Gendut Alasan Suamiku MenduaKau hina aku gendut, tidak masalah ... akan kubungkam mulutmu yang sombong. Dasar suami angkuh.***"Bang, kalau memang Abang sudah tidak nyaman denganku, lepaskan aku, Bang. Aku ikhlas." Ku ucapkan kata itu dengan menahan air mata, mencoba menahan meski terasa sesak. Untuk apa aku memiliki suami kalau dia tidak pernah menganggapku ada, yang ada hanya luka dan sesak yang terasa. Namaku Tiara, seorang Ibu rumah tangga memiliki dua orang putri kembar bernama Nanda dan Nindi, serta suami bernama Bara.Sebelum aku melahirkan, Bang Bara sangat perhatian. Namun, setelah aku berhasil melahirkan putri kembarku, Bang Bara menjadi acuh dan super cuek, merasa jijik dengan penampilanku. Ya tubuhku kini sangatlah besar, pakaian yang di kenakan hanya sebuah daster, kegiatan sehari-hari menjaga kedua putriku yang super aktif. Kadang akupun minder pada Mas Bara yang masih terlihat tampan. Bahkan, kalau kami pergi bersama
Setelah mengunci pintu dari dalam,Aku memandangi tubuh yang mereka bilang seperti gajah bengkak. Bukan lagi seperti gajah, tapi emaknya gajah, huhuhuhu. Mereka itu sangat kejam, padahal sama-sama gajah. Kalau bukan minder karena fisik, mungkin aku telah pergi meninggalkan keluarga ini. Cuma aku berfikir lagi, tidak mungkin ada lelaki yang mau denganku. Jadi mau tidak mau aku harus bertahan di rumah keluarga yang menjengkelkan."Lihat saja dirimu! Dulu kamu sangat cantik saat kita menikah! Sekarang setelah menikah berat badanmu kian bertambah! Kamu malas merawat diri! Membuatku tidak betah di rumah! Jangan salahkan aku jika aku menduakanmu!" Cemohan Bang Bara kembali melintas di pikiranku.Apa yang dapat kukatakan selain membenarkan ucapannya? Memang pada kenyataannya seperti itu, hanya saja semakin Bang Bara menghina, membuat rasa percaya diriku menghilang dan pasrah dengan keadaan. Bukan hanya di keluarga ini aku dibilan
POV BaraMemiliki istri cantik itu idaman semua pria. Jangan salahkan suami jika istri tak pandai merawat diri maka akan mendua. Suami mana yang tahan dengan istri yang tak pandai mengurus diri. Segala macam alasan sibuk mengurus anak dan rumah tangga, hingga katanya dia tidak sempat merawat tubuhnya. Menurutku, itu hanyalah alasan mencari pembenaran …Seharusnya dia itu sadar suaminya ini pekerja kantoran. Banyak perempuan cantik yang mengelilinginya. Tapi sebaliknya, istriku sangat tidak mempedulikan soal penampilan. Bayangkan, diusianya yang baru menginjak dua puluh enam tahun, berat badannya sudah mencapai sembilan puluh kg. Apa tidak overdosis? Overdosis akibat kegemukan. Mengelus dada aku memiliki istri seperti Tiara.Ingin aku mengembalikan pada kedua orang tuanya. Tapi, ibu melarang dengan alasan dia bisa dijadikan babu. Ujian lelaki tampan sepertiku, harus memiliki istri sebesar kebau.****Setiap ada acara kantor, ter
POV TiaraRupanya kejutan dari suamiku membawa Sandra datang ke rumah untuk memberi tahu kalau mereka akan menikah. Bagus lah kalau seperti itu. Selama ini aku bertahan selain karena tubuh gendut dan wajah kumel, juga karena memikirkan kedua putriku. Mereka masih kecil dan masih membutuhkan kasih sayang seorang Ayah. Percayalah, bagiku kebahagiaan mereka yang utama.Untuk masalah perasaan, itu urusan nanti. Sudah nasib menjadi istri yang buruk rupa di caci maki oleh suami dan mertua. Akupun menyayangkan tubuh yang naik dratis hingga melebihi kapasitas. Bukan hanya itu, wajah yang dulu glowing, kini harus berjerawat seperti bisul dan hitam serta berminyak. Sungguh wajahku kini sangat mengerikan.Mungkin dipandangan Bang Bara aku seburuk itu? Atau justru lebih seram karena ditambah tubuh yang juga melebihi kapasitas. Oh, andai waktu bisa kuputar kembali, pasti aku tidak akan abai pada penampilan. Sekarang aku harus be
