Share

Bab XXXIX

Sesudah mengantarkan Athanasia pulang, Arsa balik ke rumah sakit, raut wajahnya berubah seketika. Gibran yang masih berada di sana menyadari itu, "Lebih baik jujur walau begitu menyakitkan, dari pada terus-terusan dipendam," celetuknya.

Arsa menghela napas, ia duduk di sofa yang berada di sudut ruangan. Ia termenung, memikirkan kejadian hari ini. Kenapa begitu menyedihkan menjadi dirinya.

"Gua pulang ya, bokap gua udah neleponin dari tadi," cetus Gibran dan dibalas dengan anggukan oleh Arsa.

Gibran memasuki ponselnya ke dalam saku celana, "Kalau ada apa-apa telepon gua," ujarnya dan Arsa hanya mengangguk menjawabnya.

Gibran melihat tingkah laku Arsa, menghela napasnya, "Jawab iya kali anjir. Lo mikirin Athanasia?" tanyanya.

Arsa memijat pelipi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status