Share

22. Teror

"Woy, jangan kabur lu!" teriak Mang Dirman berusaha mengejar lelaki yang baru saja kabur dengan melompat tembok rumahku.

"Aargh ... Malang tolooong! Ulaaar! Toloong!" mendengar teriakkanku, Mang Dirman kembali lagi dan melotot melihat banyak ular.

"Allahu Akbar! Non, cepat telepon security! Saya tangkap semampu saya dulu!" Mang Dirman mendorongku menjauh hingga keluar pagar, sedangkan dia mendekat ke teras sambil mengambil batu dan juga sapu yang ada di halaman rumah. Dengan gemetar, aku memencet nomor keamanan perumahan dan memberitahu bahwa banyak ular di rumahku.

Tak lama kemudian, dua petugas datang sambil membawa kayu panjang dan besar. Aku bergidik ngeri sendiri. Kakiku gemetar, rasa tak mampu untuk kuat menginjak bumi saat ini. Entah apa yang mereka lakukan di sana, aku tak berani melihatnya.

Bunyi sirine mobil pemadam kebakaran pun datang mendekat. Hampir semua warga yang ada di dekat rumahku, kelu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status