Share

STUDY TOUR

Zyan melarang Rui, untuk tidak pergi kesungai lagi karena tak tahan membaca komentar-komentar netizen pria yang sangat memuji Rui karena cantik dengan kulit seputih salju. 

Kakek Liu meminta Rui menginap beberapa hari di rumah utama. Keseharian Rui di lalui dengan begitu natural seperti sudah bertahun-tahun lamanya mengenal Kakek Liu. Bahkan Zyan cucu kandungnya sendiri tidak sedekat ini. 

Rui memasak untuk Kakek Liu, Rui menemani Kakek Liu bermain catur. Bagi Kakek Liu orang yang pandai bermain catur adalah orang yang pandai berstartegi, paham kapan harus diam dan kapan harus menyerang. 

Ketika sedang bermain catur Kakek Liu memberi nasehat kepada Rui. 

"Pandai-pandailah menjaga diri," nasehat Kakek Liu. 

"Akan ada lebih banyak kerikil lagi kedepannya," tambah nasehat Kakek Liu lagi. 

Rui memandang sejenak kepada Kakek Liu, Rui merasakan kasih sayang  yang benaran tulus. 

"Kakek terima kasih, asalkan kakek tetap percaya kepadaku maka itu sudah cukup," jawab Rui. 

"Tinggalah disini!"perintah Kakek Liu. 

Rui "…" 

"Sebagai istri dari ahli waris utama keluarga Liu, penting bagimu untuk banyak belajar," jelas Kakek Liu. 

"Akan ada guru khusus untukmu yang akan mengajari banyak hal," jelas Kakek Liu lagi. 

Kakek Liu tahu, jika Rui adalah gadis yang pandai. Hanya saja keadaan memaksanya untuk tertinggal. 

Rui teringat pesan ayahnya bahwa harga diri adalah hal yang sulit didapat dan juga sulit dipertahankan. Ilmu adalah salah satu gerbang untuk mendapatkan harga diri dan mempertahankan harga diri. 

"Baik kakek," jawab Rui. 

Sementara itu di salah satu kediaman keluarga Liu, nampak ibu dan anak sedang berdebat. 

"Ma!" panggil Liu Qi Shan

"Ini ? Mengapa beritanya cepat sekali menghilang," ujar Qi Shan.

"Pasti si tua bangka itu yang melakukanya," ujar Nyonya Su He. 

"Jika saja Papamu masih ada bersama kita, maka kau yang akan menjadi Nyonya Muda Liu," ujar Nyonya Su. 

"Tenanglah kita akan memikirkan cara untuk melenyapkan gadis desa itu," janji Nyonya Su. 

Rui sudah resmi pindah ke rumah utama,  Rui sudah memahami peraturan rumah utama dengan baik. Misalnya saja jika rumah utama mengadakan perjamuan maka tugasnyalah untuk menyambut para tamu-tamu yang telah datang. 

Hari ini guru khusus yang Kakek Liu janjikan telah datang, Pria berkaki panjang dan berkacamata tersebut berdiri menatapi jendela yang menghadap ke taman rumah utama. 

"Halo Tuan," sapa Rui. 

Pria itu menoleh, melihat Rui dan tersenyum ramah, "Halo Nyonya," jawab Lin Shi jin. 

"Tuan Lin, mohon bimbingannya!" pinta Rui. 

Mereka pun memulai sesi pembelajaran mereka. Shi jin datang setiap hari di pagi hari, pelajaran akan selesai di siang hari karena Shi Jin juga masih harus mengajar di Universitas. 

Shi Jin sangat menggagumi Rui, baru beberapa hari mengajari Rui, Shi Jin merasa menemukan berlian yang belum terasah. 

Sudah hampir enam bulan, Shi Jin mengajari Rui, kemajuan Rui terlihat pesat sekali, karena itu Shi Jin ingin mengajak Rui untuk mengikuti Study Tour ke London. 

Shi Jin pun memberanikan diri untuk meminta ijin kepada Kakek Liu, mendengar Shi Jin menyebut London. Kakek Liu teringat dengan cucunya itu, Zyan Liu. 

"Bocah tengik itu, Sudah setahun menikah namun tak pernah menengok Rui, istrinya," pikir Kakek Liu. 

"Baik aku mengijinkan," jawab Kakek Liu. 

Kakek Liu akan menempatkan Bibi Ye untuk ikut bersama Rui tinggal bersama Zyan juga. 

Qi Shan dan Nyonya Su, hari ini datang mengunjungi Kakek Liu untuk memberi salam. 

