Share

Bosku Ternyata Adalah Saudara Tiriku
Bosku Ternyata Adalah Saudara Tiriku
Penulis: Canna oprhe

Prolog

Siang itu saat matahari tepat berada di atas kepala, seorang wanita berparas cantik dengan rambut hitam panjangnya yang berkilauan sedang berjalan tanpa arah sambil membawa koper dan tasnya di ibu kota.

Kania yang rasanya baru saja kemarin di ucapkan selamat atas wisuda nya oleh ibunya, tadi pagi tiba tiba saja ibunya mengusirnya. Tanpa alasan yang jelas, Ibunya mengusir Kania atas hasutan oleh suami barunya.

Kania mencoba memutari ibu kota sambil membawa koper berisi bajunya dengan harapan bisa mendapatkan tempat tinggal yang sesuai dengan kondisinya saat ini. Bukan tempat tinggal yang mewah melainkan tempat tinggal yang nyaman lagi murah.

Kania terus berjalan tanpa tau arah yang ia tuju. Tidak terasa Kania sudah berjalan dari pagi hingga menjelang siang, Kania yang dari tadi pagi belum makan itu pun akhirnya merasakan putus asa. Bagaimana tidak? Kania yang selama ini selalu di manjakan oleh ibunya itu kini harus bersusah payah merasakan ini semua.

Kania mulai mengeluh mengingat kejadian tadi pagi saat ibunya mengusirnya sambil termenung meratabi nasibnya. Kania terus berjalan sambil menatap ke depan dengan pandangan tidak fokus.

"Padahal baru saja kemarin ibuku memberi selamat atas wisuda ku, Tapi saat kenapa tiba tiba hari ini ibu mengusirku?" Batin Kania sambil membawa kopernya di tangan kiri.

Kartu kredit juga mobilnya juga sudah di sita oleh ibunya, Kini selain handphone dan barang barang di kopernya Kania tidak membawa barang barang yang lain.

Kania mengitari kota dan mencari tempat untuk ia tinggal sementara sambil menenteng koper dan memegang handphone di tangan kanan nya. Setelah mengitari beberapa tempat, Kania tidak menemukan ada tempat tinggal yang cocok dengan kondisi dan uangnya saat itu.

Saat Kania tengah bingung tidak fokus berjalan, tiba tiba ada seorang pria yang terlihat sedang buru buru menabrak nya. Handphone Kania yang tadinya di pegang, kini jatuh ke bawah.

Kania bergumam kesal, " Aduh, pake jatuh segala lagi" Gumam kania sambil membungkuk mengambil handphone nya yang terjatuh.

Sedangkan pria yang menabrak nya tadi hanya menoleh sebentar kemudian melanjutkan langkahnya berjalan ke depan tanpa membantu Kania berdiri ataupun meminta maaf.

Pria itu tingginya sekitar 190 cm, kulitnya putih bersih, hidung mancung, meliki mata berwarna coklat yang bersinar dan rambut lurus nya yang berwarna hitam sedikit kecoklatan.

"Udah nabrak orang, bukannya minta maaf malah pergi begitu aja!" Gumam kania sambil mengelus elus handphonenya.

Lalu tiba tiba pria yang terlihat sedang mengejar pria yang tadi itu menghampiri Kania dan menjulurkan tangannya untuk membantu Kania berdiri.Berbeda dengan pria yang tadi, pria ini memiliki kulit yang sedikit lebih gelap dan lebih pendek dari pria di depan nya tadi.

Sangat berbeda dengan pria yang tadi sudah menabrak nya dan sama sekali tidak membantu ataupun meminta maaf padanya, pria ini tersenyum hangat, " Mari ku bantu berdiri nona" Kata pria ini dengan suara yang sangat lembut.

Kania tersenyum sambil memegangi tangan pria ini untuk membantunya berdiri, "Terimakasih" Kata Kania sambil membalas senyuman hangat.

"Tolong maafkan bos saya yang tadi tidak sengaja menabrak anda hingga terjatuh nona, dia sedang buru buru" Ucapnya.

"Ah , ini tidak apa apa" Jawab Kania.

Pria ini menatap koper yang berada di belakang Kania dengan heran, " maaf, tapi memang nya anda ingin kemana dengan membawa koper koper ini?" Tanya nya .

"A...anu, saya sedang mencari tempat tinggal" Jawab kania malu malu. 

Pria yang berdiri di depannya ini merogoh kantong kanan nya dan mengeluarkan sebuah kartu dari kantong tersebut. "Kebetulan saya juga punya rumah yang saat ini sedang kosong, kalau anda berkenan anda bisa pergi ke sana. Ini kartu nama saya dan ada alamat rumahnya, " Ujarnya sambil menyerahkan kartu nama itu ke Kania.

