Share

2. Acara Lamaran

Tepat jam 7 malam nampak nampak dua mobil Mercedes-Benz S600 Guard berwarna perak dan hitam, berhenti tepat di depan rumah keluarga Riyadi. 

Kalisa yang nampak gelisa hanya mondar-mandir di kamarnya. Antara siap dan tak siap drinya harus menerima keputusan yang sudah dibuat oleh kedua orang tuanya.

“Selamat datang di kediaman sederhana kami, pak Hendra,” ucap Riyadi menyambut keluarga calon besannya.

“Terima kasih sudah repot-repot menyambut kedatangan kami,” ucap Hendra Papa dari Jonathan.

“Mari silahkan masuk, Pak. Maaf jika rumah kami tidak semewah rumah anda,” ucap ibunya Kalisa.

“Mewah dan tidaknya rumah itu tergantung pada penghuni rumahnya, Bu,” ucap wanita paruh baya yang bernama Mawar yang tak lain istri dari pak Hendra.

“Bagaimana kabar kamu, nak Jonathan?” sapa ibunya Kalisa sambil menujukan senyum lembut.

“Alhamdulilah baik,” jawab Jonathan singkat.

Mereka pun duduk di ruang tamu dan saling mengenalkan anggota keluarga masing-masing. “Kenalkan Ini Bram, anak sulung kami kakaknya Kalisa,” ucap Riyadi. Bram yang dikenalkan pun langsung menyalami para tamu satu persatuan sebagai bentuk sopan.

“Ini adik saya Surya dan Sella istrinya. Dan di sebelah mereka itu adalah anak perempuan mereka, Anisa,” ucap Hendra mengenalkan angota keluarganya.

“Ngomong-ngomong dimana calon kakak iparku?” Ucap Anisa sambil mencari keberadaan Kalisa.

“Sebentar saya panggilkan dulu anaknya,” ujar ibunya Kalisa.

Jonathan hanya diam mendengar obrolan keluarganya dan calon ayah mertuanya. Sekilas dia melihat kearah Bram yang kebetulan juga melihat ke arahnya.

Begitu dengan Bram, dia juga hanya diam memperhatikan calon adik iparnya yang diam duduk di kursi roda tanpa ikut mengobrol.

Silvi mengetuk kamar putrinya sebelum membukanya. “Kalisa, mereka sudah datang dan menanyakan keberadaan kamu, sayang.

“Apakah mama yakin masih tetap ingin menikahkan anak gadis Mama yang cantik jelita ini dengan pria itu?” Ujar Kalisa memelas.

“Maafkan Mama, sayang. Keputusan Mama dan Papa sudah bulat untuk menikahkan kamu dengannya. Dia pria yang baik dan bertanggung jawab, sayang. Mungkin memang benar disaat awal pernikahan kalian, kamu akan merasa terbebani menjalani awal biduk rumah tangga dengannya nanti. Akan tetapai Mama yakin jika dimasa depan kalian akan mendapatkan kebahagian yang tak ternilai harganya," ucap ibubya Kalisa memberi pengertian.

“Lalu kenapa Mama masih tetap kekeh menikahkan aku dengannya, Mah? Aku takut jika aku nanti kelepasan kontrol dan malah menyakitinya dengan mulut kasarku ini,” ujar Kalisa.

Silvi melihat putri tercintanya yang nampak enggan menerima perjodohan itu. “Kamu sudah janji dengan Mama bukan? Kalau kamu akan menerima hukuman yang akan Mama berikan untukmu?”

Kalisa hanya mengagumkan kepalanya dan menatap Mamanya dengan tatapan sendu. 

Silvi menghapus butiran air mata yang mengalir dari sudut mata Kalisa. “Jangan menangis sayang, Mama yakin Jonathan sosok pria yang baik. Hanya saja saat ini dia masih mengalami masa-masa yang sulit, sayang.

"Mmm," Guman Kalisa dan langsung memeluk erat Mamanya. “Baiklah, aku akan menerima pria itu sebagai calon suamiku.

“Terima kasih, sayang. Mama yakin kamu pasti bisa menjadi istri yang baik untuk Jonathan. Dan kamu harus membantu dan berusaha mengembalikan semangat hidup Jonathan yang hampir padam dengan sifat keceriaan dan barbar kamu itu. Tetapi ingat, jangan kelewat batas barbarnya?

“Iya Mah. Aku akan berusaha mengurangi sifat barbar ku untuk kedepannya.

“Bukan hanya itu saja, kamu juga harus belajar menjadi istri yang berbakti dan selalu mendengarkan perkataan suamimu untuk kedepannya,” ucap ibunya dan di angguki oleh Kalisa.

Kalisa yang merasa sudah tenang dan sudah memperbaiki make up nya, langsung turun menemui calon suami beserta keluarganya.

“Maaf jika saya sudah membuat om dan tante menunggu terlalu lama,” ucap Kalisa merasa bersalah sambil menyalami satu persatu keluarga Jonathan.

“Tidak juga, kami juga baru datang 10 menit yang lalu, Kalisa,” ucap Mawar Mama dari Jonathan.

