Share

13. BERLABUH PADA DUA HATI

"Jadi, kamu menerima Reza?"

Alif agak shock mendengar keputusan Mala pagi itu. Hari ini  jadwal kuliah Mala siang, sehingga dia mengajak Alif untuk bertemu pagi hari sebelum kuliah.

"Bukannya ini yang kamu inginkan? Bukannya kemaren kamu mati-matian membujukku untuk menerima sahabatmu itu? Dan akhirnya, sebagai bukti kalau aku benar-benar sangat mencintaimu, aku penuhi permintaanmu." balas Mala dengan sangat lancar. Padahal, andaikan Alif tahu bagaimana beratnya hati gadis itu untuk mengucapkan semua itu.

"Aku hanya tidak percaya kamu mampu membuat keputusan dengan begitu cepat, Mala."

"Bukankah kita tidak boleh menunda-nunda untuk memenuhi keinginan dari orang yang kita cintai? Semakin cepat dikabulkan semakin baik."

Alif tersentak mendengar jawaban Mala yang lebih terdengar seperti raungan keputus asaannya.

"Maafkan aku, Mala. Gara-gara aku kamu jadi begini. Aku tahu tidak mudah untukmu melakukan semua ini."

"Tidak mudah memang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status