Share

Kamu Pria Berengsek!

Gadis itu tiba-tiba bangkit dan menggucang-guncang tubuh Miguel, ekspresinya begitu putus asa dan kehilangan harapan.

"Tolong katakan padaku, di mana dia sekarang?! Di mana? Aku lebih sakit saat harus menikah dengan kamu, daripada menghadapi kabar terburuk tentang Milo. Jadi katakan padaku, Milo di mana, apa yang sudah terjadi padanya, apa?!"

Miguel yang sakit hati mendengar perkataan kejam Keyra, menyingkirkan tangan gadis itu dari tubuhnya dengan kasar.

"Jadi menurut kamu, aku ini adalah penderitaan?"

"Aku sedang tak ingin membicarakan tentang kamu, aku hanya ingin tahu di mana Milo, di mana?!"

Keyra yang didorong Miguel, menggeleng-geleng seraya mengusap air matanya dengan punggung tangan.

Miguel menarik napas panjang, lama-lama tak tega melihat gadis itu terlihat sangat menyedihkan.

Ekspresinya melunak saat menatap Keyra yang menangis dengan bahu terguncang naik turun.

"Kalau kau nanti tahu kenyataannya, apakah kau tetap ingin bercerai denganku?" tanyanya, pelan.

"Bahkan meski aku belum tahu di mana dia, aku tidak sudi menikah dengan kamu, Bajingan!" jawab Keyra dengan tatapan tajam menghunus.

Miguel yang tahu bahwa gadis ini masih menyimpan dendam gara-gara kejadian saat SMA waktu itu, menyilangkan kedua tangan di dada dan mengangkat satu alisnya.

"Ah. Kalau seperti itu, aku malah tak ingin memberi tahu apa yang terjadi pada Milo, sayang sekali," ucapnya, tatapan mencemooh tak lupa dia layangkan untuk Keyra.

"Kamu ....!"

Keyra menunjuk muka Miguel dengan kemarahan membara, lalu menurunkan tangannya tersebut dan menatap pria jangkung yang kini menjadi suaminya itu dengan ekspresi lelah.

"Bukankah kau juga ingin punya kehidupan sendiri? Kenapa kau begitu nyaman menyamar menjadi saudara kembarmu? Apakah kau ini psikopat?"

Miguel malah tertawa terbahak-bahak mendengar pertanyaan dari Keyra tersebut, dia maju satu langkah dan menatap Keyra dengan pongah.

"Sayangku, tolong dicatat, aku menyamar menjadi Milo, hanya saat di rumah ini. Di luar sana orang-orang mengenal diriku sebagai Miguel Angelo. Presiden direktur perusahaan GD."

Jawaban itu semakin membuat dada Keyra sempit dan sesak karena apa yang dikatakan oleh Miguel memang benar adanya.

"Sialan!"

Hanya itu akhirnya yang keluar dari bibir sang gadis untuk melampiaskan frustrasinya.

"Ah, sayang sekali. Orang-orang di luar sana juga belum tahu kalau aku sudah menikah, jadi, apa yang menyusahkanku dalam posisi ini? Tidak ada. Orang-orang kantor juga hanya sedikit yang tahu, bahwa aku punya saudara kembar," lanjut Miguel, seakan sengaja menambah keterkejutan dan keputus asaan Keyra.

"Kamu benar-benar psikopat! Itukah alasan kenapa pernikahan kita kemarin diadakan secara privat?!"

Keyra benar-benar bodoh saat dengan mudah menyetujui ketika keluarga kaya raya ini mengatakan hanya ingin mengadakan acara privat di mana, pernikahan tersebut hanya dihadiri oleh keluarga inti saja.

Saat itu, Keyra percaya-percaya saja bahwa pesta yang lebih besar dan meriah akan diadakan di negeri tempat Milo membangun perusahaannya dengan alasan banyak kolega Milo di sana.

Sekarang, saat tahu alasannya ... Keyra benar-benar merasa seperti orang bodoh.

"Ah, apakah kau ingin pesta yang sangat besar dan meriah? Aku bisa mengadakannya untukmu, itu mudah saja bagiku, tapi dengan syarat, kau sebagai istri Miguel Angelo."

