Share

bab 2

"Nih ya, Nabil. Saya kasih tau kamu. Saya dulu itu pinter banget. Kamu bayangin aja, diwaktu saya umur 8 tahun, kelas 3 SD saya menang peringkat 1 olimpiade SAINS se-Jakarta. Keren kan?..-

..-Terus waktu SMP, saya dapat peringkat 1 terus dari kelas 7 sampai kelas 9. Bahkan saya menang lagi olimpiade ekonomi, walaupun juara 2 tapi se-nasional lho"

Aku terpaksa menampilkan senyum palsu dihadapan dokter narsis didepanku ini. Sedari tadi hanya menceritakan prestasinya. Dia pikir aku iri gitu?

Bangga boleh sombong jangan dong. 

"SMA, kelas 10 sama 11 peringkat 1. Tapi waktu kelas 12 jadi peringkat 2 karena ... yang peringkat 1 suap si kepala sekolah. Makanya saya kalah" Lanjutnya, dengan nada yang lirih diakhir kalimat. "Terus waktu kuliah dulu, nilai IPK saya dapat 3.90"

Bodoamat dok. Aku membatin.

Waktu dokter Alice ingin melanjutkan kegiatan pamernya, tiba-tiba pintu ruangan dibuka. Dan menampilkan sosok yang tidak kukenal dan diikuti oleh Aldo dibelakangnya.

Aku mengerutkan alis, orang yang tidak kukenal itu mengenakan seragam militer. Loreng hijau lumut dan hijau kecoklatan. Dia siapa?

"Halo dokter Ali, ini kapten AD Andika sedang mencari anda" Ucap Aldo dengan formal. Aku mengerutkan kedua alisku, eh itu kan cowo yang kemarin malam nabrak gue?

"Halo dok saya Andika santoso kapten Angkatan Darat, dokter tidak sibuk? Bisa kita bicara sebentar?" Ucapnya dengan menundukkan setengah badannya.

Terlihat dokter Ali juga terlihat bingung sama denganku. "Iya boleh mari ikuti saya ke ruangan saya, kita bicara disana saja"

Lalu kedua orang itu keluar ruangan, baru saja aku ingin menarik tangan Aldo, kepala dokter Ali terlihat di pintu membuatku terkejut. 

"Hei Nabilah! Belum selesai ya ceritanya, nanti lagi" Aku memaksakan senyum lagi. "Iya dokter Ali". Lalu dia memberikan jari je

mpolnya kepadaku tanda setuju.

"Huh tuh orang bener-bener deh! Pamer mulu kerjaannya-

-Eh itu siapa tadi? Kenapa tadi kesini? Tanyaku kepada Aldo.

"Ohh, itu tadi wakil militer dari Jakarta, mau ngajuin kontrak ke rumah sakit ini. Buat kerjasama katanya, nanti ada beberapa dokter dan dokter koas yang ditunjuk sih, mungkin lo ikut deh" 

"Hadehh, tugas disini aja berat banget ditambah lagi" Aku mengeluh. "Tapi kak, lo tau nggak? Kemarin waktu gue mau pulang, di koridor depan gue ditabrak tuh orang-

-cuma bilang maaf abis itu pergi. Gak ada bilang 'yaudah saya pergi dulu ya' atau 'maaf sekali lagi' gitu kek! Untung aja cakep tu orang" 

"Yaelah, masih jauh cakepan gue kali. Tuh orang katanya umurnya udah tua tapi masih jomblo aja. Sekitar err.... 32 tahun mungkin..?" Katanya tak yakin, dan aku sendiri terkejut. Perawakannya seperti masih usia 25 tahun, suwer!

"Wah udah om-om aja, gue kira masih 25 tahun. Awet muda banget"

"Halah, gue juga masih babyface kok" Katanya memuji diri sendiri, mana tuh alis diangkat-angkat lagi.

"Pede gila!"

Pluk

Kulempar wajahnya dengan kertas HVS didepanku. "Lo juga masih jomblo lagi, gausah sok ngatain orang"

...

Jam 12 siang, pas sekali. Waktu untuk istirahat, makan siang, dan sholat dhuhur. 

Saat aku keluar dari ruangan, bertepatan dengan dokter Ali juga keluar dari ruangannya. Aku menelan ludah kasar, jangan lagi deh.

Tapi dugaanku salah, dia terlihat buru-buru sekali bahkan untuk menoleh kearahku saja tidak. Apa ada masalah dengan si kapten tadi?

Aku mengangkat bahu tak peduli, itu artinya aku bisa bebas. Tidak mendengar ocehan unfaedahnya itu. 

Riinng riiing

Baru saja tadi berpapasan, si dia langsung menelepon.

"Halo dok, ada apa?"

"Halo Nabilah, kamu ke ruang organisasi ya sekarang"

"Kenapa? Saya mau makan siang ini. Nanti aja"

"Haduhh.. nggak bisa nanti-nanti. Penting banget ini, pokonya kamu kesini cepetan!"

