Share

Bab 2

“Dasar brengsek! Nenek sudah berhenti minum teh dalam dua tahun terakhir. Bagaimana aku bisa menyakitinya?” Edward berkata dengan panik. Dirinya ingin menjelaskan, tapi hal itu bisa membuat orang mengira dia memiliki niat jahat.

“Oh begitu rupanya," Muchael mengangguk dan tiba-tiba dia sadar dengan niat Edward.

"Jadi kamu tahu nenek tidak minum teh, tapi kamu menipunya dengan bayaran mahal. Delapan ratus delapan puluh ribu yuan masuk ke kantongmu sendiri.”

Edward melihat sekelilingnya dengan perasaan bersalah. Apa yang dikatakan Muchael itu benar. Dia merasa jahat tapi juga ingin menyelamatkan dirinya di depan keluarganya. Selain itu, sudah pasti neneknya tidak akan minum teh sekarang gara-gara dirinya.

Tanpa diduga, aksi berbohong dengan niat ingin pamer dan merendahkan Michael terbongkar sudah.

“Memangnya sampah seperti dirimu tahu apa. Apa kau tahu macam-macam teh?” Edward mencoba untuk tenang dan membalas Michael.

Anggota keluarga Su yang menaruh curiga terhadap Edward seketika menyadari bahwa mereka hampir dibodohi oleh Michael ketika mendengar kalimat tersebut.

Bagaimana dia seorang pria miskin bisa memahami produk-produk kelas atas semacam ini?

"Michael, diamlah kalau kamu tidak mengerti apa pun. Jangan memfitnah Edward!”

“Ya, jangan-jangan kamu berpura-pura profesional. Memangnya kamu tahu mana teh yang baik atau buruk? “

“Kamu kan hanya bisa membedakan garam dan gula. Bagaimanapun juga kamu hanyalah tukang masak”

Terdengar kembali suara tawa sumbang mengejek Michael.

Michael tidak berkata apa-apa. Ketika dia masih tinggal di keluarga Han, dia pernah bertemu dengan ahli upacara minum teh, yang juga seorang kolektor teh. Pemahamannya tentang teh tidak dapat dibandingkan dengan siapa pun yang hadir saat ini.

Seperti dua dunia yang berbeda, rasanya tidak ada gunanya menjelaskan kepada orang-orang yang tidak mengerti.

“Ada apa ini ribut-ribut?” tiba-tiba terdengar suara dan sosok wanita yang dituakan di keluarga Su akhirnya muncul.

Anggota keluarga Su berdiri dari tempat duduknya satu demi satu dengan sikap hormat.

Sejak kematian kepala keluarga Su terdahulu, sosok wanita ini lah yang memegang kendali, dan statusnya cukup tinggi. Semua masalah yang terjadi di keluarga Su diputuskan olehnya.

Beberapa orang berharap wanita tua ini cepat meninggal sehingga mereka bisa mendapatkan kekayaannya. Tapi sayangnya wanita tua ini masih sehat dan keinginan mereka tidak akan terwujud dalam waktu dekat.

“Nenek, Edward memberimu hadiah teh. Mungkin nenek bisa melihat apakah teh ini asli atau palsu?” ujar Bella sambil melirik Michael. Dirinya tidak terlalu memahami apa yang sedang terjadi namun rasa percaya pada suaminya mulai muncul. Dalam hatinya Bella berharap suaminya tidak berbohong.

Raut muka Edwardmulai menunjukkan kepanikan.

Orang lain mungkin tidak tahu apakah teh ini asli atau palsu. Tapi nenek yang sudah meminum teh selama bertahun-tahun pasti mengerti.

“Apa benar? Coba tolong bawa ke sini teh itu," ujar nyonya tua dari keluarga Su.

Edward yang tampak bersalah menyerahkan teh tersebut.

Bella yang ingin suaminya dipuji langsung berkata lantang, “Tadi Michael juga sudah bilang.”

Wajah nenek menunjukkan ekspresi tidak senang. Edward rasanya ingin mati saja dan wajah orang tuanya juga pucat. Jika apa yang dibilang Michael benar, nenek akan marah besar dan keluarga mereka mungkin akan mendapatkan warisan yang paling sedikit di masa depan.

Bella melirik suaminya dan berpikir akhirnya suaminya melakukan hal yang berguna untuk keluarga Su. Jika nenek memuji suaminya, perlakuan keluarga Su bisa lebih baik padanya.

Tapi tiba tiba nenek menyiram satu baskom air dingin ke Bella.

“Teh ini asli! Mengapa kamu tega memfitnah Edward?” nenek lalu bertanya sambil menatap Michael.

Michael terpana. Jelas ada masalah dengan teh itu. Dia tahu bahwa nenek adalah ahli teh. Bisa-bisanya nenek mengatakan teh ini asli.

Michael tidak kalah kaget. Apakah kesalahannya tidak terbukti? Mungkinkah mata nenek sudah rabun?

“Nenek.. Coba lihat lebih dekat. Teh ini… ‘’

Michael yang masih ingin menjelaskan lalu disela dengan tajam,”’Maksudmu aku sudah tua dan mataku sudah rabun sehingga tidak bisa membedakan mana yang asli mana yang palsu? Aku bilang teh ini asli! “

"Michael. Nenek bilang itu teh itu asli. Apa lagi sih yang ingin kamu jelaskan?"

