap Lucy di antara isak tangis.Mendengar permintaan Lucy, Gerald ingat gadis itu sempat menyebut seseorang dengan nama Tyson kepadanya beberapa waktu lalu. Ternyata Tyson yang dimaksud adalah orang yang sama dengan Tyson yang dikenalnya.Andai Gerald tahu bahwa ini yang terjadi, dia pasti sudah mengirim anak buahnya untuk mencari Tyson sejak lama, jadi hal semacam ini bisa dicegah."Tolong beri mereka sedikit ruang, Lucy. Apa kamu tidak mendengar bahwa Tuan memperlakukan Tyson seperti saudara kandungnya?" bujuk Yukie sambil menarik Lucy ke samping.Gerald pun segera memeriksa luka Tyson. Sesuai dugaan, pria itu terluka parah. Seandainya Tyson ditemukan be