Share

47. Kapan Aku Hamil?

Sudah 3 bulan aku menikah dengan Mas Teja. Setiap angka di kalender melewati dua puluh, hati ini selalu harap-harap cemas. Bulan-bulan lalu, aku gagal. Darah haid mengalir dengan deras seperti biasanya. Tentu aku kecewa karena berharap begitu menikah, aku langsung hamil.

Aku menangis dan suamiku dengan sabar menenangkanku, serta memberikan semangat. Dia sama sekali tidak marah, saat jadwal datang bulanku hadir lagi. Lelaki itu melapangkan hati ini dengan mengatakan, kita coba lagi esok.

Hari ini, sudah tanggal dua puluh. Mas Teja sudah berangkat pagi mengantar Aji dan Siwi ke sekolah. Aku merasa sangat bersukur, saat bangun pagi, tidak kutemukan darah haid. Semoga dia tidak muncul lagi dan di dalam perutku ini ada bayi. Buah cintaku dan Mas Teja.

"Non, lemes sekali. Udah minum vitamin belum?" tanya Bik Isah saat menghampiriku yang tengah melamun di teras depan. Aku menoleh, lalu mengangguk.

"Non haid lagi?

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status