Share

Bab 3

Jasper tidak memedulikan mereka. Dia sama sekali tak ambil pusing mengenai apa yang mereka katakan.

Sekarang setelah dia punya uang, dia bisa menjadi milioner atau bilioner di masa yang akan datang. Akankah dia tetap takut dengan beberapa berandalan yang mengganggunya?

Hingga seminggu kemudian, keluarga Hunts tidak datang dan membuat masalah dengannya. Jasper juga merasa tenang.

Namun, dia juga tak menghabiskan waktunya dalam kesia-siaan. Berdasarkan ingatannya, dia tahu kalau sesuatu yang maha penting akan terjadi di kota kecil ini.

Di kehidupannya dulu, dia tahu bahwa sebuah liontin rubi telah muncul di sebuah toko perhiasan bernama Glory Jewellers di dalam kota.

Bos toko itu mempromosikan liontin rubi itu sebagai sebuah barang antik, namun liontin itu pernah dikenakan oleh seorang raja Inggris di masa lalu!

Maka dari itu, liontin itu dijual sebagai harta karun toko itu. Namun, dengan harga 500.000 dolar, tak seorang pun di kota akan membelinya.

Terlepas dari trik publisitasnya, tidak ada yang memercayainya.

Mereka pasti bercanda. Sebuah liontin rubi antik yang pernah dipakai oleh seorang raja hanya dijual dengan harga 500.000 dolar?

Ini jelas merupakan siasat promosi.

Akan tetapi, tak seorang pun menyangka kalau liontin itu terjual ke seorang pedagang yang memiliki sebuah usaha di luar negeri. Bos toko perhiasan itu bahkan menertawakannya karena kena tipu oleh sebuah barang palsu.

Setengah tahun kemudian, liontin rubi itu muncul di acara lelang terbesar di negara itu dan diindetifikasikan sebagai barang asli!

Liontin itu terjual dengan harga fantastis yaitu 40 juta dolar. Desas-desus mengatakan kalau bos toko perhiasan itu sangat marah mendengar berita itu hingga dia harus dilarikan ke rumah sakit.

Berdasarkan ingatannya, hari ini adalah hari di mana liontin rubi itu dijadwalkan akan dijual!

Di saat ini, Jasper pasti tak akan membiarkan orang lain punya kesempatan untuk membeli liontin itu dengan harga 500.000 dolar dan menjualnya kembali dengan harga hampir 80 kali lipat lebih tinggi.

Pagi-pagi sekali Jasper sudah meninggalkan rumah. Dia naik taksi ke Grand Plaza dan langsung menuju Glory Jewellers.

Saat dia tiba di toko, sekelompok pengunjung sudah berada di sana.

“Terima kasih banyak, Richton!”

Penelope dengan gembira menatap gelang rubi di pergelangan tangannya. Harga gelang itu 3.000 dolar. Bukan sebuah hadiah yang siapa pun akan membelinya untuk orang lain dengan begitu saja.

Orang yang dipanggil Richton itu adalah seorang pria paruh baya. Kepala pria itu besar, kedua telinganya besar, dan perutnya menonjol. Mengenakan setelan jas, pria itu tersenyum ceria pada Penelope. Sebuah kilatan kepuasan dan ketamakan melintasi kedua matanya.

Dia sudah sejak dulu naksir Penelope!

Hanya saja dia tak punya waktu untuk mengejar wanita itu, tapi Penelope baru-baru ini mulai mendekatinya dengan sukarela.

Tak mungkin Richton White tidak menyambut pendekatan wanita itu. Lagi pula, ini hanya dia bayar dengan hadiah yang harganya beberapa ribu dolar. Dia mampu membayar sebanyak itu.

“Itu cuma sebuah hadiah kecil. Yang penting adalah kamu bahagia.”

Richton White tertawa keras-keras. Dia menoleh dan menatap Calvin dan Susan, yang keduanya sedang menatapnya dengan penuh kekaguman... “Calvin, Nyonya Jones, masing-masing dari kalian harus memilih sebuah perhiasan yang kalian suka juga. Itu akan menjadi hadiah selamat datang dariku untuk kalian,” katanya.

Tatapan tercengang muncul di wajah Calvin dan Susan. Mereka berdua tersenyum lebar dan menghujani Richton dengan pujian yang tak henti-hentinya.

