Share

Bab XXIX

Mira meminta bertemu dengan Sia. Sebenarnya sudah tak ada hal yang terkait dengan Sia, pikir gadis itu. Karena Sia sudah menjauhi Arsa sesuai kemauan gadis tersebut.

Mira duduk seraya mengelus perutnya yang sudah besar. Sia datang mengedarkan pandangannya mencari sang empu, setelah memerlukan waktu 2 menit untuk mencari gadis itu. Sia menghampirinya dan mendudukkan bokongnya di kursi tepat depan gadis berambut sebahu itu.

"Datang juga lo, gue kira ga bakalan dateng karena ga mau melepaskan Arsa," ketus Mira dengan pandangan tajam ke arah Sia.

Sia menghembuskan napasnya, seolah-olah ia lelah dengan gadis dihadapannya itu, "Berulang kali aku tegaskan kalau Arsa dan aku udah ga ada hubungannya lagi. Jadi berhenti menelepon terus," tuturnya.

Mira menyunggingkan senyumnya, "Oh gitu, kenapa masih kontakan sama ayahnya Aurel," ucapnya dengan menekankan kata Ayah Aurel di kalimatnya.

"Segitu ngemisnya ya sama Arsa. Sampai kamu ngaku-ngaku kalau itu anak Ar

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status