Share

19. Asal Rasa Benci Itu Bermula

Keberadaan mahasiswa yang tidak diketahui identitasnya itu dapat mengurangi sedikit rasa takut Agnes. Namun, beberapa detik kemudian pikirannya berubah. Bagaimana kalau ternyata mereka adalah preman kampus yang suka mengisengi gadis-gadis? Terbayang aksi brutal beberapa mahasiswa berandal yang pernah melecehkan teman sejurusannya, Agnes bergidik. Dia pun berinisiatif untuk mengambil langkah seribu.

“Oke. Akan kubuktikan pada kalian bertiga!” lantang sebuah suara, menghentikan langkah Agnes.

Rasa penasaran menggiring kaki Agnes untuk bergerak mundur alih-alih melarikan diri dari sana. Merasa mengenali suara tersebut, Agnes menempelkan kuping pada daun pintu.

“Jangan panggil aku Nevan kalau aku tidak berhasil membuat Agnes bertekuk lutut dan tergila-gila padaku!”

Riuh tepuk tangan bergema seperti deru air bah di telinga Agnes. Tubuhnya membeku. Ketakutan yang tadi sempat menggerogoti keberaniannya telah beralih rupa menjadi gelegak amarah. Dia merasa terhina karena dirinya telah dija
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status