Share

Surat Perceraian

Yunifer semakin tertekan dengan sikap acuh tak acuh suaminya dan cemoohan orang-orang di sekitarnya.

Saat kandungannya memasuki bulan ke enam, dia mengalami keguguran karena bertengkar dengan Sherly di rumahnya sendiri.

Bukannya mendapat simpati dari orang-orang di sekitarnya, dia justru mendapat kritikan sebagai wanita pencemburu dan tidak bisa menjaga janinnya hingga mengalami keguguran. 

Semua orang hanya tahu bahwa Sherly datang untuk mengambil dokumen perusahaan yang teramat penting, namun Yunifer malah mengajaknya bertengkar dan menuduh Sherly mencoba menggoda Aleandro. Padahal Sherly yang memprovokasi Yunifer yang sensitif di masa kehamilan bahwa Aleandro akan menceraikannya setelah bayinya lahir.

Yunifer tidak bisa menahan keluhan dan kesedihan karena kehilangan bayinya. Tidak ada seorang pun di sisinya yang mencoba membelanya. Bahkan suaminya menjadi semakin dingin dan jauh sejak dia keguguran.

 Tidak lama setelah itu dia mendapati bahwa Aleandro membawa Sherly ke rumah mereka di tengah malam saat Yunifer baru pulang dari rumah sakit untuk menjenguk.

Tetapi Yunifer tidak langsung melabrak pasangan penzina itu, dan berbalik pergi untuk melampiaskan kesedihannya dengan alkohol di sebuah klub malam. Dia tahu tidak memiliki hak untuk menghakimi Aleandro karena pernikahan mereka hanya karena sebuah kecelakaan.

Tanpa Yunifer sadari hal itu berubah menjadi bencana ketika dia bangun sebuah hotel dengan seorang pria yang tidak dikenal tidur di sebelahnya. Entah bagaimana seorang wartawan mengambil fotonya dan mengunggah sebagai berita eksklusif.

 Skandal itu meledak di media sosial maupun di berita. Aleandro marah karena dan ingin menceraikannya tanpa mendengar penjelasan Yunifer.

Aleandro tidak menghiraukannya meskipun dia memohon-mohon padanya.

Yunifer dicemooh karena tidak tahu malu setelah koran itu dimuat. Demi menghindari perceraiannya, dia pergi ke kota C untuk menemukan saudara kembarnya karena hanya dia satu-satunya keluarga yang dia miliki dan ingin memenuhi janjinya sepuluh tahun yang lalu di panti asuhan.

Cerita Yunifer cukup sampai di sini.

Yuriel menutup buku diary yang sekarang basah oleh air matanya.

“Maafkan aku ....” Dia memeluk buku itu dengan pilu.

“Akulah yang membawamu pada kematianmu.”

Jika saja Yunifer tidak memenuhi janjinya, tidak akan ada yang menyabotase mobilnya dan mengalami kecelakaan.

Tangisan Yuriel pecah, memenuhi kamar itu. Dia mencengkeram buku diary itu dengan tangan terkepal erat. Kehidupan Yunifer tidak jauh menyedihkan dari dirinya.

Mereka sama-sama tidak berbuat salah pada orang-orang itu, namun mereka ditundas hanya karena mereka yatim piatu.

Yunifer selalu berpikir bahwa segala kesulitannya akan terbalaskan dengan keindahan. Itu keyakinan yang dia dapatkan dari panti asuhan. Nyatanya dia kehilangan saudara kembarnya, satu-satunya keluarganya di dunia ini sebagai balasannya.

Sorot mata Yuriel berubah menjadi kebencian.

Jika Tuhan hanya adil pada orang-orang jahat itu, maka dia akan menjadi orang yang lebih dari yang terjahat.

Yuriel memandang buku Diary Yunifer dengan kesedihan yang teramat dalam. Senyum saudarinya terbayang dalam kepalanya saat dia bergumam memandang buku diary itu.

“Jangan khawatir saudariku, aku pasti akan membalaskan dendammu.”

***

Selama tiga bulan Yuriel menjalani perawatan untuk luka-luka akibat kecelakaan. Sejak dia memutuskan untuk menjadi Yunifer dan balas dendam terhadap orang-orang yang menyakiti mereka, Yuriel membuang kehidupannya sebagai dirinya sendiri dan menggantikan Yunifer.

