Share

57. Diawasi

Saat jam istirahat, seperti biasa Rafan memilih duduk di halaman belakang sekolah. Yang dilakukan  hanya terpejam untuk menenangkan pikirannya, terkadang orang lain pikir amat membosankan. Sedangkan bagi Rafan tidak.

Selama menjadi siswa SMA, Rafan paling anti diajak ke kantin sekolah. Sekalinya ke kantin, itu pun dipaksa Refan.

Tidak lama kemudian, Asya datang dan ikut duduk di sebelah Rafan. Semenjak menjalin hubungan, Asya selalu mendekatinya. Jujur, masih aneh. Meskipun sudah berusaha untuk membiasakan diri.

Asya heran dengan Rafan, jarang sekali ke kantin. "Kau tidak lapar atau haus gitu?"

"Tidak." Rafan dengan santainya berkata begitu.

Asya semakin heran, memilih memakan roti sosis yang dibelinya tadi.

Rafan melirik Asya sibuk makan roti sosisnya, sedangkan yang dilirik menoleh. Benar saja, kembali mengernyit heran.

Asya menyodorkan satu roti sosis, kebetulan membeli dua. “Mau?”

"Tidak."

"Bener?" E

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status