Share

Chapter 22

Jihyun hanya diam mendengarkan bagaimana para pebisnis ini saling berbicara. Demi semua koleksi boneka beruang milik Dantae, sesungguhnya sejak tadi ia dan Seojin saling melemparkan kode untuk mencari cara agar bisa keluar dari situasi ini, minimal izin ke toilet atau semacamnya. Tapi sialnya karena jarak duduk mereka yang lumayan jauh, Jihyun sulit menjangkau Seojin. Belum lagi tentang Wooseok yang asik berbicara dalam bahasa inggris dengan seorang pria bule—atau justru sedang menjadi penerjemah untuk Dantae—membuat Seojin dan Jihyun hanya bisa diam sambil berusaha menikmati makanan mereka.

Jihyun tidak suka situasi ini. Apa sulitnya makan dengan satu tangan, kenapa harus ada garpu dan pisau segala. Sumpah, ia gerah, apalagi duduk diapit laki-laki tidak dikenal dengan suara yang lebih berat dari Wooseok. Seojin tak beda jauh dengannya, bergerak gusar di kursinya, masih mencoba untuk mendapatkan atensi Wooseok.

"Jihyun-ssi, apa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status