Pernikahan Kontrak.
Miguel tersenyum.
Kata-kata itu terdengar lebih menyenangkan di telinganya daripada perceraian.
Dia akan menerima tawaran Keyra ini dengan senang hati, bahkan merasa puas karena sang istri, setelah dia tinggalkan ke luar negeri selama tiga hari usai malam yang panas itu, tidak meraung meminta cerai.
"Ayo kita pergi makan malam di luar," ajak Miguel, setelah memunguti kertas yang tadi bertebaran di lantai dan menaruh kertas berisi kontrak pernikahan itu di meja yang ada di dekatnya.
"Kau sedang mengolok-olokku atau apa, El? Aku mengajakmu melakukan pernikahan kontrak, bukan makan malam!"
Keyra meraung, menatap suaminya dengan kemarahan yang meledak di dada.
Melihat Miguel, Keyra selalu ingin marah dan mencakar-cakar wajahnya, bagaimana pun dia masih sangat dendam karena pria itu telah meninggalkan dirinya begitu saja setelah malam paans
"Itu, kan, hanya beberapa point yang kutulis untuk pernikahan kontrak kita, kalau kau tidak mau atau keberatan, hapus saja," kilah Keyra dengan pipi bersemu merah.Dia membuang pandang ke luar jendela di mana menampakkan pemandangan malam hari yang indah.Wanita cantik itu tidak mau jika Miguel tahu bahwa syarat itu ditulis oleh Keyra karena dia yang mulai merasa kecanduan bercinta dengan pria kasar ini.Yah, orang bilang, sekali merasakan puncak kenikmatan saat bercinta, kau akan kecanduan. Keyra membenarkan hal itu.Tiga hari ini dia selalu mimpi basah dan pria yang masuk ke dalam mimpinya itu adalah si berengsek Miguel, dia sangat kesal, kenapa bukan Milo?Namun, di sisi lain dia juga merasakan sebuah kepuasan yang aneh.Keyra mengipasi lehernya dengan telapak tangan, merasa gelisah tanpa sebab saat melihat tulang selangka di balik kerah kemeja Miguel."Hmmm, begitu. Baiklah. Aku setuju."Miguel yang masih membaca dengan tel
"J-jadi? Seperti apa wanita idealmu, El?"Keyra masih tak menyerah untuk mencari tahu seperti apa sosok wanita ideal Miguel, saudara kembar kekasihnya."Hmmm."Miguel hanya membalas dengan deheman, dia memainkan gelas di tangan sambil memandang jauh ke luar jendela.Wanita cantik di depannya itu sama sekali tak tahu bahwa dirinya lah sosok perempuan ideal bagi Miguel, sedang Miguel sendiri juga tak ingin mengungkapkan hal itu.Dia dengan sengaja tak menulis syarat apa pun untuk pernikahan kontrak ini, selain meminta Keyra bersandiwara di depan semua orang menjadi istri yang setia selama satu tahun.Satu tahun, sepertinya waktu yang cukup untuk menemukan misteri di balik kecelakaan Milo dan menangkap pembunuhnya.Itulah yang dipikirkan oleh Miguel.Jadi selama satu tahun ini dia akan menjaga Keyra di sisinya agar tetap aman, seraya menemuka
"Kau sedang memikirkan apa?"Miguel yang sudah selesai mandi, berbaring dengan santai di sebelah Keyra sambil membuka ponselnya.Aroma harum tubuh pria itu setelah selesai membersihkan diri, membuat Keyra yang awalnya memunggungi Miguel, berbalik menjadi tiduran miring menghadapnya."Kontrak kita," jawab Keyra dengan jujur.Miguel menolehkan kepala dengan dahi sedikit mengernyit."Apakah adalagi syarat yang ingin kau tambahkan di sana?"Pria itu bertanya, sedang Keyra sedikit memajukan bibirnya dengan ekspresi serius, seperti sedang berpikir keras."Kau tahu, bahwa ini adalah hubungan tanpa cinta, bukan? Jadi, bukankah akan adil untuk kita berdua jika saat menjalani pernikahan kontrak ini, kita bebas mencintai siapa pun?"Keyra mengeluarkan isi hatinya, dengan berbaring miring menopang kepala menggunakan tangannya.Sedangkan Miguel yang kini duduk bersandar punggung ranjang, mengangguk-angguk."Boleh juga," jawab
Pada akhirnya, Keyra yang berada di atas. "Mmmmmhh!" Keyra, yang sedang duduk di atas Miguel, dengan pusaka Miguel yang tertancap di dalam lubangnya yang sudah basah, memejamkan mata dengan menggigit bibir bawahnya. Barang Miguel yang besar masuk lebih dari biasanya ketika dia dalam posisi woman on top. Namun, Keyra menyukai posisi ini. Dan Miguel sangat tahu hal itu, Miguel tahu bahwa Keyra sangat suka berada di atas setelah percintaan mereka yang terakhir kali. "Goyangkan pinggulmu, Key," bisik Miguel dengan suara rendah. Keyra, yang sudah terangsang dan menikmati percintaan ini, mulai menggoyang pinggulnya, membuat barang Miguel keluar masuk dari lubangnya. "Uhhhhh." Buah dada Keyra terpantul-pantul saat dia menikmati dirinya sendiri dengan terus menggoyang tubuh bagian bawahnya. Miguel sangat menikmati pemandangan itu, di mana Keyra yang pasrah sepenuhnya pada tubuh Miguel. Wanita itu sedang
