Share

6. Bulan Mandu

Kalisa yang tak tau apa apa hanya menuruti ucapan orang tua dan juga mertuanya yang menyuruhnya menaiki mobil yang akan dinaiki suaminya.

Dari jauh Bram memperhatikan adik kesayangannya yang akan pergi bersama suaminya. Dia tidak menyangka jika adiknya yang barbar dan nakal namun sayang amat disayanginya, akan secepat ini menjadi istri orang dan pergi meninggalkan rumah untuk mengikuti suaminya.

''Semoga kamu bisa mendapatkan kebahagian yang berlimpah bersama suami mu, adik barbarku tersayang," lirih Bram.

Tampak para saudara dari keluarga Kalisa dan juga Jonathan melepas sepasang pengantin yang akan pergi menuju suatu tempat yang sudah disiapkan dengan matang oleh Anisa.

Kalisa berusaha mati matian menahan tangis saat Mamanya melepaskan pelukan hangat. "Ingat pesan Mama, jadilah istri yang baik dan nurut dengan suamimu. Karena surga istri ada pada suami," ucap ibunya Kalisa dan diganggu Kalisa.

"Jonathan, Mama serahkan tanggungjawab Kalisa sama kamu. Tegurlah dia jika melakukan kesalahan, dan bimbinglah dia menjadi sosok isteri yang berbakti untuk kedepannya," ujar ibunya Kalisa.

"Mama tenang saja, saya pasti akan menjaga dan membimbingnya dengan baik," jawab Jonathan tulus.

"Terima kasih, dengan begini mama bisa tenang menyerahkan Kalisa sama kamu," ucap ibunya Kalisa yang pada akhirnya menangis dan langsung dipeluk oleh Riyadi papanya Kalisa.

"Sebaiknya kalian cepat berangkat, dan berbahagialah kalian menikmati masa bulan madu yang indah. Dan satu hal yang perlu kalian ingat, kami semua menantikan kehadiran junior dari kalian berdua," ujar papanya Kalisa dan seketika membuat Kalisa melotot ke arah papanya.

"Jika soal itu kami tidak bisa menjanjikannya," jawab Jonathan tenang.

“Kalian tidak perlu menjanjikan apapun untuk kami semua, kami hanya berharap jika kami akan segera mendapatkan cucu yang unyuk seperti Kalisa dan tampan seperti kamu,” ujar ibunya Kalisa. Jonathan hanya menjawab dengan anggukan kepala kemudian masuk kedalam mobil dan diikuti Kalisa.

Sepanjang jalan menuju bandara Kalisa hanya diam dan melihat kearah jendela. Dirinya tidak tahu akan pergi kemana, yang dia tau hanya akan pergi. Bulan madu dan menuju tempat yang paling romantis yang sudah diatur oleh Anisa.

“Kita sudah sampai bandara, Aden,” ujar mang Jaja supir pribadi Jonathan.

Jonathan yang dari tadi sibuk dengan ponselnya menoleh ke arah Kalisa yang lebih dulu turun dan membantu Mang Jaja mengambil kursi rodanya.

“Biar saya saja yang membantunya, mang Jaja tolong keluarkan kopernya saja ya,” ucap Kalisa sopan.

“Iya neng,” jawab mang Jaja kemudian dengan cepat mengeluarkan dua koper ukuran sedang dan menaruhnya di troli yang sudah disiapkan di bandara untuk mengaku barang bawaan penumpang.

Kalisa menyiapkan kursi roda Jonathan dan memeriksanya apakah sudah benar apa belum sebelum membantu suaminya berpindah ke kursi roda. “Kursinya sudah siap,” ujar Kalisa lembut dan ditanggapi gumaman oleh Jonathan.

Mang Jaja yang berdiri di belakang mobil memperhatikan Kalisa yang membantu Jonathan untuk berpindah duduk ke kursi rodanya tanpa ada kesulitan.

“Terima kasih,” ujar Jonathan setelah merasa dirinya sudah duduk dengan nyaman di kursi rodanya. “Iya,” jawab Kalisa.

“Kamu bisakan membawa troli yang berisi koper untuk cek in terlebih dulu?” Ujar Jonathan.

“Tentu saja,” jawab Kalisa dan berjalan ke arah Mang Jaja. “Terima kasih ya Mang, sudah mengantar kami.

“Iya Neng. Hati-hati dijalan dan semoga selamat sampai tujuan. Aden juga jaga kesehatannya,” ujar Mang Jaja.

“Iya, Mang Jaja langsung pulang aja ya?” Jawab Jonathan.

Tak mau membuang waktu terlalu lama, Jonathan dan Kalisa segera masuk bandara untuk cek in barang bawaan Mereka.

“Selamat sore, ibu,” sapa pegawai bandara yang bertugas.

“Iya selamat sore,” jawab Kalisa dan menunjukkan dua tiket kepada petugas yang sedang bertugas.

“Untuk dua orang ya ibu?” Ucap petugas bandara.

“Iya,” jawab Kalisa singkat sambil melihat ke arah Jonathan yang kebetulan melihat ke arahnya. Kalisa dengan cepat memutus tatapannya dan kembali fokus melihat ke arah petugas bandara yang nampak sedang mengecek data pada komputernya.