Tepat di saat itu, Jasper memasuki toko.

Melihat penampakan musuh cenderung membuat seseorang merasa dendam. “Hei, bukankah itu orang udik yang perhitungan dan menyedihkan itu? Kenapa kau di sini? Semua barang di sini setidaknya berharga beberapa ribu dolar. Kau tidak mampu membelinya,” Dia melanjutkan dengan nada bercanda.

“Mungkin dia di sini mau melamar posisi satpam,” Penelope berkata merendahkan dengan senyum dingin di wajahnya.

Susan mendengus. Dia meraih pergelangan tangan Penelope. “Ck ck, lihat gelang ini. Harganya 3.000 dolar. Seseorang dengan selera bagus dan berkelas telah membelinya dengan tiba-tiba. Orang-orang sepertimu hanya bisa menghasilkan sebanyak itu jika kau bekerja selama dua bulan tanpa makan atau minum, bukan begitu?” Dia bertanya.

Richton White menatap Jasper dengan tatapan penuh arti.

Dia tahu Penelope punya pacar. Sepertinya pria inilah orangnya.

Richton tersenyum tipis. Ekspresi acuh tak acuh muncul di wajahnya yang berminyak. “Tidak apa-apa. Aku tidak pandai dalam banyak hal, tetapi aku tidak tahan melihat orang-orang yang aku sayangi menderita ketidakadilan,” katanya.

Setelah mendengar kata-kata Richton, Penelope tersentuh. Dia bersandar pada Richton. “Richton, kau memperlakukanku dengan sangat baik, tidak seperti seseorang yang miskin dan perhitungan. Laki-laki itu layak untuk tetap menjadi sampah selama sisa hidupnya,” katanya.

Jasper mengabaikan ejekan mereka.

Dia dan orang-orang ini berasal dari dunia yang berbeda sejak dia dilahirkan kembali.

Berjalan lurus menuju konter, Jasper bertanya kepada bagian penjualan, "Permisi, bisakah kau mengeluarkan liontin rubi antik itu?"

Calvin tertawa terbahak-bahak setelah mendengar apa yang Jasper katakan. “Ha-ha-ha, apakah orang bodoh ini sudah gila? Liontin rubi antik? Kenapa kau meminta seseorang untuk mengeluarkannya ketika kau bahkan tidak mampu membelinya?” Dia bertanya.

Richton menggelengkan kepalanya. Orang gegabah seperti dia mudah terprovokasi. Pria ini terpaksa akan melakukan sesuatu yang tidak masuk akal setelah orang-orang sedikit mengejeknya. “Hei, bertingkah keren ada batasnya. Bagaimana jika mereka benar-benar mengeluarkannya? Apa kau akan membelinya atau tidak?” Dia bertanya dengan tenang.

Susan menyeringai tidak suka. “Mungkin dia ingin melihatnya hanya untuk mendapatkan pengetahuan tentang dunia ini. Sayangnya, orang udik rendahan seperti dia belum pernah melihat barang-barang bagus. Setelah melihatnya, dia bahkan mungkin kembali ke desa untuk membual tentang hal itu,” katanya.

Semua orang tertawa terbahak-bahak setelah mendengar apa yang Susan katakan.

Pramuniaga itu menatap Jasper dengan ekspresi bertanya di wajahnya. Dia tidak mengenal pria ini, tapi dia mengenal Richton White. Richton selalu membawa wanita ke sini untuk membelikan mereka hadiah. Dari apa yang Richton katakan, pemuda di hadapannya ini tidak punya banyak uang.

Pramuniaga itu juga terlalu malas untuk melayaninya. “Tuan, liontin rubi itu mahal harganya. Jika Anda tidak membelinya, tolong jangan buang waktu kami,” katanya dingin.

“Siapa bilang aku tidak membelinya? Berikan kepada orang yang menyuruhmu untuk mengeluarkannya. Apakah bosmu akan memaafkanmu jika pembelian ini tertunda karena kamu?” Jasper menanyai pramuniaga itu.

Ekspresi pramuniaga itu seketika berubah. Dia bergumam dengan dingin. “Baiklah, saya akan mengeluarkannya. Mari kita lihat apakah Anda mampu membelinya!”

