Fuchen telah menunggu di lobi Liu Corporation, begitu Fu He meminta bantuannya dia langsung saja meninggalkan kampusnya dan melesat ke sini dengan cepat. Ini adalah kakak rasa ayah kandung. Baginya Fu He adalah sosok pengganti Ayah yang terbaik.Fu He telah merawat Fuchen dengan telaten semenjak dia masih bayi, karena inilah mereka berdua sangat dekat. Begitu melihat kakak sepupunya itu keluar dari lift langsung saja dia menghampirinya, "Jadi Kak, siapa yang harus aku pukul untukmu?" tanya Fuchen."Simpan saja tenagamu," ujar Fu He."Ada hal-hal yang hanya bisa diselesaikan dengan ini," ujar Fu He seraya menunjuk kepalanya."he he he ," ujar Fuchen terkekeh."Jika tidak apa-apa, maka jangan bertindak gegabah!" ujar Fu He."Siap Kak!" jawab Fuchen sekaligus memberi hormat.Fu He berjalan seraya tersenyum samar. Mereka pun melajukan mobil mereka menuju tempat yang disepekati untuk bertemu dengan Reinhart. Tempat yang di pilih oleh Reinhart adalah sebuah komplek mewah yang sudah beru
Fu He dan Fu Chen saling menatap, berbicara melalui binar mata mereka, berbicara dengan bahasa yang hanya di mengerti oleh mereka berdua. Mereka mengangguk pelan, memahami jika saat ini mereka harus membuat kesempatan untuk melarikan diri secepat mungkin.jika saat pelatuk ditarik, hampir tidak mungkin untuk menghidari tembakan. Peluru terlalu cepat untuk dihindari manusia. Namun, ada cara untuk melepaskan diri dari situasi seperti itu. Dengan cara memecah perhatian si penembak.Fu He dan Fu Chen menilai jika mereka memiliki kesempatan itu, kesempatan untuk melarikan diri yang cukup baik. Memunggungi si penembak membuat mereka akan lebih mudah untuk diserang. Jadi mereka berlari dengan pola zig-zag. ketika mereka melarikan diri seperti ini makah langkah ini membuat mereka lebih sulit untuk tertembak.Fu He memberi tanda kepada Fu Chen, lalu dia melihat sebuah Alat pemadam kebakaran api ringan, APAR ini bisa bertahan hingga tiga tahun jika disimpan di tempat yang kering. Jadi sungguh sa
Su Lin dan Helen langsung saja menemani kesayangan mereka itu, menghibur dan menguatkannya agar tidak terkena baby blues, suatu sindrom yang megarah kepada rasa rendah diri yang bisa ibu hamil alami.Baby blues syndrome adalah perasaan sedih yang dialami banyak wanita di masa-masa awal setelah melahirkan.seperti merasa gundah dan sedih yang berlebihan. Kondisi ini menyebabkan Bunda menjadi mudah marah, sedih, menangis, dan kelelahan tanpa penyebab jelasKondisi ini cenderung muncul pada hari ke-2 atau ke-3 pascapersalinan. Umumnya, baby blues akan berlangsung selama beberapa hari dan paling lama hingga dua minggu. Zyan pun berencana membuat ruang Nicu sendiri di rumahnya, karena memikirkan perasaan istrinya itu.Zyan tidak ingin nanti ketika Rui sudah bisa kembali pulang ke rumah tapi harus sebentar-sebentar ke rumah sakit untuk mejenguk bayi mereka.pada akhirnya dia pun membuartkan satu ruangan lengkap sama persis seperti ruang Nicu, dan memperkerjakan dokter anak terbaik dan peraw