Setelah selesai cek in Kalisa dan Jonathan menuju ruang tunggu bersama para penumpang lainnya.

Kalisa yang bingung dan merasa bosan hanya bisa diam dan memperhatikan beberapa penumpang yang nampak mengobrol dengan anggota keluarganya sambil menunggu waktu keberangkatan. Tak seperti dirinya yang hanya duduk diam tanpa mengobrol dengan suami dinginnya.

Jonathan yang melihat Kalisa merasa bosan memberikan satu kotak kecil permen mint. “Apakah kamu bosan, Kalisa?”ucap Jonathan sambil menyodorkan kotak permen Mentos keara Kalisa.

“Sedikit,” jawab Kalisa dan mengambil kotak permen.

“Tung— belum selesai Jonathan mengucapkan kalimatnya, terdengar operator bandara yang mengumumkan jika pesawat yang akan ditumpangi Kalisa dan Jonathan akan berangkat dan meminta para penumpang segera menaiki pesawat.

Kalisa langsung berdiri dan dengan luwes dirinya mendorong kursi roda Jonathan dan berjalan mengikuti penumpang lainnya.

Selama 1 jam lebih perjalanan menuju Bali, Kalisa yang merasa lelah akhirnya tertidur pulas. Jonathan melirik dari sudut matanya memperhatikan Kalisa yang nampak pulas dalam tidurnya.

Akan tetapi tanpa Jonathan sadari ada seseorang yang sedang menatapnya dengan tatapan merendahkan.

Kalisa mengerjapkan matanya ketika dibangunkan oleh Jonathan. “Kalisa Kalisa, bangunkita sudah sampai dan akan lepas lenting sebentar lagi.

Mmh. Guman Kalisa kemudian meregangkan badannya yang terasa kaku semua.

“Kita nanti ada yang jemput atau naik taksi?” Tanya Kalaisa.

“Akan ada orang yang jemput dan mengatar kita menuju hotel yang akan kita tempati selama tinggal disini.

“Akhirnya turun juga dari pesawat yang bikin pusing,” ujar Kalisa tenang sambil mendorong Jonathan. “Kamu tunggu disini ya, aku ambil kopernya dulu,” ujar Kalisa kemudian berjalan mengantri mengambil koper milinya.

Jonathan yang melihat Kalisa menarik dua koper menjalankan kursi rodanya mendekati Kalisa. “Berikan handbag mu padaku," Kalisa yang tidak mengerti dengan ucapan suaminya malah bengong. 

“Aku hanya ingin meringankan barang bawaan mu. Lagian kursi roda berjalan menggunakan remot, jadi aku tidak kesulitan jika memangku handbag milikmu,” ujar Jonathan.

Dengan senang hati Kalisa menyerahkan handbag miliknya kepada suaminya. “Terima kasih,” ujar Kalisa dan tak lupa dia memberikan senyum khasnya.

Mereka berjalan keluar dan diluar sudah langsung disambut orang suruhan Anisa untuk menjemput mereka. 

“Kita akan langsung ke hotel terlebih dahulu apakah ingin jalan-jalan sebentar, tuan?” Ujar orang suruhan Anisa.

“Langsung ke hotel saja,” Jawab Jonathan. Sedangkan Kalisa hanya duduk dan menyadarkan kepalanya pafa pintu mobil. Jonathan bisa melihat jika Kalisa sangat kelelahan dan dia sangat membutuhkan untuk istirahat saat ini.

Setibanya di hotel mereka langsung menuju kamar yang sudah dipesan khusus oleh Anisa untuk mereka tempati selama menikmati bulan madu selama di Bali.

Kalisa menghempaskan badannya ke kasur dan hal itu tak luput dari perhatian Jonathan. “Apakah kamu tidak ingin makan malam terlebih dulu, Kalisa?” Ujar Jonathan.

“Tidak. Aku ingin mandi dan langsung istirahat. Apakah kamu lapar? Jika kamu lapar bisakah kamu makan sendiri?” Ucap Kalisa pelan terdengar jika dirinya sangat kelelahan.

“Aku juga akan langsung istirahat setelah membersihkan diri,” ujar Jonathan.

“Apakah kamu perlu bantuanku,” ucap Kalisa yang langsung duduk mendengar ucapan Jonathan yang ingin membersihkan diri.

“Tidak perlu, aku bisa melakukan sendiri," ucap Jonathan dingin.

'Ck, dingin sekali ucapannya itu. Aku Kan hanya ingin melakukan tugasku sebagai istri yang berbakti," gerutu Kalisa dalam hati.

Sedangkan Jonathan yang sudah berada dalam kamar mandi hanya diam menatap gambarnya dirinya di cermin.

"Apakah aku terlihat sangat lemah di depannya? Dan apakah karena itu juga dia menerima pernikahan ini?" lirih Jonathan sambil mentap duplikat dirinya di cermin

Komen (4)
goodnovel comment avatar
Sofia Putri
penasaran siapa yang menatap sinis pada Jo dan Kalista di pesawat???
goodnovel comment avatar
MUHAMMAD HUSNUL LA
ditunggu kelanjutan ceritanya
goodnovel comment avatar
Nasmin Khana
munkin udah nasib nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status