Pramuniaga itu kemudian berbalik untuk membuka brankas. Dia mengambil nampan dan meletakkannya di depan Jasper. Dia mencibir dengan dingin, “Bos saya membawa liontin rubi ​​ini tadi malam. Benda ini pernah dipakai oleh seorang raja Inggris. Harganya 500.000 dolar. Tidak ada tawar-menawar yang tersedia!”

“500.000 dolar?!”

Penelope dan yang lainnya menarik napas tajam. Bahkan mata Richton pun mulai berkedut.

Tidak semua orang bisa mengeluarkan 500.000 dolar pada saat seperti ini. Liontin batu rubi ini berbentuk bagus dan memiliki kilau yang luar biasa, tetapi tampaknya tidak jauh berbeda dari gelang rubi Penelope dalam hal warna atau penampakan.

Richton menggelengkan kepalanya. Dia bisa menghabiskan beberapa ribu dolar untuk bersenang-senang dengan gadis seperti Penelope Hunt, tapi hal seperti ini di luar jangkauannya.

Namun ... ini adalah sesuatu yang bahkan dia tidak mampu membelinya. Bagaimana dengan pria ini?

Richton tertawa dingin. “Barang yang bagus. Sayang sekali danaku masih terikat dengan investasiku sebelumnya. Kalau tidak, aku akan membeli satu hanya untuk bersenang-senang. Kukira untuk orang sepertimu, kau hanya bisa melihatnya, ‘kan?” Dia berkata dengan malas-malasan.

"Persis!"

Penelope mengalihkan pandangannya yang serakah dari liontin rubi itu. Dia menatap Jasper dengan jijik. "Sekarang setelah kau melihatnya, bisakah kau enyah?" Dia bertanya.

Richton mengeluarkan kartu debitnya dan menyerahkannya kepada pramuniaga. Dia berbicara dengan riang, “Beri aku tagihannya. Lain kali kau perlu melihat lebih cermat. Jangan biarkan beberapa bajingan yang menyedihkan memasuki toko. Orang-orang seperti aku adalah pelanggan sebenarnya. Apa yang bisa dia lakukan? Dia bahkan meminta liontin rubi antik setelah memasuki toko. Sungguh memalukan!”

Plaak.

Sebuah kartu debit VIP hitam dibanting di atas kartu debit normal Richton. Kartu itu berkilauan dalam semua kemuliaan mewahnya di bawah cahaya.

"Gesek kartu ini," kata Jasper dingin.

Suasana toko perhiasan langsung menjadi lembap.

"Ha-ha-ha-ha!"

Calvin menunjuk Jasper dan tertawa terbahak-bahak. “Apakah orang bodoh ini benar-benar sudah gila? Kau ingin membeli sesuatu senilai 500.000 dolar dengan kartu seperti itu? Jika kartu tak berharga itu memiliki 500.000 dolar di dalamnya, aku akan berlutut di hadapanmu dan memanggilmu ayahku!" Dia terkikik.

Namun, Richton tak bisa menyeret dirinya untuk ikut tertawa terbahak-bahak. Mulutnya menjadi kering saat dia melihat kartu debit hitam yang mewah itu!

Dia tahu bahwa hanya orang-orang yang memiliki tabungan hingga sepuluh juta dolar yang dapat mengajukan permohonan untuk kartu ini.

Setidaknya sepuluh juta dolar!

Richton belum pernah melihat uang sebanyak itu sepanjang hidupnya!

Seseorang bisa berbohong, tetapi tidak mungkin kartu ini palsu.

Richton menatap Jasper, kedua sudut matanya berkedut ringan.

Saat ini, pramuniaga itu mengambil kartu dan menggeseknya di mesin.

Jasper memasukkan kata sandinya dan bunyi bip terdengar dari mesin. Setelah itu, mesin mencetak nota yang panjang...

Semua orang bisa melihat bahwa itu adalah tanda transaksi yang berhasil.

Dia benar-benar … membayar 500.000 dolar!

Setelah melihat sekilas saldo kartu debit pria di depannya, jumlah puluhan juta dolar yang luar biasa membuat hati pramuniaga itu terguncang.

Ini adalah pertama kalinya dia melihat begitu banyak uang dalam hidupnya.

Menyimpan kartunya, Jasper berbalik menghadap Calvin yang memasang ekspresi kaget di wajahnya. “Kau bisa berlutut di depanku, tapi tidak perlu memanggilku ayahmu. Itu akan membuatku jijik.” 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status