Share

54. Raka Mengambil Paksa Haknya

Raka kembali ke rumahnya di kawasan tengah Kota Surabaya tepat pukul tujuh malam. Lelalki itu membuka pintu dan langsung masuk tanpa mengucapkan salam terlebih dahulu. Dia tidak sadar, bahwa ayahnya duduk di ruang dapur sambil memperhatikannya. Ya, Raka tinggal berdua saja dengan sang papa. Pria paruh baya yang baru empat tahun menghirup udara bebas, keluar dari penjara. Pria dewas bertubuh gemuk itu memperhatikan gerak-gerik anaknya yang nampka begitu senang. Sudah tiga hari Raka pergi tanpa kabar dan kembali ke rumah dengan wajah sumringah.

 “Darimana saja kamu, Ka?” tanya Edwin pada putranya. Raka yang akan masuk ke dalam kamar menghentikan langkahnya, lalu menoleh pada Edwin.

 “Ada urusan kantor, Pa. Raka masuk dulu,” ujar Raka tanpa mau banyak berbasa-basi. Begitulah Raka dalam kesehariannya. Lelaki yang jarang sekali bicara dan sekalinya berbicara, hanya menjawab yang penting saja. Raka lebih banyak tenggelam di dalam kamar, berk

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status