Kania sempat ragu untuk menerima niat baik pria ini, bagaimana tidak? Kania baru saja bertemu dengan pria ini sekali dan bahkan tidak tau namanya. Tapi Kania berfikir ini adalah kesempatan yang bagus, lagipula Kania saat ini memang sangat membutuhkan tempat untuk tinggal.

Setelah berfikir sejenak, Kania akhirnya meraih kartu yang diberikan pria itu " Terimakasih banyak, tapi apa tidak apa apa jika saya ke sini?" Tanya kania dengan tidak enak.

"Tentu saja tidak apa apa, justru saya senang jika nona mau menerima 

niat baik sata ini. Tenang saja, saya tidak punya niat buruk kok" Tutur pria ini dengan senyuman ramah.

"Baiklah, saya akan ke sini" Jawab Kania.

" Nanti bila sudah sampai, nona hanya perlu menunjukkan kartu nama saya pada orang yang menjaga rumah ini. Ngomong ngomong saya minta maaf, saya harus pergi dulu . Sepertinya bos saya sudah menunggu lama di dalam mobil," Pamit pria ini.

Kania mengangguk, setelah itu pria ini langsung berlari dengan cepat menuju mobil marchedez hitam yang berada di ujung jalan. Setelah itu, Kania terus berfikir apa dia akan benar benar tinggal dirumah ini atau tidak sambil mengamati kartu nama yang diberikan pria tadi.

Setelah sekian lama berfikir, akhirnya Kania memutuskan untuk pergi ke rumah yang ada di alamat ini. Kania berdoa dalam hatinya agar tidak di tipu oleh pria tadi, toh kania saat ini sudah lelah setelah seharian berkeliling mencari tempat tinggal.

Kania segera mencari kendaraan umum untuk pergi ke alamat rumah yang ada di kartu nama itu, Kania melihat lihat isi kartu itu. Ternyata pria yang tadi adalah sekretaris CEO di BX COMPANY.  Salah satu dari 4 perusahaan terbesar di ibukota.

Kania melambai lambaikan tangan nya dan memberhentikan angkot yang akhirnya lewat, angkot itu segera menghampiri Kania dan berhenti.

"Mau ke mana neng?" Tanya supir angkot sambil memasukkan koper Kania ke dalam bagasi.

Kania menunjukkan kartu nama yang tadi " Bisa anterin saya ke alamat ini mas?"Tanya Kania.

"Oh,bisa neng" Jawab supir angkot sambil menyalakan angkot. 

Kania masuk ke dalam angkot. Selama perjalanan,  Kania terus memikirkan tentang ibunya. Kania masih tidak menyangka ibunya malah lebih percaya dengan pria yang baru saja di nikahinya daripada ia putri kandungnya sendiri.

Setelah ibunya menikah lagi, Kania memang sering di fitnah oleh ayah tirinya hingga berseteru dengan ibunya. Tapi baru kali ini yang sangat parah, tiba tiba tadi ibunya mengusir Kania dengan alasan yang tidak jelas.

Kania tidak membenci ibunya ataupun marah karna ibunya sudah mengusirnya dari rumah dan menyita fasilitas yang selama ini Kania pakai. Kania sudah paham jelas bahwa ayah tirinya lah yang sudah memfitnah dirinya.

"Lihat saja nanti, akan ku ambil kembali apa yang seharysnya jadi milikku" Ucap Kania dalam hati.

Setelah beberapa lama, Kania akhirnya sampai di alamat yang di tujunya. Kania membuka pintu angkot kemudian turun. Kanoa melihat ke sekelilingnya, betapa luas nya rumah pria tadi.

Halaman yang luas bersih dan terawat , begitu juga dengan rumahnya. Meskipun terlihat sudah tidak ditinggali beberapa lama, rumah itu tidak terlihat debu atau sarang laba laba satupun. Justru sebaliknya, rumah itu sangat bersih dengan kondisi cat yang masih baru.

"Udah neng," Kata sopir angkot setelah menurunkan koper Kania dari dalam bagasi angkot.

Kania membuka tasnya dan mengambil dompet " Oh iya, berapa mas?" tanya kania.

"60 ribu aje," Kata sopir angkot.

Saat Kania membuka dompetnya,kania hanya mendapati 5 lembar uang bernilai 20 ribu. Kania tidak menyangka ternyata uang yang dia bawa hanya segini. Kalau begitu, terpaksa besok Kania harus mencari pekerjaan sementara untuk menghidupi dirinya sendiri.

Kania mengambil 3 lembar uang 20 ribu dan menyerahkannya pada sopir angkot " Ini mas, makasih ya" Kata Kania.

Sopir angkot mengambil uang yang diberikan Kania dan mengucapkan sama sama, setelah itu sopir angkot segera masuk kembali ke dalam mobil dan meninggalkan Kania sendiri di depan pekarangan rumah itu.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status