"Tap- "

Tut

Aku membuang nafas kasar. Lalu berbelok kearah kiri, seharusnya tetap berjalan lurus karena ke kantin.

Hanya selisih 4 ruangan dari perempatan tadi, ruangannya terlihat mencolok karena pintunya yang besar berbeda dariyang lain. Kuputar gagang pintunya.

Wow ramai.

Ada dokter Evan, dokter Ali, dokter Alice, perawat Susy dan perawat Erga. Yang lainnya aku tidak kenal. Ada 9 orang didalam sini.

"Oke, Nabilah sudah datang"

"Jadi, tadi ada pihak dari kemiliteran ingin mengontrak rumah sakit ini untuk ikut dinas di Medan. Dan meminta untuk beberapa dokter juga perawat ikut kesana. Kalian semua-

-yang ada disini. Kalian yang ditunjuk untuk ke Medan. Tidak lama, hanya sekitar 3 bulanan. Disana kalian akan diajak ke daerah desa terpencil. Kurangnya pendidikan, dan jaminan kesehatan. Kalian akan mengadakan pemeriksaan dan praktek g****s ke warga desa. Sebagian dari kalian juga akan mengajar anak-anak yang tidak bersekolah"

"Dan kau, Nabilah karena kau masih junior, kau akan ada pembimbing disana, sudah disiapkan"

Aku hanya mengangguk tanda setuju, karena lumayan juga ikut dinas akan menambah nilai dan wawasanku. Sebagai praktek juga untuk menebar kebaikan.

"Dokter Ali kita dapat komisi kan?"

Pertanyaan dari dokter Alice membuat semua orang menahan tawa, termasuk diriku.

"Ya dapat dong. Tapi tidak sebanyak gaji kalian seperti dirumah sakit ini" Jawabnya. 

Wajah dokter Alice terlihat malas, ya wajar dong, dia kan influencer dengan 200 RB followers di i*******m. Harus punya uang yang banyak.

...

"Ada sebuah pepatah yang mengatakan “Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat” Pepatah ini menjelaskan bahwa jika kita memiliki tubuh yang sehat, tentunya jiwa dan pikiran kita juga akan menjadi sehat. Ada juga semboyan yang mengatakan bahwa kesehatan sangatlah mahal harganya. Coba bayangkan keadaan kita sekarang ini yang masih bisa menikmati hidup dan bercengkrama dengan teman-teman. Lalu bayangkanlah jika tiba-tiba kita terkena penyakit stroke atau penyakit jantung, pasti sangat tidak mengenakan bukan? kita juga harus mengeluarkan uang yang sangat banyak untuk mengobati penyakit tersebut, dan banyak waktu kita yang terbuang sia-sia ketika kita dirawat di rumah sakit.

Apalagi kita sebagai orang yang super sibuk, kita harus bisa menjaga kesehatan diri kita sendiri dimulai dari hal-hal yang kecil, misalnya bangun pagi tepat waktu, kemudian mandi dan sarapan secukupnya sebelum berangkat bekerja. Selain hal-hal kecil tersebut, kita juga harus menerapkan gaya hidup sehat. Ada beberapa gaya hidup yang sehat untuk menjaga kesehatan tubuh kita, diantaranya adalah:

Rajin berolah raga, tubuh kita memerlukan olahraga untuk membantu proses metabolisme di dalam tubuh kita sehingga zat-zat nutrisi yang ada di dalam tubuh bisa diserap secara maksimal. Berolahragalah dengah teratur minimal 3 kali seminggu seperti jogging, berenang dan lain-lain.

Gaya hidup sehat selanjutnya adalah menjaga pola makanan. Makanlah makanan menu 4 sehat 5 sempurna karena tubuh kita memerlukan nutrisi-nutrisi seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Tetapi, waspadalah makanan-makanan yang tidak sehat untuk tubuh seperti junk food, alcohol dan lainnya sebab makanan-makanan tersebut berbahaya. Contohnya jika kita terlalu banyak memakan junk food seperti gorengan dan makanan tinggi lemak lainnya akan menimbulkan kolestrol dan membuat kita terkena stroke dan serangan jantung.

Selanjutnya menjaga kebersihan lingkungan di sekitar kita karena lingkungan yang kotor merupakan sumber daripada penyakit. Dan yang terakhir adalah menghindari kebiasaan-kebiasaan yang buruk seperti merokok, minum alcohol dan begadang. Dengan menerapkan pola hidup seperti yang telah diuaraikan diatas, insyaallah kita akan menjadi sehat.

