Share

Bab 5

”Bos, tolong bungkuskan rokok itu."

"Kamu masih rajin datang tepat waktu setiap hari."

Di kantin di seberang jalan dari perusahaan Su, bos itu memandang Michael sambil menghela nafas panjang.

Tiga tahun yang lalu, pria ini tiba-tiba muncul. Tidak peduli hari sedang hujan atau cerah. Awalnya bos merasa terkejut, tetapi pada akhirnya dia menyadari bahwa setiap kali Bella pulang kantor, pria itu juga pulang.

Mengenai identitas Michael, bos memiliki tebak-tebakan tapi setiap keluarga memiliki masalahnya sendiri-sendiri. Menantu keluarga Su ini dipandang rendah seperti sampah oleh seluruh warga Yuncheng. Mungkin dia tidak ingin orang lain tahu tentang identitasnya.

“Lagipula aku kan tidak ada kerjaan,” ujar Michael tersenyum.

Bos adalah seorang pria paruh baya, dan dia sangat mengagumi kegigihan Michael. Selama tiga tahun, dia muncul tepat waktu pada pukul 4.30 setiap hari, menjaga Bella diam-diam.

“Kapan kamu menjemputnya? Jadwalnya kan tidak sama setiap hari.” Karena tidak ada pelanggan di toko, bos bisa ngobrol santai dengan Michael.

Michael melihat ke arah perusahaan Su dan tersenyum tipis, "Ini belum waktunya."

"Nak, aku tau mungkin aku bukan orang yang tepat untuk bertanya ini," kata bos.

“Ada apa memangnya?”

“Menurutku kamu tidak terlihat seperti orang biasa. Bagaimana sih ceritanya kamu bisa bergabung dengan keluarga Su?” Meskipun bos tidak memiliki mata yang tajam, dia bertemu dengan banyak pelanggan setiap hari. Di matanya, Michael berbeda dari yang lain. Sulit untuk mengatakan apa yang dia rasakan, bos hanya berpikir bahwa Michael punya potensi berbeda dari yang lain.

“Kita kan sama sama manusia, suka makan, minum, tidur. Rasanya sih manusia biasa saja,” ujar Michael.

"Kamu tahu kan apa yang aku maksud?" Bos ragu-ragu sejenak, dan melanjutkan, “Kalau aku jadi kamu, rasanya aku bisa pingsan karena tak tahan terlalu banyak dihina.”

Hah, pingsan?

Michael tersenyum. Sebagai orang yang dibuang keluarganya sendiri dan masuk menjadi bagian keluarga Su, dia menyaksikan betapa kuatnya Bella. Kalau istrinya saja kuat, semestinya dia juga kuat.

Di mata orang lain, Michaelmenanggung banyak penghinaan.

Tapi di mata Michael, Bella lebih banyak lagi dihina darinya.

“Apa yang aku alami tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan dia,” kata Michael.

Bos menghela nafas dan tidak mengatakan apa-apa lagi.

Setelah Bella pulang kerja, Michael mengucapkan selamat tinggal kepada bos seperti biasanya.

Bella berdiri di depan gerbang perusahaan sampai Michael menghilang.

Selama tiga tahun, Michael menunggu Bella pulang kerja setiap hari.

Dan Bella menunggu Michael pergi sebelum naik bus.

Saat pulang ke rumah, Robert memberi tahu Suzy apa yang terjadi pada pertemuan itu. Suzy tampak marah.

"Bella, apakah kamu gila? Pernahkah kamu berpikir bagaimana kita akan bertahan hidup kalau sampai diusir dari keluarga Su?"

"Edward sengaja menjebakmu, apa kamu tidak menyadarinya?"

Bella menjawab dengan tak peduli, "Dia tidak ingin kita mendapatkan harta keluarga Su.”

Ketika Suzy mendengar kata-kata ini, wajahnya memerah karena marah, lalu berteriak, "Mengapa kamu setuju padahal mereka sudah mengupayakan segalanya? Bagaimana kamu yakin kamu sanggup melakukannya?"

Suasana hati Bella sedang buruk. Dia percaya pada Michael, tapi dia tidak yakin apakah dia benar atau salah dalam melakukannya.

Meskipun status keluarga mereka di perusahaan sangat rendah, tetapi jika nenek meninggal, bagaimana keluarganya bisa mendapatkan harta warisan jika dikeluarkan dari keluarga Su? Mereka tidak akan mendapatkan sepeserpun.

Jika percaya pada Michael begitu saja, taruhannya adalah masa depan dan itu adalah harga yang sangat mahal. Tetapi jika kata-kata itu terucap, apakah bisa ditarik kembali?

“Bu, kenapa sih kau tidak percaya padaku?” tanya Bella.

Suzy tambah marah, lalu berkata, "Bagaimana bisa kamu memintaku percaya padamu? Keluarga Su itu semuanya sampah, bagaimana kamu bisa melakukannya?"

Kenapa..?

Bella benar-benar tidak tahu mengapa dia melakukannya. Pada saat itu, dirinya terdorong pesan dari Michael.

Pada saat yang sama, Michael sampai di rumah lalu menghampiri Bella. Dia berkata kepada Suzy, "Bu, kamu harus percaya padanya. Bella pasti bisa melakukannya."

Suzy melirik Michael dengan tidak sabar, dan berkata dengan suara dingin, "Apa hubungannya denganmu? Kalau kamu tidak datang ke keluarga kami, putriku yang cantik ini bisa menikah dengan keluarga kaya. Apa hakmu berbicara seperti itu kalau pada akhirnya kamu akan menghancurkan keluarga ini."