Ucapan Miguel tersebut dijawab Keyra dengan decihan kesal.

"Aku lebih baik mati daripada menjadi istrimu, Psikopat!"

Miguel tertawa geli mendengar teriakan kemarahan gadis tersebut.

"Aku tidak mengira, kau ternyata wanita yang sangat bersemangat, ya?" sindir Miguel masih dengan tawa geli, karena selama ini Keyra terkenal lemah lembut dan penyayang.

"Aku sedang marah besar padamu! Dan aku tak perlu bersikap lemah lembut pada pria seperti kamu!" raung Keyra.

Miguel mengangguk-angguk, seperti sedang berpikir serius, lalu menatap Keyra dengan sinis.

"Kau tahu, tolong dicatat. Aku melakukan ini semua bukan karena cinta padamu, tapi karena tak mau ibuku jatuh sakit lagi seperti beberapa waktu lalu. Jadi, apakah kamu tidak mau bekerja sama denganku?"

"Kamu menyuruh aku membuang semua masa depanku, demi menjaga perasaan keluargamu? Jawabannya adalah: tidak!" jawab gadis itu, penuh kebencian.

"Bahkan, jika itu ibu Milo, pria yang kamu sayangi?"

Pertanyaan dari Miguel, membuat Keyra seketika terdiam.

Selama ini ibu Milo sudah seperti ibu kandungnya sendiri, mereka sering menghabiskan waktu bersama dan berlibur ke tempat Milo saat Keyra libur bekerja.

Kebersamaan yang sudah bertahun-tahun tersebut, membentuk ikatan yang sangat dalam antara keduanya.

Dulu Keyra berpikir bahwa hidupnya benar-benar sempurna, calon mertua yang baik, dan kekasih yang setia serta penuh perhatian.

Namun sekarang ....

"Kau benar-benar berengsek!"

Miguel mengibaskan tangannya dengan acuh tak acuh dan berjalan menuju pintu kamar mendengar umpatan yang terus keluar dari mulut sang istri.

"Aku lelah, aku akan pergi untuk minum-minum dengan teman, jangan tunggu aku pulang."

"Lebih baik tidak usah pulang saja selamanya!" seru Keyra dengan menggebu-gebu karena kesal ditinggalkan begitu saja oleh Miguel.

"Aha, apa itu artinya kau meminta aku untuk segera pulang, Sayangku?" balas Miguel santai, yang membuat Keyra bisa terserang darah tinggi jika terus bersama dirinya.

"Kamu benar-benar berbeda dengan Milo. Dia ... dia tidak seberengsek kamu!"

Miguel yang sudah membuka pintu kamar, menoleh lagi seakan sama sekali tak terpengaruh dengan ucapan Keyra tersebut.

"Ohya, satu lagi. Karena kau sudah tahu siapa aku tanpa repot-repot kuberi tahu, jadi mulai sekarang perlakuan saja aku sebagai Miguel, kita tidak usah berpura-pura saat di kamar."

Suaranya benar-benar santai, terkesan cuek dan tak peduli.

"Tanpa kau suruh, aku sudah pasti akan melakukan itu!"

Miguel menyeringai sinis dan berkata dengan ekspresi mengejek.

"Untuk wanita lemot seperti kamu, ternyata penyamaranku terbongkar lebih cepat, ya? Apakah saat dalam chat, kamu tidak bisa membedakan mana aku dan Milo?" sindirnya dengan bibir mencibir.

"Kamu ...! Sejak kapan kamu menyamar jadi Milo?"

Keyra berjalan mendekat untuk mendapatkan jawaban dari pria itu.

"Coba cari tahu sendiri, kamu, 'kan, pintar."

Setelah mengatakan hal itu, Miguel berjalan keluar dan menutup pintu.

"Hey!!!"

Miguel yang sudah keluar, melongokkan kepalanya ke dalam, tersenyum manis kepada Keyra dan berkata.

"Ah, aku lupa. Berapa kali pun kau meminta cerai, aku tetap akan menolaknya. Selamat malam, Istriku yang cantik."

"Miguel berengsek!!!!"

****

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status