Share

5.Tugas Pertama

Seharusnya kau tidak menjatuhkan harga dirimu untuk seorang pria. Karena ketika kau melakukannya, pria justru menganggapmu seperti serangga pengganggu. Jadi sebaiknya kau keluar dan merenungkan kesalahan apa yang telah kau lakukan.

~ Flora Comino ~

* * * * *

Flora sedang menikmati makannya siang itu. Dia membaca pesan yang baru saja masuk. Tampak Arion menuliskan pesan untuknya. Flora membukanya. Dia melihat Arion memberikan bukti jika dia sudah membayar hutang Flora. Kelegaan membanjiri wanita itu. Dia tidak lagi dihantui hutang yang tidak pernah diterimanya.

Lalu pesan Arion muncul kembali. Kali ini pria itu tidak membahas tentang hutangnya. Tapi pria itu memintanya datang ke perusahaan Tyronne Seaways. Arion juga meminta Flora untuk mengenakan gaun terbaiknya. Lalu Flora memikirkan isi kopernya. Gaun terbaiknya adalah gaun yang dia kenakan saat pesta reuni.

“Aku akan pergi setelah menghabiskan makanan ini.” Gumam Flora menyantap makan siangnya dengan begitu lahap.

Namun detik berikutnya, mata wanita itu melotot kaget ketika melihat nama Arion tertera di layar ponselnya. 

“Apa pria itu penyihir yang bisa membaca pikiranku?” gerutu Flora.

Akhirnya wanita itu mengangkat telpon dari Arion. Menempelkan ponselnya di telinganya.

“Ada apa, Arion?” Sapa Flora dengan menahan kesalnya.

“Kau tidak bermaksud menunda tugasmu, bukan?” tebak Arion dengan tepat.

Dasar penyihir pembaca pikiran. Gerutu Flora dalam hati.

“Mana mungkin, Tuanku. Kau sudah menyelamatkanku. Aku tidak mungkin mengabaikan tugasmu.” Flora pura-pura tertawa.

“Baguslah kalau kau mengerti. Kau tahu bukan aku bisa saja membatalkan hutangmu, Flora?” ancam Arion.

“Kau tidak akan sekejam itu padaku bukan, Arion?”

“Bisa saja jika kau tidak segera kemari.” Arion merasa berada di atas angin karena dia percaya Flora akan datang.

“Percayalah padaku, aku akan segera ke sana.”

Dasar Penyihir Arion menyebalkan. Gumam Flora dalam hati.

Seketika Flora langsung berdiri lalu meninggalkan makan siang. Dia berlari menuju kamarnya dan mencari gaun yang dikenakannya beberapa hari yang lalu. Segera dia mengenakannya serta merias tipis wajahnya. Segera dia pergi keluar rumah.

Dengan menggunakan bus, Flora akhirnya sampai di perusahaan Tyronne Seaways dua puluh menit kemudian. Wanita itu bergegas masuk. Dia menghampiri wanita yang bekerja sebagai resepsionis.

“Selamat siang, Nona. Ada yang bisa saya bantu?” Sapa wanita itu dengan ramah.

“Aku Flora Cominos. Aku ingin bertemu dengan Mr. Kavakos.” Ucap Flora dengan nada tenang.

“Apakah anda sudah membuat janji?”

Flora menggelengkan kepalanya. “Apakah seorang kekasih harus membuat janji untuk bertemu?”

“Ke-kekasih?” wanita itu tampak terkejut.

Flora menganggukkan kepalanya. “Benar. Jika kau tidak percaya, kau bisa menanyakan langsung pada Mr. Kavakos.”

Akhirnya wanita itu mengambil gagang telpon untuk menelpon Arion. “Halo, Mr. Kavakos, ada seorang wanita bernama Flora Cominos. Dia ingin bertemu dengan anda.”

“Dia kekasihku. Mengapa kau menahannya?” ucap Arion kesal.

Seketika wajah wanita itu memucat mendengar omelan Arion. “Ma-maafkan saya, Mr. Kavakos. Saya tidak tahu. Saya akan mengantarkannya.”

Wanita itu meletakkan gagang telpon di tempatnya. Kemudian dia kembali menatap Flora.