Michael terdiam dan pergi ke dapur untuk memasak.

“Michael, bisakah aku mempercayaimu?” Bella bertanya pada Michael.

Michael menoleh dan tersenyum penuh percaya diri, "Ya."

“Apa yang sebetulnya terjadi?” Suzy melihat ada sesuatu yang tidak biasa. Jangan sampai Michael yang memaksa Bella untuk berjanji.

“Kemarilah dan jelaskan padaku. Kenapa kamu ikut campur dalam masalah ini? Kamu memaksa Bella menyetujui perintah itu ya?” Suzy memberondong Michael dengan beberapa pertanyaan sekaligus.

Bella sadar jika Suzy diberi tahu tentang pesan singkat itu, Jiang Lan pasti akan mempermalukan Michael, dan bahkan mungkin akan mengusir Michael dari rumah.

“Bu, ini hasil keputusanku sendiri. Tidak ada hubungannya dengannya,” kata Bella.

“Tidak penting! Kurasa kamu mulai terpesona dengan sampah yang satu ini. Bisa bisanya kamu percaya apa yang dia katakana. Bella, apa kamu gila!” Jiang Lan meraih bahu Bella. Karena terlalu emosi, tanpa sadar dia menyakiti bahu Bella.

Melihat ekspresi menyakitkan Bella, ekspresi Michael berubah. Dia meraih pergelangan tangan Suzy dan berkata dengan dingin, "Kalau ibu bisa bertemu Bella besok, ibu akan tahu alasannya."

Suzy sangat marah. Ditambah dengan ucapan Michael yang menurutnya tidak pantas.

"Lepaskan saya. Keluarga kami tidak mengizinkan kamu berkata seperti itu,” ujar Suzy.

Michael memandang Suzy dengan dingin dan menolak melepaskan tangannya.  Ini pertama kalinya dia menunjukkan tekad yang kuat di depan keluarga istrinya.

Melihat mata Michael, Suzy tiba-tiba merasa sedikit bersalah. Mata itu menyiratkan seolah-olah dia akan bunuh diri.

Robert yang melihat ada yang tidak beres, buru-buru datang, "Lepaskan dia, semuanya sudah terlanjur terjadi. Apa gunanya membuat masalah baru. Sekarang yang bisa kita lakukan adalah menemukan cara  Bella menyelesaikan masalah ini."

Setelah Jiang Lan melepaskan bahu Bella, Michael melepaskan pergelangan tangan ibu mertuanya itu, lalu berkata, "Aku mau masak saja."

Suzy menggertakkan gigi dan melihat pergelangan tangannya yang merah. Dia berkata dengan nada dingin, "Cepat atau lambat aku akan menemukan cara untuk mengeluarkanmu dari rumah kami. Dasar sampah tidak berguna!"

Saat makan malam, Suzy tidak ikut makan. Robert banyak bercerita mengenai Weak Water Property. Dia khawatir jika besok Bella gagal, Edward dan anggota keluarga Su tidak akan tinggal diam. Jika mereka diusir dari keluarga Su, tamat sudah nasib mereka.

Setelah makan malam, Michael mandi dan kembali ke kamar. Dia menemukan Bella duduk di tempat tidur dan menatap dirinya.

Bella berbaring di lantai dan berkata, "Bos-bos di Weak Water Property itu dulu teman sekolahku.”

“Oh,” Bella menjawab singkat, dan tidak melanjutkan pertanyaannya.

Kamar kembali menjadi sunyi. Keadaan yang sama setiap hari selama tiga tahun.

Tapi entah kenapa hari ini perasaan Bella sedikit bergejolak, terutama saat Michael meraih tangan ibunya di pundaknya. Bella belum pernah melihat sorot mata suaminya seperti itu.

“Besok besok, jangan datang menjemputku lagi di kantor,” kata Bella tiba-tiba.

Michael sedikit terkejut. Dia tidak menyangka Bella tahu tentang aktivitas diam diamnya itu.

“’Oke.”

Bella memunggungi suaminya dan menggigit bibirnya. Jantungnya berdegup gugup tanpa bisa dijelaskan.

Dia selalu berpikir bahwa dia dapat menceraikan Michael dengan mudah. Tapi ketika ibunya sudah ikut campur, dia menyadari bahwa dia tidak dapat melakukannya.

Pria ini, walaupun tidak berguna, dia telah berada di sisinya selama tiga tahun.

Tidak peduli serendah apa dunia luar memandangnya, tidak peduli seberapa dingin sikapnya terhadapnya, suaminya selalu tersenyum di depannya.

Hati manusia terbuat dari daging, dan Bella tidak memiliki hati besi. Sekarang dia sadar bahwa dia sudah terbiasa dengan keberadaan suaminya di sisinya.

"Besok tunggu aku di pintu gerbang kantor.”

Michael seperti tersambar petir. Dia melihat punggung Bella yang berbaring miring, dan ekspresinya yang tercengang perlahan berubah menjadi penuh kebahagiaan.

Bella yang tidak bisa melihat ekspresi Michael berpikir suaminya itu tidak mau. Lalu dia berkata, ”Ya sudah kalau kamu tidak mau. Lupakan saja.”

Michael buru buru duduk dan berkata dengan penuh semangat, "Ya, ya. Tentu saja aku mau!"

Bella merasakan kegembiraan Michael, dan air matanya jatuh bagai Mutiara. Ternyata semudah ini dia merasa bahagia.

"Untuk tiga tahun ini, maafkan aku."

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Dominika Deskarni Gulo
Mantap tapi sayang banyak bab yang terkunci
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status