Share

65. Seperti Beli Kucing Dalam Karung

Malam sudah sangat larut. Agnes masih belum jua dapat memejamkan mata. Tubuhnya golak-golek di atas kasur. Hati dan pikirannya tak mau diajak kompromi untuk segera menginvansi alam mimpi. Keduanya terlalu sengit berdebat tentang Aksa.

Agnes masih belum menemukan benang merah mengapa Aksa harus rela menerima siksa dari para rentenir karena uang seratus juta, padahal dia adalah pemilik perusahaan ternama.

Perusahaannya menjadi salah satu sponsor untuk kegiatan pameran perhiasaan berkelas internasional. Itu artinya aset perusahaannya tidak bisa dianggap main-main.

Mengingat orang tuanya yang bekerja sebagai pejabat di negeri kelahirannya, Agnes sedikit menangkap kewajaran dari kekayaan yang dimiliki Aksa. Sedetik kemudian, dia meragukan pendapatnya sendiri.

Keluarga Aksa sepertinya tidak tahu apa-apa tentang hal itu. Buktinya, mereka selalu memandang rendah Aksa, bahkan menendangnya dari rumah sejak lebih dari lima tahun yang lalu.

“God! Aku seperti beli kucing dalam karung!” Agnes m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status