Mu Tian Rui memandangi dengan tegas dasar sungai bening itu, tombak kecil di tangannya tengah bersiap ditancapkan ke ikan yang melewati pandangan matanya.Cahaya Matahari pagi, membuat air nampak berkilau. Pantulan kilauan cahaya matahari pagi tersebut seakaan menambah jelas kecantikan Mu Tian Rui.Kedua mata hitam pekat Mu Tian Rui mengawasi dengan ketat tiap desiran air sungai tersebut.Mu Tian Rui bergerak dengan cepat melempar tombak di tangannya ketika ikan besar melewatinya."Dapat," ujar Mu Tian Rui dengan senyum kemenangan."Ayah pasti akan menyukainya," ujar Tian Rui dengan hati senang.Tian Rui memasukan ikan besar hasil tangkapannya itu kedalam keranjang, "Baiklah saatnya mencar
Nampak Tuan Mu menimbang dengan serius. Tuan Mu melihat kedua kakinya yang lumpuh, lalu menatapi Tuan Gu."Jika kau bisa melakukannya maka aku akan berterima kasih," ujar Tuan Mu."Bagus jika begitu, Rui sangat pantas berbahagia," Ujar Tuan Gu.Nyonya Gu dan Tuan Gu, tidak memiliki anak. Ketika mereka ingin mengadopsi Rui dan menyekolahkannya, Rui menangis dan menolak, dia tetap ingin bersama Ayahnya, menjaganya. Karena kekerasan kepala Rui akhirnya mereka menuruti Rui.Tuan Gu dan Nyonya Gu memandangi punggung Rui yang semakin menjauh mendorong kursi roda Tuan Mu.Sepanjang perjalanan Tuan Mu dan Rui saling melempar canda, sampai akhirnya Tuan Mu memberanikan diri untuk mengungkit soal pernikahan."Rui!" p
Mu Tian Rui, menundukan kepalanya memberi hormat kepada Kakek Liu. Meski gadis desa namun Tuan Mu mendidik Mu Tian Rui dengan etika sopan santun yang ketat."Gadis ini terlihat polos dan sopan," pikir Kakek Liu."Apa kau sedang menangkap ikan?" tanya Kakek Liu."Ya, aku akan memasaknya untuk menu makan siang," jawab Rui."Siapa namamu?" tanya Kakek Liu."Mu Tian Rui?" Jawabnya."Ikan itu terlihat sangat segar, bolehkah aku juga mencicipinya!" pinta Kakek Liu.Demi menghormati yang lebih tua, Rui tidak berani menolak, meski jika Kakek Liu ikut makan siang dengan mereka itu artinya tidak ada lauk untuk makan malam."Deng
Rui berjalan pulang dengan masih penuh kelimbungan, "Menantu .... menikah," pikir Rui."Lalu bagaimana dengan ayah," pikir Rui lagi."Tidak aku tak ingin menikah," gumam Rui dalam hati.Rui memasuki rumah dengan hati lemas gundah. Tuan Mu memperhatikan ada sesuatu yang aneh."Ada apa ?" tanya Tuan Mu.Dengan tiba-tiba saja Rui memeluk Ayahnya, "hei ada apa ?" tanya lembut Tuan Mu."Aku sangat menyayangi Ayah," jawab Rui."Ya, ya Ayah tahu. Kau adalah putri kesayangan Ayah dan satu-satunya Harta Ayah," jawab Tuan Mu.Sementara itu di London, Zyan nampak tidak perduli dengan pengaturan pernikahannya.
Nyonya Gu yang mendengarnya merasa tak senang hati, lalu melabrak para gadis yang sedang membicaraka Rui miliknya."Hei kalian ini para gadis, menggosipkan orang seenaknya saja!" Ucap Nyonya Gu dengan marah."Hei Nyonya, apa yang kami ucapkan benar lho. Gadis miskin seperti Rui jika bukan karena memakai sihir lalu bagaimana bisa mendapatkan Tuan Muda Liu," jawab salah satu dari mereka."Kau …" pekik Nyonya Gu seraya ingin memukul gadis itu namun ditahan oleh Tuan Gu.Mereka pasti akan mati berdiri, jika saja tahu Mu Tian Rui hampir menolak lamaran itu, jika bukan karena tadi Nyonya membujuknya bisa jadi Mu Tian Rui menolak lamaran Keluarga Liu."Jika kalian bercermin dengan cermin dewa maka yang terlihat pasti bukan wa