Share

Ep-06

Keesokan harinya seperti biasa Chrissy terlambat untuk kesekian kalinya. Dia pun langsung menusuk daun kering dengan sapu lidi. Hukuman aneh ini terlahir dari Bapak Saipul Jamil yang super duper ngeselin, dengan tinggi badan yang hanya 165 sentimeter itu dan bermimpi menjadi pelatih basket. Jujur saja Chrissy terkadang ingin melempar guru itu ke planet mars agar tidak kembali, dan membuat impiannya yang memiliki tubuh tinggi semampai seperti tiang bendera. 

Merasa lelah Chrissy pun duduk dibawah pohon sambil mengusap dahinya. Dia pun menatap banyak laki-laki yang dihukum termasuk Nevan. Murid baru itu terlambat untuk pertama kalinya, tapi bagi Chrissy ini sudah gambaran terbiasa dari seorang Nevan.

Dia jadi ingat saat pertama kalinya mereka terlambat dan dihukum untuk berjemur, dan juga mengangkat satu kaki ditambah juga untuk menjewer telinganya. Ada gunanya juga dia kemarin mempelajari sejarah. Tidak untuk dilupakan, tapi cukup dikenang dan dibuat pelajaran jika hidup tidak tentang masa lalu, tapi masa depan juga yang harus diukur. 

Chrissy pun mengernyitkan keningnya saat sebotol minum mengarah ke arahnya. Dia pun mendongak menatap siapa yang membawakan air minumnya. Dan ternyata Nevan, tidak diterima juga mubazir banget minumnya. Chrissy juga tidak munafik jika dia juga haus. Dan akhirnya Chrissy pun menerima air minum itu tanpa mengucapkan terima kasih pada Nevan. 

“Gue masih pengen bahas hubungan kita dua tahun yang lalu.” 

Chrissy menghentikan acara minumnya dan langsung menatap Nevan datar. “Apa sih yang pengen lo bahas? Bukannya sudah jelas kalau lo milih perempuan lain dibanding gue?” Chrissy menghentikan ucapannya saat merasa dadanya kembali sesak seperti dua tahun yang lalu. “Gue udah berusaha mati-matian buat lupain ini semua. Dan lo datang untuk ngingetin kisah kita dulu? Van gue mohon sama lo, jangan bahas apapun tentang kita. Karena gue udah anggap semuanya baik-baik saja tanpa atau ada lo.” jelasnya.

Nevan kembali diam dan menatap Chrissy yang meninggalkan dirinya di bawah pohon. Hubungan ini belum berakhir setelah kejadian itu. Chrissy yang langsung pergi meninggalkan Nevan. Dan Nevan yang pergi juga meninggalkan Chrissy. Dia memang bodoh sudah menyia-nyiakan hal itu, membuang perempuan setegar dan sebaik Chrissy demi perempuan yang tidak jelas di hidup Nevan dulu. Andai waktu bisa diputar Nevan ingin dimana satu hari bersama dengan Chrissy dan melakukan hal yang pernah mereka lakukan. 

Karena hukumannya sudah selesai, Nevan pun juga pergi ke kelasnya dan mulai mengikuti pelajaran. Dia pun menatap Chrissy yang duduk diam di mejanya dengan tatapan kosong. Nevan tahu perempuan itu tidak ada niat untuk masuk ke kelas. Kata Bobby, Chrissy suka sekali bolos sekolah atau mungkin bolos kelas saat moodnya hancur. Dan sekarang Nevan tahu betul karena ulahnya, mood Chrissy memburuk.

Pelajaran pun dimulai nyatanya tak ada satu pelajaran pun yang bisa mampir di otak Nevan. Nyatanya pikirannya hanya tertuju pada Chrissy yang hanya diam saja tanpa mengatakan apapun. Nevan bangkit dari duduknya dan menghampiri Chrissy. Lebih tepatnya menyeret Chrissy untuk mengikutinya sampai di rooftop. Tidak peduli guru itu memanggil nama Nevan dan juga Chrissy secara bergantian. 

Sesampainya di rooftop Nevan langsung memeluk Chrissy dengan begitu erat. Seakan tiada hari esok untuk bertemu dan saling berpelukan. Padahal disini Nevan tahu jika Chrissy tidak membalas pelukannya sama sekali. 

“Gue minta maaf…” ucap Nevan lirih dan masih sambil memeluk Chrissy. 

Tidak ada jawaban sama sekali, kecuali tarikan dari arah belakang dan membuat pelukan itu lepas. Bahkan sangking kuatnya tarikannya membuat Nevan terjungkal ke belakang.

“Sembarangan banget lo meluk pacar orang.” ucap Edgar dingin dan menatap Nevan tidak suka.

