Share

Antara Aku dan Dia
Antara Aku dan Dia
Penulis: Sinokmput

1. Prolog

Gadis itu menangis sedih, di hadapannya masih terlihat tanah yang masih basah dan tertancap batu nisan atas nama Abdul Rahman. Dia menangisi ayahnya yang meninggalkan dia sendirian di dunia ini. Setelah ibunya meninggal 2 tahun yang lalu, sekarang ayahnya menyusul sang ibu tercinta. Dia hanya anak satu-satunya dari orang tuanya. Tidak memiliki saudara kandung.

Aletha Ayunindya, gadis berusia 20 tahun. Bukan berasal dari keluarga kaya, tapi keluarganya bisa dibilang berkecukupan. Ibunya meninggal karena sakit paru-paru yang dialaminya 5 tahun belakangan. Sekarang ayah tercintanya pun juga meninggalkannya karena kecelakaan yang menimpanya.

Dia adalah gadis pekerja keras, setelah lulus dari sekolah Sma, dia berkuliah di Universitas Swasta di kotanya. Sambil berkuliah dia juga bekerja untuk memenuhi kebutuhannya tanpa mengandalkan ayahnya. Padahal ayahnya selalu bilang agar dirinya fokus terhadap belajarnya dan jangan memikirkan tentang biayanya. Tapi Aletha adalah gadis yang keras kepala, tak menuruti perintah ayahnya karena dia kasian melihat ayahnya bekerja di usianya yang sudah menua.

Kemarin, saat Aletha di Kampus. Dia menerima telepon dari nomor yang tidak di kenal, memberitahukan bahwa ayahnya masuk rumah sakit karena kecelakaan. Aletha pun bergegas ke Rumah Sakit yang disebutkan oleh penelefon tadi. Tapi saat sudah sampai di sana, alangkah terkejutnya Aletha bahwa ayahnya sudah tiada.

Aletha menangis karena di detik-detik terakhir ayahnya tiada, Aletha tak sempat bertemu dengan beliau. Itulah yang disesali Aletha sampai sekarang. Bahkan sampai saat ini Aletha masih menunggu di depan makam sang ayah dan enggan untuk pergi dari sana.

Sampai senja menyapa dan terdengar suara adzan. Akhirnya Aletha berjalan meninggalkan makam sang ayah. Dia berjalan lunglai sambil tangannya memeluk dirinya sendiri. Dia menatap kosong pada jalanan yang sekarang mulai tampak basah akibat tergenangi rintik hujan yang semakin lama semakin deras.

Tapi Aletha tak memperdulikan hal itu, dia berjalan di tengah-tengah hujan, menuju ke arah rumahnya yang ternyata letaknya sedikit jauh dari area pemakaman tadi. Sesampainya di rumah, Leta bergegas untuk mandi dan setelahnya berbaring di ranjang.

Leta memeluk guling dan kembali menangis, atas kepergian orang yang dia sayangi. Dan sekarang dia sudah tidak memiliki orang tua di dunia ini. Bagaimana nasibnya nanti, dan bagaimana dia menjalani hidup kedepannya. Lelah karena menangis, akhirnya Leta tertidur di tengah malam yang membawa dingin karena hujan masih mengguyur daerah tersebut.

Pagi harinya Leta bangun seperti biasa. Dia berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, setelahnya dia berjalan ke arah dapur dan membuka tempat penyimpan makanan. Dia berniat membuat sarapan nasi goreng. Aletha mengeluarkan bahan yang sekiranya akan digunakannya. Dia memasak sarapan dan menghidangkan makananya di meja, Leta merasakan kekosongan yang teramat sangat pada paginya kali ini. Biasanya dia akan bercanda dengan ayahnya, membuatkan sarapan dan tentunya kopi manis sebagai pelengkap pagi ayahnya yang akan bekerja.

Tapi pagi ini semuanya kosong, sepi, hening dan itu menyebabkan butiran air dari mata Aletha mengalir pelan lagi. Dia menangis tanpa suara, mengingat dengan jelas kenangan-kenangannya bersama ayahnya. Lama-lama tangis itu pecah dan membuat Leta tak mampu lagi berkata kata.

~

Hari demi hari terlewati, minggu demi minggu berlalu. Aletha, seperti biasa dia melakukan aktifitasnya. Bangun pagi hari, berkuliah, sehabis itu dia bekerja. Hari-harinya terlihat membosankan dan jenuh, tapi dia tetap menjalaninya dengan semangatnya yang tak pernah luntur karena teringat nasehat ayahnya.

Malam ini, Aletha pulang agak larut karena tadi cafe tempat dia bekerja sedang di booking seseorang untuk merayakan hari ulang tahunnya.  Dia sampai rumah jam 9 malam lebih 20 menit. Ketika dia sampai di depan rumahnya. Dia heran karena melihat pintu rumahnya terbuka.

Dan saat dia masuk, di sana terlihat paman dan bibinya sedang ada di ruang tamu bersama seorang pria paruh baya yang menatap ke arahnya setelah dia membuka pintu rumahnya itu.

“Paman, Bibi, apa yang kalian lakukan di sini?“ tanya Aletha heran.

“Aletha, mulai sekarang rumah ini bukan milikmu lagi, Bibi sudah menjualnya kepada Pak Rama. Dan mulai besok kau harus segera pergi dari sini,“ ucap bibi Aletha ketus menatap ke arah Aletha. 

“Apa maksudnya Bi, ini kan rumah orang tuaku, kenapa bisa Bibi menjualnya tanpa sepengetahuanku?" ucap Aletha masih tidak percaya.

“Orang tuamu memiliki hutang kepada kami, jadi dengan ini aku anggap semua lunas. Kau boleh menginap malam ini, tapi besok pagi kau harus segera mengosongkan rumah ini, karena mulai besok Pak Rama akan tinggal di sini,“ ucap pamannya yang berlalu pergi meninggalkan Aletha

“Mari pak,“ kata Paman Aletha sopan kepada pria paruh baya yang ada di hadapannya.

Mereka bertiga keluar meninggalkan Aletha yang tiba-tiba jatuh terduduk menangis dengan histeris.

“Kali ini apa lagi ya Tuhan,” ucap Leta serak sambil memukul-mukul dadanya yang terasa nyeri.

Dia tak sanggup lagi berkata-kata, kenapa paman dan bibinya begitu tega dengannya, padahal selama ini keluarga Aletha selalu baik terhadap keluarga pamannya yang ada di sini itu. Aletha tak habis pikir, kenapa paman dan bibinya tega menjual rumah yang menjadi kenangannya bersama keluarganya tanpa mengatakan kata sedikit pun.

Kalau pun memang mereka punya hutang, setidaknya jika Aletha tahu pasti Aletha akan berusaha untuk melunasinya. Jika sudah begini, apa yang harus Aletha lakukan, apa yang akan terjadi padanya besok jika benar-benar dia diusir pergi dari sini.

“Ayah, Ibu, apa yang harus Aletha lakukan?“ kata Aletha dalam hati, tangisannya masih belum berhenti.

**

Hallo readers, ini novel pertamaku di GoodNovel. Jangan lupa berikan review ulasan dan bintang 5 ya, wajib masukin pustaka agar kalian tidak ketinggalan ceritanya. Author padamu 🌷

Sinokmput 

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Siti Bue Azzam
Kek nya cerita ini cukup menarik auto lnjut baca
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status