Share

Permintaan Terakhir I

Ahda memandang sahabatnya dengan sedih. Gadis yang selama ini dikenalnya periang dan ceria tiba-tiba menjadi begitu kacau. Raut wajahnya hanya menyiratkan duka dan kesedihan. Sudah lebih dari satu minggu ibu Faza terbaring tak sadarkan diri, gadis itu dengan setia menemani ibunya dengan penuh kesabaran.

“Da...da sini,” Faza tiba-tiba histeris membuat Ahda yang duduk di sofa kamar perawatan terkejut.

“Ada apa Faz?” tanya Ahda ketika telah berada di samping Faza.

“Tangan umi bergerak,” raut wajah Faza memancarkan sedikit sinar kebahagiaan.

Pandangan Ahda beralih pada tangan yang digenggam oleh Faza. Ahda dapat melihat tangan Umi Fatimah yang bergerak-gerak perlahan.

“Aku akan panggilkan dokter dulu Faz,” Ahda berlari ke luar perawatan tanpa menunggu jawaban dari Faza.

Beberapa saat setelah kepergian Ahda, Umi Fatimah membuka matanya dan mengeratkan genggaman tangan Faza.

“Umi, akhirn

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status