Semua orang tercengang dan menahan napas begitu Master Anres berlutut. Jadi siapa monster sebenarnya di antara mereka? Master Anres merupakan jagoan kelas atas tapi kini dia berlutut di hadapan orang tak dikenal yang sebelumnya dicemooh semua orang. Sebuah peristiwa yang sangat mengejutkan sekaligus sulit diterima. "Ini... ini tidak mungkin. Si... si sampah itu, tanpa diduga bisa mengalahkan Master Anres?” "Ya. Dan kekalahannya sangat mudah tapi mematikan.” "Master Anres itu jagoan pembunuh berdarah dingin tapi dia tidak mampu melawan balik serangan pria itu. Sejak kapan ada jagoan seperti itu di Dunia Bafang? Sakti sekali!” Semua orang saling berpandangan dalam ketidakpercayaan. Pagar yang digenggam Marcus hampir copot dan bisa hancur kapan saja. Wajah Guru Agung merah padam. Guru Agung merasa bodoh bahkan lucu saat mengingat kembali ejekan yang dilontarkannya pada Michael. Dia malu sekali. Situasi semacam ini benar-benar di luar bayangannya. Guru Agung tidak d
Wajah Master Anres terlihat panik setelah mendengar suara itu. Dia menatap ke sekelilingnya, "Siapa? Siapa? Siapa yang bicara barusan?"Wajahnya menjadi pucat. Kemudian terdengar suara mengejek. Suara itu membuat punggungnya dingin dan berkeringat. Dia menatap Michael yang berdiri di depannya. Tidak … tidak ….Ini mustahil. Benar, kan? Ini pasti hanya ilusi. Bagaimana bisa orang mati bangkit lagi?Master Anres ketakutan. Kulit kepalanya seperti mati rasa. Michael masih bisa berdiri lagi. Bukannya ... bukannya dia mati?Mustahil. Dengan kekuatannya, tidak ada yang bisa bertahan hidup.Ini bukan karena Master Anres percaya diri tapi itu kenyataannya. Tidak peduli seberapa kuat lawannya, lawannya tidak bisa bertahan jika diserang oleh orang yang memiliki kemampuan membunuh iblis dengan kekuatan tidak terbatas. Badan Michael yang kecil, pasti tidak begitu kuat. Bagaimana mungkin dia bisa bertahan?Master Anres mengerjapkan matanya memikirkan ini. Dia merasa seperti melihat
Master Anres kalah. Ini benar-benar hal yang mengejutkan. Orang-orang sulit percaya pada kenyataan ini.Ada pembatas di Istana Qishan untuk pertandingan ini. Pembatas itu berusia ribuan tahun. Namun, tidak peduli sebanyak apa pertandingan yang terjadi di sini, pembatas itu tidak pernah rusak. Tapi ini bukan berarti tidak pernah ada peserta yang tidak menyentuh pembatas itu selama pertandingan. Malah, ada lebih dari satu orang yang pernah terlempar.Selama ini, pembatas itu tetap utuh. Orang-orang Istana Qishan tidak pernah berpartisipasi dalam pertandingan. Mereka hanya mengatur jalannya pertandingan. Itu pun hanya yang memiliki pangkat menengah ke atas. Bagaimana mungkin orang dari Istana Qishan tidak memiliki kemampuan sama sekali?Ada energi yang membuat semua mata penonton terpukau di luar istana. Ada bentuk api yang menarik perhatian. Kemudian ada pembatas pertandingan. Semua itu adalah manifestasi kemampuan orang-orang dari Istana Qishan. Meskipun bentuknya tidak rumit t
"Aron sudah menganggap remeh orang itu. Meskipun dia menang, kita semua harus tetap tenang."Kemudian, Roby ikut berlutut dan memohon. "Kamu menganggap remeh orang itu? Master Anres sudah melakukannya. Hilang sudah nyawanya. Masih berani kamu berkata seperti itu?" tanya sosok hitam itu dengan marah. Sosok hitam itu mendesah, "Bagaimanapun juga, Master Anres berpikiran pendek. Dengan karakternya seperti itu, dia tetap akan kalah, cepat atau lambat. Aron seharusnya kamu perhatikan pria itu. Jika dia bisa menunjukkan kemampuan yang bagus di masa depan, bukan tidak mungkin dia bisa bergabung di Keluarga Laut Abadi.""Baik," Roby mengangguk. "Aku berharap dia memiliki kemampuan untuk menjadi budak caturku di kehidupan abadiku," ujar si sosok hitam itu dengan nada dingin. Lalu terdengar suara pintu ditutup. Pada saat yang bersamaan di sebuah ruangan. Guru Agung dan para pengikutnya kembali ke rumah dalam keadaan marah. Suara orang-orang yang merayakan kemenangan Michael di luar s