“Asal lo tau dia juga pacar gue. Kita belum putus saat jauh.” jawab Nevan lantang.

Edgar tersenyum sambil menatap Nevan dengan gelengan kepala. “Jadi elo mantannya? Gue ingetin ya Chrissy itu pacar gue, lo nggak ada hak buat peluk dia atau nyentuh dia. Lagian hubungan lo udah berakhir dua tahun yang lalu. Dan sekarang lo bilang pacar Chrissy? Tolonglah kerjasamanya, kalau belum bisa move on lo bisa ngomong, gue cariin perempuan lain buat lo. Asal jangan pacar gue.”

Setelah mengucap hal itu Edgar langsung menarik Chrissy untuk pergi dari rooftop. Mengantar perempuan itu kembali ke kelasnya dan meminta Auristella dan juga Belinda untuk menjaganya. 

“Jangan sampai dia deketin Chrissy. Kalau ada apa-apa lo berdua buruan telpon gue.”

Auristella yang paham pun hanya mengangguk tanpa mau menjawab ucapan Edgar. Dia tahu jika laki-laki itu tengah marah, dari sorot matanya saja sangat terlihat sangat jelas jika dia tengah marah.

“Sebenarnya ada apa sih. Itu Edgar kenapa marah banget sama lo.” ucapan Belinda membuat Chrissy menoleh. “Lo lagi nggak berantem sama dia kan?”

Chrissy menggeleng dia tidak bertengkar dengan Edgar, tapi tadi Edgar hampir saja berkelahi dengan Nevan. Untung saja Edgar langsung mengajak Chrissy pergi. Tapi kalau saja Nevan nekat dan memukul Edgar, sudah dipastikan berita mereka berkelahi karena Chrissy pun akan heboh dan viral seperti sebelumnya.

“Gue tau lo nggak tahan kan. Lo juga masih nyimpen rasa buat Nevan. Gue tau Chriss, tapi tolong lo jangan bego dia udah nyakitin lo!!” seru Auristella kesal. 

Dan lagi Chrissy hanya diam saja tanpa mau menjawab sepatah katapun. Dia cukup muak dengan dirinya dan juga hidupnya. Tapi Chrissy juga tidak bisa berbohong jika rasa itu sedikit masih ada untuk Nevan. Apalagi tiba-tiba saja dia datang dan mengacaukan semuanya. 

“Siapa juga yang suka. Lo kalau ngomong di filter dulu dong.” sarkas Chrissy.

“Sorot mata lo nggak bisa bohong. Sekarang lo bilang ke gue apa yang sebenarnya terjadi. Jangan lo pendam sendiri, yang nggak mungkin menyelesaikan masalah.”

“Cerewet lo. Gue mau tidur.” 

Chrissy menelusupkan wajahnya ke tekukan lengannya. menutup kepalanya dengan tudung hoodie nya dan mulai tidur. Sedangkan Auristella dan juga Belinda hanya mampu menggelengkan kepalanya. Pasalnya Chrissy ini suka sekali memendam perasaannya dibanding harus berbagi dengan teman atau keluarganya. Kecuali perasaan bahagia, Chrissy pasti akan berbagi cerita dengan temannya. Sedangkan rasa gelisah, sedih dan apapun itu Chrissy tidak akan bicara dan berharap jika dia bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Atau waktu yang akan membuat semuanya berakhir.

“Bentar lagi masuk Chriss jangan tidur.” ucap Belinda. 

Chrissy tidak menjawab, dia pun memilih tidur dengan tenang. Masa bodo jika ada guru atau siapapun yang datang. Lagian selama dia sekolah di sekolah ini, tidak ada satu guru pun yang berani dengan Chrissy. Walaupun Chrissy sering sekali membuat kesalahan, nyatanya semua orang hanya memberi hukuman agar Chrissy jera. Tapi bukannya jera Chrissy malah semakin menggila. 

Sampai akhirnya Nevan pun masuk ke dalam kelas dan menatap Chrissy yang menunduk. Dia pun menatap perempuan itu yang tidak ada minat sama sekali untuk mendongak dan menatap Nevan. 

Mungkin saat ini Nevan akan mengalah, laki-laki tadi dia bilang, jika dia pacarnya kan? Tapi kenapa Nevan tidak percaya sama sekali. 

Nevan ingin menghampirinya tapi tangannya ditahan oleh Bobby dengan gelengan kepala.

"Ada hal yang harus lo ketahuan Van, dan itu nggak cuma Chrissy doang. Lo harus tau apa yang udah buat dia berubah." Ucap Bobby dan membuat Nevan bingung. 

-To Be Continued- 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status