“Nenek, jangan marah. Michael sebenarnya tidak tahu apa-apa. Dia hanya berpura-pura saja menjadi ahli teh.”

"Michael, kamu masih belum mau minta maaf kepada Edward?”

Michael memandang nenek dengan senyum masam di wajahnya.

Nenek bukannya rabun tapi dia hanya tidak ingin mengakui kesalahan cucunya.

Ya, aku hanyalah orang luar keluarga Su. Menantu tidak berguna di depan semua orang. Bagaimana bisa menyalahkan Edward karena diriku?

Plak!

Sebuah tamparan keras mendarat di wajah Michael.

Bella menggertakkan gigi saking marahnya lalu memandang Michael. Dirinya berkata, "Aku seharusnya tidak mempercayaimu sama sekali.”

Wajah Michael terasa panas dan sakit. Kuku Bella yang panjang menggores wajahnya hingga berdarah.

Michael mengepalkan tangannya menahan emosi. Namun seketika dia mengurungkan niatnya ketika melihat Bella berkaca-kaca.

Salah sendiri dia sudah menaruh harapan padaku. Apa lagi alasannya untuk marah?

Dalam tiga tahun terakhir, dirinya sudah mengalami banyak penghinaan dan cemoohan. Sebagai seorang istri, semestinya juga ikut mengalami penderitaan yang sama.

Penghinaan seperti ini sudah biasa baginya. Tetapi bagi Bella, itu adalah bencana.

“Maaf, aku telah salah menilai teh itu,” kata Michael.

Bella merasa dirinya sudah dipermalukan Michael. Jika saja suaminya tidak banyak bicara, tentunya hal memalukan ini tidak akan terjadi.

“Apa gunanya minta maaf padaku? Minta maaf sana sama Edward," ujar Bella.

Michael menarik napas dalam-dalam dan berjalan ke Edward. Sambil menundukkan kepala lalu dia berkata, "Maafkan aku."

Edward tersenyum dan berbisik di telinga Michael, "Apa menurutmu nenek tidak bisa membedakan teh asli dan palsu? Aku adalah cucunya dan kamu hanyalah menantu tidak berguna. Bahkan jika teh itu palsu, dia tetap akan membela aku sebagai cucunya.”

Nada suara Edward yang bangga itu terdengar kasar bagi Michael. Tapi nenek menolak melihat kenyataan dan memilih percaya bahwa teh itu asli. Michael tidak bisa berbuat apa-apa.

Kejadian teh ini tidak hanya membuat status Michael di keluarga Su semakin rendah. Karena sebenarnya dia sudah dianggap sampah di mata semua orang.

Hanya saja bagi Bella, kejadian ini sulit diterima, tapi bukan karena Michael mempermalukannya.

Ketika Bella sudah tenang, dia menemukan inti masalahnya. Keaslian teh itu tidak penting sama sekali. Yang penting adalah nenek tidak dapat membela Michael meskipun dia mungkin benar soal tehnya. Nenek tetap akan melindungi Edward.

Ketika waktunya makan siang, Bella menghampiri Michael dan berkata, "Aku berhutang tamparan padamu. Kamu bisa mengambilnya kapanpun kamu mau.”

“Membayar aku untuk sebuah tamparan?” Michael tersenyum pahit.

“Aku hanya tidak ingin ada hutang di antara kita. Kau tahu, kita ditakdirkan untuk bercerai. Ini hanya menunggu waktu saja," kata Michael.

Michael melihat ke punggung Bella saat dia berjalan menuju restoran. Dirinya tidak tahu dari mana dia berani untuk mengatakan, "Apa kamu ingin aku berubah? Di dunia ini, hanya kamu yang bisa membuatku berubah.“

Bella menoleh dan tersenyum sedih.

"Jangan lupakan statusmu. Dalam keluarga Su, kamu tidak akan pernah dipandang. Terlebih lagi, kamu itu tidak punya apa-apa.”

Saat makan siang, restoran ini penuh dengan keluarga Su.

Michael sebagai menantu ditempatkan di meja paling kecil dan paling jauh dari nenek keluarga Su. Orang-orang yang berada di meja yang sama dengan Michael semuanya adalah para pelayan dan pembantu.

Saat semua sedang menikmati hidangan, seseorang berlari ke restoran dengan panik.

“Nenek, seseorang mengirimkan hadiah untukmu,” ujar orang tersebut kepada nenek.

Nenek tidak pernah mengundang tamu dari luar pada hari ulang tahunnya dan kebiasaan ini sudah terjadi selama bertahun-tahun. Terlebih lagi, keluarga Su hanyalah keluarga kelas dua di Yuncheng, dan tidak seorangpun yang mau menyenangkan keluarga Su.

“Siapa dia?" nenek bertanya penasaran.

"Aku tidak tahu apa-apa tentang keluarga Han. Aku juga belum pernah bertemu dengan keluarga ini sebelumnya," kata pria itu.

Keluarga Han?

Satu-satunya orang dengan nama belakang Han adalah Han Sanqian. Kecuali Bella yang melirik pada suaminya, yang lain tidak mengaitkan nama belakang Han dengan Michael sama sekali.

Comments (2)
goodnovel comment avatar
Shinta Ohi
halo salam dari malaikat Amfitrite ya
goodnovel comment avatar
Shiva Luna
kata bella
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status