“Mari, Miss Cominos. Saya akan mengantarkan anda.” Ucap wanita itu mengantarkan Flora menuju lift.

Semua orang memandang Flora dengan tatapan meneliti. Pasalnya resepsionis tadi mengatakan kata ‘kekasih’ dengan suara keras. Sehingga semua orang yang sedang berada di sekitar mereka mengetahui jika Flora adalah kekasih Arion. Pria itu memang terkenal mampu membuat hati para wanita luluh dan suka sekali bermain wanita. Tapi sama sekali tidak pernah ada yang diakuinya sebagai kekasih. Karena itulah ketika Arion mengatakan dia memiliki kekasih, orang-orang jadi tercengang.

Di dalam lift Flora sedang berpikir tugas pertama apa yang akan diberikan Arion. Wanita seperti apa yang akan dihadapinya. Setelah mencapai lantai tiga puluh pintu lift terbuka. Silahkan, Miss Cominos. Ruangan Mr. Kavakos ada di sebelah sana.”

Flora menganggukkan kepalanya. “Terimakasih.”

Segera wanita itu melangkah keluar dari lift. Dia berjalan menuju pintu yang ditunjukkan oleh resepsionis tadi. Dia mendengar suara aneh dari arah dalam. Flora memicingkan matanya. Kemudian wanita itu meraih gagang pintu dan membukanya. Seketika matanya melebar melihat pemandangan di dalam kantor Arion.

* * * * * *

Pintu terbuka. Arion yang baru saja meletakkan gagang telponnya setelah mendapatkan telpon dari resepsionis perusahaan yang menanyakan apakah Flora Cominos adalah kekasihnya. Pria itu tahu benar siapa yang datang. Bahkan sejak tiga puluh menit yang lalu setelah membaca berita model terkenal Katherine Kallas, putra salah satu pengusaha yang menjadi mitra kerja Arion, pulang ke kampung halamannya. Saat itulah Arion sudah menduga wanita itu akan muncul di kantornya. Meskipun gadis berambut hitam panjang itu sangat cantik, tapi bagi Arion, Katherine sangatlah berbahaya. Wanita itu sangat terobsesi pada Arion. Sehingga jika dia datang ke kantor Arion, maka hal itu menjadi bencana bagi pria itu.

“Katherine. Apa yang kau lakukan di sini?” Arion berdiri menghindari serangan wanita itu.

“Tentu saja menemuimu, Arion sayang. Apakah kau tidak merindukanku?” tanya Katherine dengan nada manja.

Arion menggelengkan kepalanya. “Sayangnya aku tidak merindukanmu, Katherine. Pekerjaan banyak membuatku tidak bisa memikirkan hal lain.”

Seketika raut wajah Katherine berubah kesal. Segera Arion tahu dia telah mengatakan hal yang salah. Wanita itu berjalan memutari meja hendak menghampiri Arion. Namun pria itu melangkah menghindari Katherine.

“Kau benar-benar jahat, Arion. Bagaimana bisa kau membohongiku seperti itu? Katakan saja kau benar-benar merindukanku. Tidak perlu malu. Sini, aku akan menciummu.” Katherine mengulurkan kedua tangannya hendak meraih Arion.

Namun segera Arion berlari memutari sofa untuk menghindari wanita berbahaya itu.  Dia terus berlari. Namun Katherine begitu gigih mengejarnya. Arion terus bertanya kapan Flora akan datang. Jelas Arion tidak bisa bersikap kasar pada Katherine. Bagi Arion dia pantang menyakiti wanita.

Hingga akhirnya terdengar suara pintu terbuka. Terlihat Flora tampak melongo memandang aksi Katherine yang mengejar Arion. Pria itu menoleh dan langsung menyunggingkan senyuman lega saat melihat Flora. Namun hal itu justru membuatnya lengah. Akhirnya Katherine berhasil menangkap tangannya lalu berusaha mencium bibirnya. 

Namun sebelum wanita itu berhasil mendaratkan bibirnya di bibir Arion, sebuah tangan menarik wanita itu menjauh dari Arion. Kesal, Katherine menoleh dan menatap tajam ke arah Flora. Dia berusaha melepaskan cengkraman tangan Flora. Tapi sayangnya cengkraman itu terlalu kuat.

