Share

Bab XXXV

Gibran berjalan bolak-balik di depan ruang UGD, ia sedang menelepon seseorang. Seperkian detik kemudian panggilan tersebut terjawab membuat Gibran senang setengah mati, "Halo, ada apa Bran?" tanya seorang laki-laki di seberang telepon.

"Tentang pendonor yang mati otak kemarin lo bilang, bisa ga hatinya buat teman gua, kalau ada gua langsung terbang ke Jakarta sekerang, soalnya penting Bro," ucapnya.

Helaan napas terdengar dari panggilan itu, "Sorry Bran, lo telat. Ada yang lebih membutuhkan soalnya. Mereka juga tiba-tiba majuin waktunya, gua lupa kabarin lo," jelasnya.

Gibran seketika kepalanya mengadah ke atas, ia mendengus kesal, "Gua juga membutuhkan, To," ujarnya.

"Iya gua tau, sorry. Ini juga keputusan keluarga pasien, gua ga bisa nuntut lebih," balasnya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status