Share

Bayi Besar

Dalam lelap, Emma dapat merasakan sebuah tangan kekar mengangkat kepalanya. Aroma parfum maskulin yang disukainya akhir-akhir ini tercium olehnya. Tidak lama kemudian ia dapat merasakan kecupan hangat di keningnya. Emma segera membuka matanya.

“Dimple?” ucap Emma.

“Tidurlah. Sudah larut.”

Entah sejak kapan Ethand sudah berada di ranjang dan memeluk Emma, yang jelas hati dan mental Emma seakan di uji. Rasa kantuknya langsung lenyap digantikan dengan rasa gugup yang memenuhi dirinya. Ia segera membenamkan wajahnya di dada lelaki itu. Wajahnya panas ditambah dengan jantung yang berdebar hebat.

“Jangan bergerak, Emma. Aku adalah lelaki yang perasa,” ucap Ethand. Emma yang hanya bergerak memundurkan badannya saja seketika terhenti. Ia menggigit bibir bawahnya.

“Mengapa kamu ada di kamarku?” tanya Emma dengan nada pelan.

“Aku hanya ingin membayar rasa penyesalan karena telah berulang kali mengecewakanmu,” jawab lelaki itu. Emma mengernyit bingung dan masih menggigit bibir bawahnya.

“Tapi ap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status