Share

Sebuah Norma

Butuh dua kali Harsa men-dial nomor Pras, sampai sang pengacara itu mengangkat teleponnya.

“Hmm.”

Tidak ada kata sapaan yang terdengar dari ujung sana saat Pras sudah mengangkat telepon dari Harsa. Hanya sebuah gumaman angkuh yang pastinya menjengkelkan indera pendengaran.

“Kamu memecat Sinar, Pras? tanpa berdiskusi terlebih dahulu denganku? dia itu sekretarisku.”

Harsa tidak perlu berbicara formal dengan sang pemilik baru Metro Ibukota itu, karena ia sudah mengenal Pras sedari pria itu masih menjejakkan awal karirnya menjadi pengacara.

“Aku pemilik Metro sekarang, Om. Dan, aku sudah bilang dari awal kalau akan merombak manajemen di sana dan sekred Om itu salah satunya.”

“Pras.” Harsa meraup separuh wajahnya. “Nyari sekred yang bisa dibilang multitalenta dan gak pernah mengeluh seperti Sinar itu sekarang susah! Apalagi, dia sudah 3 tahun jadi sekred di Metro. Seluruh wartawan cabang sudah kenal akrab dan Sinar tahu past

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Isnia Tun
Kasihan bgt Sinar...si Pray jahat bgt demi membalaskan dendam mantan pacar nya sampai harus membuat Sinar dan bayi di kandungan nya menderita...blm tentu Daya hati nya baik
goodnovel comment avatar
Ning Wahy
yaelah Pras kenapa susah2 balas dendam buat daya
goodnovel comment avatar
Fahmi
Tunggu biar aku buatin susu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status