Share

34. Lapor Polisi

"Non, ya Allah!" pekik Mas Dirman saat melihat bibirku berdarah. Lelaki itu sampai melihat ke sana-kemari mencari apa yang sebenarnya terjadi pada diriku.

"Siapa yang menampar Non Ria? Tuan Edwin?" tanyanya lagi, saat tak mendengar jawaban yang keluar dari mulutku. Bagaimana aku mau menjawab, karena bibirku sakit dan masih sedikit berdarah. Aku hanya bisa menggeleng, dengan air mata mengalir perlahan.

"Mertua, Non?" tanyanya lagi dan aku kembali menggeleng.

"Apa istri kuda, eh ... Jadi istri kuda deh. Istri muda Tuan Edwin?" Aku akhirnya tergelak, saat Mas Dirman salah mengucapkan istri muda menjadi istri kuda.

"Aw! Sakit!" pekikku karena merasa sudut bibir ini sangatlah pedih.

Makanan di depanku sudah tak sanggup aku makan. Teh manis yang tadinya sangat ingin kuminum, sudah tak bisa aku teguk dengan benar. Namun, ada yang membuat rasa sakit ini sepertinya segera hilang. Mas Dirman membeli

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status