“Karena semuanya sudah berkumpul, saya akan menyampaikan maksud kedatangan kami. Saya Rahendra sebagai orang tua dari Jonathan Rahendra ingin melamar anak perempuan anda yang bernama Putri Kalisa. Dan jika memang lamaran kami diterima oleh nak Kalisa, kami ingin melangsungkan acara pernikahan mereka secepatnya, dan lebih tepatnya satu minggu atau paling lambatnya satu bulan kedepan.

Jantung Kalisa berdetak tak karuan mendengar perkataan dari calon mertuanya tadi. Perasaan gugup yang kini tengah dialami Kalisa membuatnya berubah menjadi sosok gadis yang kalem dalam sekejap mata.

“Kami sebagai orang tua hanya bisa menyerahkan keputusannya pada Kalisa. Karna mau bagaimana pun yang menjalani biduk rumah tangga itu adalah Kalisa,” ujar Riyadi dengan bijak.

“Hee, menyerahkan keputusannya kepada Kalisa? Bukannya Kemarin Papa dan Mama yang memaksa Kalisa untuk menerima pernikahan ini?’’ Batin Bram heran.

“Bagaimana, nak Kalisa? Apakah kamu menerima lamaran kami?” Tanya Mawar calon ibu mertua Kalisa.

Kalisa menelan saliva sebelum menjawab pertanyaan itu. Dan sebelum menjawab Kalisa menoleh ke arah Jonathan yang juga tengah menatapnya. “Iya, saya menerima lamaran anda, Om,” jawab Kalisa yang masih tetap menatap kearah Jonathan.

“Syukur alhamdulilah ya Allah,” ucap Mamanya Jonathan terdengar bahagia. Anisa yang mendengar jawaban dari Kalisa juga tersenyum bahagia dan menghapus air mata yang menetes di sudut matanya.

Bram menghela panas lembut ketika mendengar jawaban dari adik kesayangannya. Dia tidak menyangka jika Kalisa menerima perjodohan itu. Dia juga bisa melihat raut bahagia dari keluarga calon adik iparnya dan juga kedua orang tuanya yang turut bahagia dengan keputusan yang dibuat oleh adiknya.

Setelah acara lamaran selesai, Silvi mengajak calon besannya makan malam bersama dan sesekali mereka mengobrol dengan riang. Sedangkan Jonathan masih saja diam dan cuek. Dia hanya mengikuti saja apa yang orang tuanya lakukan.

Dari kejauhan Kalisa mencoba mencuri pandang ke arah Jonathan. Dia sangat penasaran, bagaimana bisa pria yang terlihat tampan dan berkarisma yang dilihatnya pada foto yang di berikan Mamanya kemarin berubah menjadi terlihat pucat dan nampak sangat dingin.

“Kakak ipar, aku harap kakak jangan tersinggung dengan sikap, kak Jo. Dia berubah menjadi seperti ini semenjak kejadian itu,” bisik Anisa yang duduk di samping Kalisa.

Kalisa hanya menjawab dengan senyuman manis dan melanjutkan makannya.

Tanpa terasa malam sudah larut dan keluarga Hendra pun pamit pulang. “Terima Kalisa, sudah menerima lamaran kami. Kami semua berharap kamu tidak akan berubah pikiran dan menyesali keputusan yang kamu buat tadi,” ucap Mawar sambil memeluk Kalisa dengan hangat.

“Tante tenang saja, jika saya sudah membuat keputusan maka saya tidak akan pernah merubah keputusan itu,” ucap Kalisa menenangkan Calon mertuanya.

“Jangan panggil tante dong, kamu harus membiyasakan memanggil Mama,” ujar Mawar.

"Kak, kami pulang dulu ya. Sampai ketemu minggu depan di acara ijab kabul kakak sendiri,” ucap Anisa.

“Iya, sampai jumpa minggu depan,” jawab Kalisa.

Jonathan sekilas melihat kearah Kalisa sebelum dirinya naik mobil. Dia tidak menyangka jika lamarannya akan diterima oleh Kalisa. 

Diperjalanan pulang Jonathan berpikir dengan sangat keras. Apakah Kalisa menerima lamaran keluarganya karena kasihan yang melihatnya hanya bisa duduk lemah di kursi roda? Atau ada faktor lain yang membuatnya menerima lamaran ini. Memikirkan akan hal itu membuat Jonathan sakit kepala.

“Kak jo, aku suka dengan calon kakak ipar. Akan aku pastikan jika kalian sudah menikah nanti, aku akan sering berkunjung di rumah kalian,” ujar Anisa dengan antusias.

"Mmm," Guman Jonathan menanggapi celotehan adik sepupunya yang lumayan cerewet.

“Mama juga suka dengan sikapnya yang terbilang hangat dengan keluarga. Ya, walaupun kata orang tuanya dia memiliki sifat barbar katanya. Akan tetapi itu bukan masalah jika dia masih tau batasnya,” ucap Mawar.

Jonathan hanya diam tak menanggapi perkataan Mamanya barusan. Dirinya hanya pasrah dengan takdir yang membawanya menuju masa depan yang akan menghampirinya kelak.

Komen (13)
goodnovel comment avatar
Arya Bima
kuy lanjut seru ni
goodnovel comment avatar
Fransisko Vitalis
cjkhp adil,orang cacat bisa dapat gadis cantik
goodnovel comment avatar
Nabila Salsabilla Najwa
bagus banget ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status