Share

Ingatan Masa Lalu

Raelina menatapnya ragu-ragu dan tidak melepaskan cengkeramannya dari seragam Yosua. Ketika melihat tatapan Wina dan Arina yang memandangnya tidak tahu diri, dia melepaskan cengkeramannya dari seragam Yosua dengan kepala tertunduk, merasa malu karena terlalu bergantung pada pria itu.

“Baiklah.” Dia mengikuti pembantu kediaman Rajjata sembari membawa tas berisi pakaiannya dengan kepala terus menunduk.


Bibi itu membawanya ke kamar yang akan ditempatinya.

“Mulai sekarang, kau akan tinggal di kamar ini,” ujar Bibi itu membuka pintu kamar Raelina.

Gadis itu mengangakan mulutnya melihat kamar yang akan ditempatinya. Kamar ini lebih besar daripada ukuran ruang di rumahnya. Kamar ini bahkan memiliki kamar mandi sendiri.

Bibi itu kemudian meninggalkan Raelina di kamarnya setelah berbicara sebentar.

Raelina dengan hati-hati duduk di ranjang yang berukuran cukup besar. Merasakan keempukan kasur itu, dia merasa nyaman sekaligus tidak enak. Melihat perbandingan penampilannya dan seprei berkualitas itu dia merasa tidak pada tempatnya.

Raelina menunduk kepalanya memilin jari-jarinya dengan ragu dan cemas. Meskipun bibi itu mengatakan ini adalah kamarnya, dia tidak yakin akan tinggal di sini berapa lama.

Dia tidak ingin terlihat tidak tahu diri jika sampai mengklaim bahwa kamar ini adalah miliknya. Dia juga tidak tahu posisinya di rumah ini hanya sebagai tamu sementara atau hanya sekadar menumpang.

Ceklek!

Pintu kamar terbuka dan Raelina sontak berdiri dari ranjang. Dia tidak ingin dipandang tidak tahu malu duduk di ranjang mewah itu.

Melihat itu adalah seorang pria berseragam tentara, ekspresi Raelina berubah rileks. Di antara semua orang yang pernah ditemuinya, Yosua adalah pria yang memperlakukan dengan baik.

Yosua Rajjata berusia 21 tahun, tiga tahun lebih tua dari Raelina.

 Dia memiliki rasa aman ketika bersamanya dan mempercayainya ketika dia mengajak Raelina untuk pergi bersamanya. Semua utang-utang keluarga dilunasi oleh Yosua.

Ucapan terima kasih tidak cukup untuk menggambarkan betapa dia sangat bersyukur pada pria itu.

“Apa kau merasa nyaman tinggal di sini?” tanya Yosua menghampirinya dan berhenti di depannya.

“Ah, iya,” jawab Raelina dengan gugup menatap Yosua.

Pria itu memiliki ekspresi dingin dan datar. Tatapannya yang tajam dan tegas kadang membuat orang melihatnya dengan hormat dan takut, apalagi seorang gadis seperti Raelina.

Tetapi setelah mengenalnya dua hari, dia tahu Yosua adalah orang yang baik dari tindakannya dan merupakan orang yang sangat bertanggungjawab.

“Ah, baguslah.” Yosua tersenyum samar. Dia menatap Raelina sejenak dan berujar. “Apa pendapatmu jika menikah denganku?”

Meskipun Raelina sudah mendengarnya sebelumnya di ruang tamu, dia tetap tidak bisa mengatasi keterkejutannya.

Wajahnya memerah saat dia tergagap.

“A-aku ....”

Dia mendongak untuk melihat raut ekspresi Yosua. Berbeda dengan Raelina yang malu-malu, raut wajah lelaki itu tegas dan serius kala menatap Raelina.

“Aku tahu ini mendadak, tetapi aku tidak akan memaksamu. Tetapi perlu kau ingat, aku sudah berjanji akan menjagamu. Aku akan memenuhi semua kebutuhan hidupmu.”

