Share

bab 38

"Sudah kubilang bodoh! Jangan banyak bergerak dulu. Lukamu akan lama sembuhnya nanti!." Adam menghela nafas lelah. Dia seperti anak kecil saja kalian tau. Susah sekali dibilangin. 

'Aku hanya ingin ke toilet'

'Aku ingin keluar sebentar' 

'Ini loh punggungku gatal!' 

Halah alesan!

Pagi ini gerimis melanda. Aku datang ke Puskesmas pagi-pagi sekali saat semua orang mulai memasak. Karena ada Adam yang notabene sedang sakit hampir sekarat, hihi. Dan pekerjaanku mulai menumpuk dari lusa kemarin. 

"Nabilah! Apa ini tak bisa dilepas sebentaaaar... aja? Gatal sekali gila!." 

Aku mengabaikan Adam. Tanganku sibuk meyisir rambut nya. Karena lama tak keramas jadilah lepek. "Ini rambut apa sabut kelapa? Kusut amat!." Ejekku.

Adam menepis tanganku dari kepalanya. Melarang diriku untuk menyisir rambutnya lagi. 

"Ih apaan sih? Orang dibantu juga malah sok banget." 

"Ini loh lepasin bentar aja. Ak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status