"El, aku bawa kabar baru tentang perkembangan kasus terbunuhnya Milo." Dean membuka ruangan kantor Miguel dan dengan santai duduk di sofa. Pengacara pribadi keluarga Angelo yang kini juga sedang fokus menyelidiki kematian janggal yang dialami saudara kembar Miguel tersebut dengan menyewa jasa detektif profesional tersebut mengeluarkan map yang dia bawa dan menaruhnya di meja. Miguel bangun dari kursinya dan berjalan mendekati Miguel. "Ohya, apa itu?" Miguel duduk di sofa depan Dean, membuka map berisi berkas-berkas yang diberikan Dean padanya. "Jadi, sebelum dia pulang ke rumah pagi itu, Milo ternyata mendapat telepon ancaman." Kening Miguel berkerut dalam seraya memandang ke arah Dean dengan ekspresi bertanya. "Ancaman?" Dean mengangguk dengan wajah serius. "Ya, alasan dia pulang mendadak karena mendapat telepon ancaman dari nomor tak dikenal, bahwa dia akan membunuh salah satu orang terdekatnya."
"Istriku Sayang ... cantik sekali."Miguel yang baru masuk kamar hotel tempat mereka menginap setelah pulang kerja dan disambut oleh Keyra di depan pintu, secara spontan melontarkan kata-kata itu.Tentu saja pipi Keyra langsung merona merah, merasa begitu tersanjung saat dipuji cantik oleh Miguel.Tidak sia-sia dia hari ini menghabiskan waktu di spa untuk merawat tubuhnya dan sedikit berdandan.Mungkin dia akan sering-sering seperti ini, menyambut suami kontraknya dengan berdandan cantik sehingga mendapat pujian darinya.Keyra yang malu-malu berdehem satu kali."Ehm, aku tadi pergi ke spa untuk merawat tubuh, bukan karena untuk menyambut kamu, tapi tubuhku rasanya capek sekali sehingga—"Ucapan Keyra seketika terhenti saat Miguel membelai sisi kanan pipinya dan tersenyum menawan.Keyra mengernyitkan dahi melihat senyum itu, merasa tiba-tiba mendapat firasat buruk atas sikap Miguel yang mencurigakan."Kau ngomong ap
Keyra yang menyadari kegelisahan di wajah Miguel saat Keyra bercerita tentang buket mawar tersebut, bertanya dengan ekspresi curiga."Tunggu sebentar, dari ekspresimu, apakah buket mawar itu bukan kiriman kam—""Tidak," potong Miguel cepat.Dia tersenyum dengan ekspresi menawan, mengusap lembut pipi Keyra dengan penuh perhatian."Maafkan aku karena mungkin bunga itu membuat kau mengingat Milo, lain kali aku tidak akan membuat kesalahan serupa lagi dengan memberimu bunga warna merah muda," ucap Miguel dengan tenang, mengelak cepat atas kecurigaan Keyra.Keyra menatap Miguel dengan kebingungan atas perubahan sikapnya ini, tapi memilih untuk tidak ambil pusing."Jadi itu benar-benar dari dirimu?"Miguel mengangguk dengan santai, menyeruput minumannya."Ya, apakah kau suka bunganya, Key?"Keyra hanya mengendikkan bahu, dipikir lagi, bunga mawar merah yang disiapkan Miguel pagi ini lebih menarik dan membuat hatinya terk
"Kalau kau kehilangan minat untuk melanjutkan ini, bilang saja padaku, aku tidak akan pernah memaksa," bisik Miguel, setelah jeda ciuman mereka yang panjang.Keduanya duduk berdampingan, dengan jarak yang begitu dekat sehingga bisa merasakan hangat napas masing-masing.Miguel menyelipkan anak rambut Keyra ke belakang pipi, tersenyum lembut."Suasana kamar ini sangat khas dirimu, maafkan aku yang sudah mencium tanpa izin," lanjut Miguel dengan penuh perhatian.Keyra selalu tak habis pikir pada sosok di sampingnya ini, dia selalu bisa bersikap gentleman di mana pun pria ini berada.Sangat meresahkan."Aku ... aku tidak masalah!"Suara Keyra sedikit melengking karena gugup, tapi mendengar itu, senyum Miguel langsung melebar.Dia tahu Keyra tak keberatan melanjutkan aktivitas yang menegangkan ini.Miguel semakin memotong jarak di antara mereka sampai pahanya menempel pada paha Keyra.Tangan Miguel yang panas menekan p