Hari ini tiba juga saat yang di tunggu-tunggu. Perasaan senang, perasaan nervous, bercampur menjadi satu. Ya Allah, bismillah.Aktifitas pagi ini dimulai dari mendatangi dokter kecantikan.Mba Milka mengantarku menemui dokter langganannya.Saat tiba di kelinik Embun, aku sangat terkejut ketika yang akan menangani masalahku seorang dokter handshome alias dokter tampan.Haduwh … seneng-seneng gimana gitu. Tapi aku hanya sebatas mengagumi dokter tampan yang memperkenalkan diri bernama Dokter Adit."Ra, Mba nunggunya sambil shoping ya. Jenuh kalau nunggu kamu di sini, pasti proses ngerombak wajah kamu ini bakal lama," ucap Mba Milka."Tapi, Mba …." Aku tidak melanjutkan ucapanku. Namun, mata ini melirik ke arah Dokter tampan. Sepertinya Mba Milka mengerti arti lirikanku."Gak apa-apa, dia gak gigit kok. Baik orangnya. Kalau macam-macam, kamu hubungi, Mba. Tenang, Adit ini bukan cuma Dokter langganan Mba, tap
"Ra, bangun … nyenyak banget tidurnya." Dokter Adit menepuk wajahku, membuat mataku terbuka secara perlahan. "Biasanya, di facial itu sakit, kok kamu malah tidur nyenyak?" tanyanya. Aku tertawa menahan rasa malu."Em, gak tahu, Dok. Gak ada rasa sakit. Ada dikit, dikit … banget …. Tapi, entah kenapa sakit itu tidak terasa dan dapat terkalahkan oleh rasa kantuk," jawabku penuh keramahan."Ya ampun, Tiara … kamu ini lugu dan polos," ucapnya. Ya ampun Dokter Adit ,,, please simpan senyumu, aku bisa meleleh kalau seperti ini."Tuh kan, senyum sendiri. Kenapa? Saya ganteng?" cetusnya."Hahahahah, ampun deh, PD banget," ucapku. Padahal dalam hati memang iya banget malah. Istighfar Tiara, Astagfirullah….
[Susunan diet sehat untuk Tiara gembul] Aku melotot melihat di belakang tulisan terselip kata gembul.[Sarapan dengan mengonsumsi semangkuk sereal di beri taburan kismis dan susu bebas lemak. Atau, satu buah pisang berukuran kecil dan satu lembar roti dari biji-bijian utuh (whole grain) dengan olesan margarin dan selai.Pilihan sarapan sehat lainnya, oatmeal dicampur kismis dimasak dengan margarin. Untuk minumannya, jus jeruk (250 ml) dan susu tanpa lemak (120 ml)][Makan siang dengan roti isi biji-bijian utuh. Akhiri makan siang dengan kentang rebus 200 gram][Makan malamCapcay tahu dengan sayuran dan paprika, semangkuk nasi merah dan satu cangkir teh lemon sekitar 250 ml][Camilan yang bisa di konsumsi tiap hari terdiri dari 250 g
"Tiara! Kenapa memejamkan mata? Lihat angka timbanganmu." Suara Adit yang terdengar gembira, membuatku memberanikan diri untuk membuka mata."Hhhhuuuuaaaaaaa! Aditttttttt!" triaku.Aku menangis sejadinya, tanpa sengaja aku memeluk Adit dengan erat. Dipelukannya itu, aku menangis tersedu-sedu."Hey ,,, kenapa menangis?" Adit memegang wajahku lalu menghadapkan ke wajahnya. Aku tahu ini salah, aku telah memeluk dia yang bukan pasangan halalku. Bahkan aku sendiri masih seorang istri sah dari Bara Permana. Seorang pria yang dengan sengaja mencampakkan-ku, menjadikan aku babu di rumahnya. Tapi apa boleh buat, orang pertama yang melihat keberhasilanku adalah Adit. Sehingga reflek aku memeluknya.Timbangan tubuhku menginjak angka56 Kg. Sebetulnya sudah ideal mengingat tinggi tubuhku 160 Cm. Tapi kata Adit, aku