Melly mengunjunginya beberapa kali dalam seminggu di tengah kesibukannya sebagai super model. Hanya dia satu-satunya orang yang datang mengunjunginya. Sementara yang lain tidak mengunjungi Yunifer alias Yuriel yang sebenarnya.

Bahkan suami Yunifer tidak lagi mengunjunginya sejak dia mengajukan perceraian tiga bulan yang lalu.

Siang ini Melly datang mengunjungi Yunifer.

“Kau benar-benar menanda tangani surat cerai itu?” Mata Melly membulat mendengar cerita Yuriel.

“Dulu kau begitu keras tidak ingin bercerai dengannya. Tapi mengapa tiba-tiba?” lanjutnya kemudian.

“Apa gunanya mempertahankan pernikahan yang sudah rusak. Aku hanya ingin menjalani kehidupan yang lebih baik di paruh hidup ini,” jawab Yuriel acuh tak acuh memakan sarapan yang dibawakan Melly.

Hari ini, hari terakhirnya di rumah sakit. Kemarin Yuriel mengirimkan surat cerai yang sudah ditandatangan di dokumen perceraian yang ditinggalkan Yunifer. Namun dia mengajukan syarat yang membuat suami Yunifer kebakaran jenggot, yaitu tunjangan sebesar 20 triliun.

Dia sudah menyelidiki latar belakang suami Yunifer dan mengetahui pria adalah orang terkaya di Capital. Status keluarga Gilren sangat tinggi di kalangan keluarga kelas atas.

Uang senilai ini cukup kecil bagi mereka, bukan? Yuriel mencemooh dalam hati.

Uang itu cukup membeli kekuatan dan kekuasaan untuk balas dendamnya. Di dunia orang-orang kaya, uang dan kekuasaan yang paling penting.

Mulut Melly bergerak-gerak hendak mengatakan sesuatu namun mengurungkannya. Dia menatap Yuriel aneh.

Dia merasa bahwa Yunifer tampak berbeda dari biasanya.

 Sikapnya berubah menjadi dingin dan tak tersentuh. Meskipun begitu, Melly tidak menanggapinya dengan serius dan merasa lebih baik dari pada kepribadiannya yang mudah ditindas.

“Entah mengapa, aku merasa kau tampak lebih baik setelah hilang ingatan. Kau tidak lagi berhati lembut dan lemah. Aku yakin si Presdir brengsek itu seperti kebakaran jenggot setelah melihat syarat perceraian yang kau ajukan.”

Yuriel hanya menyeringai kecil.

“Tapi aku senang kau berubah. Jika kau terus seperti ini, kau tidak akan ditindas lagi.”

Mereka berdua mengobrol, lebih tepatnya Yuriel menggali informasi tentang Yunifer dari Melly.

Tiba-tiba pintu kamar rawat terbuka dengan kasar membuat kedua wanita itu menoleh.

Ekspresi Yuriel dingin kala melihat suami Yunifer muncul dengan raut penuh kemarahan diikuti sekretaris wanita yang pernah di lihatnya di tempo hari. Ada ekspresi kemenangan dan tidak suka di wajahnya kala bertatapan dengan Yuriel.

“Apa maksudmu meminta tunjangan sebesar ini!” Aleandro mengangkat dokumen perceraiannya pada Yuriel.

Yuriel bersedekap menatapnya menantang. “Bukankah kau orang kaya nomor satu di Capital? Masa angka segitu kau tidak bisa menerima. Jangan begitu pelit!”

Semua orang yang mendengar ucapan Yuriel, menganga. Aleandro tertegun menatap Yuriel dengan tatapan seolah melihatnya baru saja menumbuhkan satu kepala di tubuhnya.

“Buahahaha!” Melly yang sedari tadi menahan tawanya tidak bisa menahan tawanya keluar.

Aleandro meliriknya dingin, tetapi Melly tidak menghentikan tawanya dan memandang Yuriel sambil mengancungkan jempol padanya.

“Apa yang dikata Yunifer benar,” ujarnya lalu menatap Aleandro dengan seringai di bibirnya. “Jangan begitu pelit dengan uang sekecil itu. Seorang Aleandro tidak mungkin tidak bisa membayar tunjangan sekecil itu, kan?”

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status