“Lepaskan aku. Siapa kau berani menghentikanku? Apa kau tidak tahu siapa aku?” tanya Katherine dengan sombongnya.

Flora mendengus melihat sikap wanita itu. “Aku tidak peduli siapa kau. Tapi kau hendak mencium kekasihku. Tentu saja aku harus menghentikanmu. Apa kau ini wanita murahan yang menyodorkan bibirmu ke pria yang sudah memiliki kekasih?”

Mata Katherine melotot kesal mendengar sebutan ‘wanita murahan’ ditujukan padanya. Dia hendak menampar Flora dengan tangannya yang lain. Namun Flora menahannya dan mencengkram tangan wanita itu dengan keras membuat Katherine merintih kesakitan.

“Dengar wanita tidak tahu diri. Seharusnya kau tidak menjatuhkan harga dirimu untuk seorang pria. Karena ketika kau melakukannya, pria justru menganggapmu seperti serangga pengganggu. Jadi sebaiknya kau keluar dan merenungkan kesalahan apa yang telah kau lakukan. Sekali lagi aku melihatmu berusaha mencium Arion, kupastikan aku tidak akan menahan diri lagi.”

Flora mendorong wanita itu hingga Katherine terhuyung ke belakang beberapa langkah. Dia menatap Flora dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Ucapan Flora layaknya pecahan kaca yang menancap hatinya. Segera wanita itu berbalik lalu berlari keluar ruangan dengan menangis.

“Apa kau tidak terlalu keras padanya?” tanya Arion merasa kasihan pada Katherine.

Flora menoleh dan memicingkan matanya. “Jadi kau lebih memilih bersikap lembek padanya dan membuat dia kembali mengejarmu? Bagiku tidak masalah. Aku akan memanggilnya kembali agar kau bisa menenangkannya.”

Arion menahan tangan Flora yang hendak pergi. Sehingga tubuh wanita itu tertarik hingga menabrak dada Arion. Flora mendongak dan mendapati wajah Arion yang begitu dekat. Tatapan Flora tertuju pada sepasang iris hijau yang menampilkan binar nakal. Sialnya wanita itu justru terpesona pada mata Arion. Tiba-tiba saja dia merasakan dadanya berdebar karena kedekatan mereka. Dia pun tahu alasannya mengapa Arion begitu populer di kalangan wanita saat mereka sekolah dulu.

Tangan Arion terulur menyentuh pipi Flora. “Aku baru menyadari kau memiliki mata hijau yang lembut sekaligus menampilkan sisi yang kuat. Tampak begitu indah.”

Flora melihat Arion menundukkan kepalanya. Dia tahu apa yang hendak pria itu lakukan. Segera dia mencubit tangan Arion yang memegang tangannya. Seketika pria itu meringis sakit sebelum akhirnya melangkah mundur. Arion menatap bekas kemerahan di tangannya.

“Yang benar saja, Flora.” Arion menunjukkan bekas kemerahan itu kepada wanita itu.

“Sebagai pengingat untukmu agar tidak mencoba untuk menciumku atau bahkan menyentuhku.” Ancam Flora.

Alih-alih kesal, Arion justru menyunggingkan senyuman lebarnya. “Sayangnya semakin kau menolakku, semakin aku menginginkanmu.”

“Sayangnya semakin kau menginginkanmu, semakin ingin aku menendang wajahmu.” Flora membalikkan kata pria itu. Dia benar-benar kesal menghadapi tingkah playboy Arion.

Seketika Arion tertawa. Adu mulut dengan Flora sangatlah menyenangkan. Kesal, Flora segera berbalik meninggalkan ruangan Arion. Lalu tawanya terhenti saat melihat gaun yang dikenakan oleh Flora. Dia ingat betul gaun itu yang dikenakan wanita itu ketika pesta reuni sekolah beberapa hari yang lalu.

“Apakah dia hanya memiliki satu gaun itu?” gumam Arion. Kemudian bibir pria itu menyunggingkan senyuman ketika sebuah rencana muncul dalam otaknya.

* * * * *

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ninik Sunarsih
baru awal bab aja aku sudah menyukai ceritanya,,mantab...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status