Kesehatan pada diri ini bukan hanya sekedar kesehatan fisik saja. Melainkan, kesehatan mental pun merupakan salah satu aspek penting yang harus kita punyai. Maka tak heran, bila mata pelajaran olahraga di sekolah sering dinamakan pendidikan kesehatan jasmani dan rohani, bukan pendidikan kesehatan jasmani saja. Belum lagi kita mendengar bahwa akhir-akhir ini banyak orang–terutama tokoh-tokoh ternama–melakukan tindakan bunuh diri akibat tekanan mental yang mereka alami. Kita harus bisa menjaga kesehatan mental diri kita masing-masing. Dengan menjaga kesehatan mental kita, maka tidak akan mudah mengalami suatu tekanan batin yang mengakibatkan diri kita bisa melakukan tindakan berbahaya yang merugikan diri sendiri, seperti bunuh diri"

Aku setuju dengan pidato singkat yang disampaikan oleh dokter Ali, ternyata kecerdasannya bukanlah entang kesombongan belaka namun nyata adanya. Ada ucapan, ada pembuktian.

Wawasan yang luas, pandai public speaking, walaupun sifat ada yang tidak perlu dicontoh, dokter Ali tetap menjadi orang cerdas. 

Sekarang giliranku untuk maju ke atas panggung untuk memberikan wawasan. Kebetulan aku dapat dengan tema 'wanita dan anak-anak'. Tentang kekerasan terhadap wanita, KDRT, atau bahkan cyber crime di medsos, body shaming dan perundungan.

"Silahkan dokter muda Nabilah.."

"Assalamualaikum Wr. Wb. -

-Banyak perspektif dari masyarakat bahwa kekerasan terhadap wanita merupakan batu dari perbuatan wanita itu sendiri. Bukan karma namun takdir. Jadi, mengapa wanita harus disalahkan?...

...Kekerasan terhadap perempuan adalah masalah kesehatan masyarakat global yang berskala pandemi dan kasus ini dimulai pada usia dini. Jumlah korbannya bisa jauh lebih besar karena ketakutan terhadap stigma bisa menghalangi banyak perempuan melaporkan kekerasan seksual. Hampir satu dari empat perempuan (37%) yang tinggal di negara-negara ini menjadi korban kekerasan. Angka kasusnya turun menjadi sekitar satu dari lima perempuan jika dibandingkan dengan mereka yang tinggal di Eropa (16-23%) dan Asia Tengah (18%). Kekerasan terhadap perempuan mewabah di setiap negara dan budaya, menyebabkan kerugian bagi jutaan perempuan dan keluarga mereka. Kekerasan terhadap perempuan tidak bisa dihentikan dengan vaksin."

Aku menghela nafas perlahan, dengan menatap para manusia di hadapanku. Mereka sangat serius mendengarkan. Kemudian aku tersenyum dan melanjutkan.

"Saya bicara seperti ini bukan sekedar bicara, tapi apa yang saya sampaikan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman saya. Saya sendiri, adalah korban dari kekerasan tersebut"

Kulihat banyak orang yang terkejut akan kejujuranku.

"Ya, waktu saya SD. Tak melihat status orang tersebut, mereka yang diliputi nafsu akan dibutakan oleh kemaksiatan. Dari kelas 1-6 SD, ada guru saya yang cabul. Ya, bahkan guru yang namanya dipuja-puja oleh murid, mereka ada yang melakukan hal tak senonoh. Saya masih kecil dan tidak mengerti, bersama teman saya guru tersebut memperlakukan kita berdua dengan berbeda dari yang lain. Bahkan kami pernah di dudukkan di paha nya, kita belum mengerti apa maksud dari tingkah guru itu. Hanya menganggap bahwa itu merupakan bentuk kasih sayang antara guru ke murid"

Orang-orang juga menatap prihatin diriku. Sebenarnya ini adalah pengalaman yang sangat menjijikkan, tapi ini perlu di dokumentasikan agar anak-anak diluar sana mengerti apa itu artinya pelecehan di usia dini. Pedofil bertebaran, mereka setiap hari berdampingan dengan kita, tapi kita yang tidak sadar keberadaan mereka.

"Bukan hanya guru, tetangga saya sendiri dia juga seorang pedofil yang suka memangsa anak kecil. Kita hidup berdampingan dengan makhluk terkutuk seperti mereka. Sangat pintar menyembunyikan keberadaannya. Anak-anak kalian, khususnya perempuan, jagalah mereka dengan sepenuh hati. Berikan mereka edukasi tentang kekerasan, agar bisa lebih menjaga diri...

...Sekian wawasan yang saya berikan. Semoga bermanfaat untuk semua.

Wassalamualaikum Wr. Wb. "

Aku mengakhiri pidatoku dengan menundukkan badan, lalu terdengar suara gemuruh tepuk tangan dari para penonton. 

Saat aku turun dari panggung, Aldo, dia menepuk pundakku 2 kali dan mengatakan hal yang membuatku teringat dengan almarhum kakak.

"Lo yang kuat, lo udah gue anggep adik sendiri. Gue akan jaga lo sepenuhnya, tanggung jawab lo gue tanggung"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status