Share

14. Cidera membawa bahagia

Sejatinya anak kecil tetaplah anak kecil yang tidak bisa diandalkan. Mark terus merutuk selama perjalanan menyusul Bella ke dapur.

"Tidak perlu masak." ujar Mark bersamaan menutup pintu kulkas setelah mendapatkan ice coffee dari sana.

"Farrel sudah pulang, dijemput kakaknya." Ia tenggak minuman dingin itu dengan rasa kesal menggelegak.

"Lebih baik kau pulang. Aku ngantuk, mau tidur."

Sementara Bella termangu untuk sesaat, dia memang belum melakukan apa-apa karena baru saja menolak panggilan Ellard, terhitung kali kelima.

"Kenapa jadi marah padaku? Hei!" teriak Bella kesal karena merasa Mark melampiaskan kemarahan atas kesalahan yang tidak Bella buat.

Lelaki itu membanting keras pintu kamar. Bella sedikit tersentak, berniat menyusul Mark kalau ponselnya tidak berdenting kembali.

Lagi-lagi Ellard.

"Iya." sahut Bella singkat.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status