Share

Bab 19

Jemari Theodore yang lentik mengetuk meja kerjanya dengan gelisah, memperhatikan layar monitor komputer yang ada di meja kerjanya. Kepalanya menyandar pada tangannya yang berada di atas meja seraya menghela napas panjang. Cangkir berisi darah segar manusia yang disiapkan oleh pelayannya sejak tiga jam lalu belum juga disentuh olehnya. 

“Masih sibuk?”

Erick melingkarkan lengannya ke pundak Theodore, membuatnya terkejut. Pria itu meraih cangkir yang masih penuh isinya, mendekatkannya ke bibir Theodore agar mau meminumnya. Agak enggan, ia meminumnya. 

“Ya.”

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status