Share

PART 87

  Jauh di Desa Tanaru, Dato Hongli memanggil Bumi Osu dan segenap pekerjanya serta keenam penyamun insyaf ke Istana Sandaka, dan meminta agar mereka mengosongkan dermaga utama.

      “Muridku akan segera tiba,”ucap Dato Hongli.

        Bukan saja Bumi Osu dan keenam penyamun insyaf yang gembira mendengar kabar itu, namun seiisi Istana Sandaka (Uma Na’e) pun merasakan hal yang sama,  lebih-lebih Meilin dan Putri Mantika.

       “Kira-kira kapan kapal Kak Mudu berlabuh, Kek?” tanya Meilin.

        “Iya, Kek, kapan...?” tanya Putri Mantika pula.

          Dato Hongli memejamkan kedua matanya lalu ia  menghela nafas panajang seolah-olah i

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status