Raelina terdiam untuk beberapa saat. Dia tidak mengerti alasan pria itu ingin menikahinya. Tetapi satu hal yang dia tahu Yosua adalah lelaki terbaik yang pernah dia temui dan dia menyukainya.

Mendengar bahwa dia ingin menikahinya, Raelina merasa bahagia. Tetapi dia merasa egois jika dia menyetujuinya. Yosua sudah melunasi semua utang-utang ayahnya dan memberinya tempat tinggal. Terlebih lagi dia mendengar dari adik pria itu bahwa Yosua sudah memiliki tunangan.

Ekspresi Raelina murung saat dia menunduk.

 “Bukankah, kau sudah memiliki tunangan?” Dia berkata dengan suara lirih.

“Ah, soal itu ....” Yosua berubah kaku.

Raelina menatapnya dengan ingin tahu. Dia melihat Yosua tersenyum samar.

“Jangan khawatir soal itu. Pertunanganku sudah dibatalkan dan itu tidak ada hubungannya dengan keputusanku untuk menikah denganmu.”

Raelina mengerjapkan matanya dengan ingin tahu tetapi tidak bertanya. Dia tidak tahu pasti alasan Yosua ingin menikahinya dan pembatalan pertunangannya. Dia terlalu takut mendengar jawaban Yosua.

Mencoba untuk menyingkirkan pikiran negatif, dan mengangguk sambil tersenyum malu-malu saat dia menyetujui lamaran untuk menikahi dengan Yosua.

Kapan dia bisa bertemu dan mendapat lamaran menikah dari pria sebaik Yosua. Dia tidak keberatan menikah di usia muda. Lagian dia sudah lulus SMA dan cukup umur untuk menikah. Di kampungnya ada banyak gadis-gadis yang menikah di usia muda.

“Tapi, bagaimana dengan keluargamu?” Raelina bertanya cemas. Dia teringat dengan ekspresi Ibu dan adik Yosua yang menghina, tidak terima ketika mendengar Yosua akan menikahinya.


Melihat kekhawatiran Raelina, Yosua memahaminya dan menenangkannya.

“Jangan khawatir tentang itu. Keluargaku sudah memberi restu agar aku bisa menikahimu.”

“Benarkah?”

Yosua mengangguk dengan senyum di bibirnya, tetapi senyumnya tidak mencapai mata.

Raelina merasa bahagia dan tidak menyadari ekspresi berat di mata Yosua.

Mata wanita itu terbuka menatap kosong langit-langit kamarnya yang gelap. Ini adalah kamarnya di apartemen Stella bukan kamar pertama yang ditempatinya di rumah keluarga Rajjata.

“Cuma mimpi ....” gumamnya mengusap wajahnya yang berkeringat dingin.

Setelah beberapa mencoba untuk kembali tidur, Raelina bangun merasa tidak nyaman dengan tubuhnya yang basah oleh keringat. Kantuknya menghilang dan dia merasa tidak bisa tidur lagi setelah mimpi itu.

Dia mengusap rambutnya yang lepek dan melirik jam Beker di atas nakas menunjukkan pukul tiga dini hari. Dia kemudian bangkit dari ranjang dan keluar dari kamarnya.

Raelina berjalan melewati ruang tamu yang remang-remang menuju ke dapur. Dia membuka kulkas untuk mengambil sebotol air dingin, lalu menuangkannya di gelas.

Dia menegak habis gelas berisi air dingin lalu duduk termenung di meja makan untuk beberapa saat. Kantuk tidak segera menghampirinya setelah dia memuaskan dahaganya. Dia terjaga sepenuhnya dan memikirkan mimpi yang dialaminya.

Itu bukan hanya sekadar mimpi.

 Tetapi ingatan masa lalunya.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Putri
mimpi berbeda dengan ingatan masa lalu.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status