Qi shan memperhatikan pria yang sedang bersama Rui, "Ma itu siapa?" tanya Qi shan. 

Rui yang melihat Nyonya Su datang segara memberi salam, "Bibi," sapa sopan Rui. 

"Siapa pria ini?" tanya Nyonya Su menyelidik. 

"Nyonya Su, perkenalkan aku Shi Jin. Aku adalah guru yang mengajari Nyonya Muda Liu," jawabnya. 

"Guru? Terlihat masih muda," gumam Nyonya Su dalam hati. 

"Baiklah, aku pamit," ujar Shi Jin kepada semuanya. 

Setelah memberi salam kepada Kakek Liu, Qi Shan mengajak Rui berjalan-jalan ke taman. 

"Apakah sepupuku, sering menjengukmu?" tanya Qi Shan. 

Rui terdiam, dia bahkan tidak mengetahui nomor ponsel suaminya itu. Pertemuan pertamanya adalah ketika Zyan membuka cadar pengantinnya, dan setelah itu setahun dilalui tanpa pertemuan. 

"Rui!" panggil Qi Shan membuyarkan lamunan Rui. 

"Kau harus bisa memahami sepupuku itu ya," ujar Qi Shan dengan sedikit nada memprovokasi. 

"Apa maksudmu?' tanya Rui. 

"Sepupuku itu telah mencintai seseorang, namun Kakek Liu tidak menyetujuinya," cerita Qi Shan. 

Rui "…" 

"Mengapa?" tanya Rui. 

"Entahlah Kakek Liu, memiliki peniliaian sendiri," jawab Qi Shan. 

"Apa kau tahu, sekarang wanita itu sudah menjadi top model internasional," ujar Qi Shan memanasi hati Riu. 

Namun Rui terlihat santai, karena dirinya tidak pernah memperhatikan hal-hal yang diceritakan Qi Shan. 

Qi Shan mengambil ponselnya lalu menunjukan foto wanita yang disukai suaminya itu. 

"Lihatlah, cantik bukan?" ujar Qi Shan. 

Rui melihat artikel berita tersebut, ada foto suaminya sedang bersama wanita tersebut. 

"Li An Ran," gumam Rui dalam hati membaca isi artikel tersebut. 

Setelah kepulangan Nyonya Su dan Qi Shan. Rui pergi ke kamarnya, membaringkan tubuhnya di ranjang. 

"Suami," gumam Rui dalam hati. 

Rui memeluki bantal yang ada di ranjangnya, selama ini jika ayahnya bertanya maka dia akan menjawab jika suaminya itu sangat menyayanginya, sementara kenyataannya dia bahkan belum menyentuh dirinya sama sekali. 

Dalam beberapa hari ini, Rui tengah bersibuk mempersiapkan kepergiannya ke London. Bibi Ye sangat bersemangat sekali, karena Nyonya Muda dan Tuan Mudanya ini akhirnya akan tinggal bersama untuk pertama kalinya dalam waktu yang agak lama.

Asisten Fu melaporkan kepada Zyan bahwa Nyonya Muda Liu akan datang ke London, Zyan meletakan penanya dan menatap Asisten Fu. 

"Untuk apa?" tanya Zyan dingin. 

"Study tour," jawab Asisten Fu. 

"Dalam setengah tahun ini Tuan Besar ada mengaturkan guru khusus untuk Nyonya Muda, karena itu Nyonya akan ikut pergi Study Tour bersama gurunya," jawab Asisten Fu. 

"Aturlah tempat tinggal untuknya!" perintah Zyan. 

Asisten Fu mengatur Bibi Ye dan Nyonya Muda Liu untuk tinggal di Aprtemen yang Zyan miliki. 

Asisten Fu telah di bandara untuk menjemput Nyonya Muda dan Bibi Ye. Mendengar jika Zyan mengatur dirinya dan Bibi Ye untuk tinggal di apartemen, Rui pun menolak. 

"Bibi Ye, aku akan ikut dengan rombongan mahasiswa untuk tinggal di mes selama Study Tour," ujar Rui. 

"Jadi Bibi Ye saja yah yang ikut dengan Asisten Fu," ujar Rui.

Rui berpikir jika Tuan Besar tahu bahwa Zyan menempatkan dirinya di Apartemen pasti Tuan besar akan sangat marah. Tapi jika Tuan Besar mengetahui bahwa dirinya memilih di asrama mahasiswa maka itu tak akan jadi masalah. 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status