Bella terkejut. Matanya yang indah melebar. Dia tidak menangkap maksud ucapan Michael. Enam kesuksesan?Jika orang lain yang berkata seperti itu, Bella akan melawan orang bodoh itu sampai mati. Master Anres adalah penakluk iblis. Bagaimana mungkin Michael bisa mengalahkannya? Kekuatan Michael hanya selevel kekuatan Tanah Suci!Tapi kenyataannya, Michael bisa menaklukan sang penakluk iblis. Dia hanya menggunakan jurus yang barusan dia katakan itu? Karena itu, jika orang lain yang mengatakan itu, Bella langsung akan membunuhnya. Namun jika Michael yang mengatakan itu, Bella akan percaya. Saat ini Bella percaya."Apa? Kamu pikir aku berbohong?" Michael tersenyum. Bella mengangguk, "Aku pikir begitu tapi aku percaya dengan ucapanmu."Michael tersenyum. Bella tidak mengerti. Sebenarnya Michael tidak mengerti kenapa dia tiba-tiba jadi bertambah kuat. Jika dia menggunakan Kapak Pangu, wajar orang-orang akan mendukungnya. Lagi pula, Kapak Pangu adalah raja dari para senjata. Muda
"Ada apa?" Michael mengerutkan kening, "Apa kamu dikejar seseorang? Sepertinya kamu kelihatan panik."Danu tersenyum. Dia tidak marah dengan ucapan Michael sama sekali. Dia menunjuk keluar dan berteriak, "Kamu … kamu ….""Katakan saja," potong Michael dengan nada tidak sabar. "Pertandingan kemarin membuat namamu jadi terkenal. Sekarang banyak orang yang bertaruh untuk kemenanganmu. Kamu sudah jadi orang terkenal," ujar Danu dengan semangat. "Benarkah?" Michael terpana"Hebat bukan?" Danu sendiri tidak percaya. Michael tidak tahan untuk memutar bola matanya. Dia menyuruh Danu duduk dan bertanya sesuatu. Danu jadi bingung. Dia tidak tahu apa yang ditanyakan Michael. "Aku bertanya padamu. Apa kamu pernah dengar Jimat Mata Ketiga?"Karena Raol adalah nama palsu, berarti jimat yang dia bawa juga palsu. Benar kan? Mungkin Michael bisa melacak Raol dari jimat itu. Michael mencoba ide ini dengan bertanya pada Danu. Danu sendiri berkata, "Apa itu Jimat Mata Ketiga?""Bukannya
Keesokan siangnya, kurang dari satu jam sebelum pertandingan. Orang-orang mulai ramai membicarakan pertandingan itu. "Apa kamu sudah dengar? Pria misterius berkata dia akan melawan Kakek Fery dalam waktu lima menit.""Apa? Lima menit? Dari mana kamu dengar ucapan omong kosong seperti itu?""Ya, bukankah itu terlalu mengada-ngada? Meskipun pria misterius itu bisa mengalahkan Master Anres dengan mudah, itu karena Master Anres memang lemah. Mungkin pria misterius itu sungguh kuat tapi jelas-jelas dia sudah gila. Sekarang, Kakek Fery adalah lawan yang cukup kuat dan pria misterius itu mengaku bisa menyelesaikan pertandingan hanya dalam lima menit?""Ya, apa kamu percaya berita itu? Sepertinya pria misterius itu terlalu arogan. Pasti dia belum pernah mendengar Jurus Sembilan Api Surga.""Kamu benar. Sembilan Api Surga adalah jurus paling misterius di dunia. Meskipun pria misterius itu menang di pertandingan kemarin, dia pasti tidak bisa berkutik berhadapan dengan jurus mematikan it
Tubuh pria itu bersinar. Rambutnya seperti warna darah. Dia tidak memiliki janggut. Dia kelihatan perkasa dan aneh. Wajahnya penuh dengan aura kemarahan. Sorot matanya seperti mampu menjentikkan api. "Pria misterius! Beraninya dia ngomong sembarangan! Dia meremehkan kemampuanku. Lihat saja, aku akan membuatnya mati dibakar api."Pria ini adalah Fery yang sangat terkenal di dunia preman."Apakah dia ingin mengalahkan Kakek dalam waktu lima menit? Justru Kakek yang akan mengalahkannya dalam waktu lima menit," ujar salah satu muridnya. Kakek Fery begitu marah. Saking marahnya, terlihat hembusan api dari hidung si kakek. "Kakek Fery, pria ini sungguh sombong. Sekarang di seluruh Istana Qishan sudah terdengar berita itu. Bahkan para petinggi mencemaskan pertandingan nanti. Yang semula hanya pertandingan biasa tapi karena berita itu, pertandingan nanti akan menarik perhatian banyak orang. Jika kita kalah, maka ...." ujar salah satu murid. Sudah jelas. Pertandingan ini bukan pertandin