Kania mencoba menengok ke sekelilingnya, tapi tidak terlihat ada satu orang pun di sekitar rumah itu. Di pos penjaga juga terlihat sepi, Tidak ada orang nya. Kania pun memutuskan untuk masuk lebih dalam melewati gerbang yang terbuka lebar.
Kania menatap kagum dengan rumah itu, Walaupun tidak di tinggali tapi rumah itu masih sangat bersih dan rapi. Pagar rumah yang kokoh menjulang tinggi dengan cat yang masih terlihat baru, rumah berlantai dua yang sangat luas untuk di tinggali seorang diri.
Saat Kania hendak berjalan lebih ke dalam, Kania mendengar ada suara langkah kaki yang mengikutinya dari belakang. Tak selang lama, ada seseorang yang memanggilnya. Suara yang terkesan berat itu sangat jelas sekali bahwa itu suara pria.
"Hei kamu, ngapain masuk ke dalam? kamu siapa,maling ya?" tanya pria itu dengan jengkel.
Setelah mendengar suara itu, Kania berbalik badannya menghadap ke belakang."Saya bukan maling,kamu siapa?" kata Kania sambil menatap mata pria itu.
"Aku orang yang menjaga rumah ini, kalau bukan maling cepet keluar sana. Sebelum aku nyuruh satpam ngusir kamu" ujarnya dengan tatapan kesal.
Kania teringat akan sesuatu, sesuai dengan kata David yang tadi.Saat bertemu dengan orang yang menjaga rumah ini,Kania hanya harus menunjukkan kartu nama David padanya.
Kania pun mengambil kartu nama tadi dari sakunya."Saya orang yang akan tinggal di sini mulai sekarang" kata Kania sambil memperlihatkan kartu nama david pada pria ini.
Pria ini mengamati kartu nama yang Kania perlihatkan sebentar,setelah itu dia langsung mengambil alih koper Kania dan merubah ekspresi wajahnya yang semula masam jadi tersenyum ramah.
"Oh..jadi anda teman bos saya ya? hehe, maafkan ketidak sopanan saya tadi. Mari saya antar masuk ke dalam" kata pria itu sambil mempersilahkan Kania untuk mengikutinya.
Kania merasa puas sekaligus bingung dengan yang terjadi. Sepertinya David tadi itu sangat kaya sekali, terlihat dari rumah yang begitu besar dan terawat juga bawahan nya yang terlihat sangat patuh padanya.
Kania mengikuti pria itu sampai depan pintu rumah, pria itu membuka pintu rumah dengan kunci dan mempersilahkan Kania masuk sambil membawakan kopernya.
Setelah mengantar Kania sampai masuk ke dalam rumah,pria itu menunjukkan kamar utama yang akan di pakai Kania selanjutnya yang berada di kamar lantai atas.
"Perkenalkan nama saya Riko,saya adalah orang yang ditugaskan tuan David untuk menjaga rumah ini. Karna nona adalah teman bos saya, kenyamanan nona juga merupakan tanggung jawab bagi saya.Maka dari itu jika butuh apa apa silahkan cari saya ke pos penjaga yang tadi" kata riko sambil menundukkan pandangan nya.
"Ah iya, aku Kania geralyn panggil saja kania. mohon bantuannya ya," kata Kania dengan canggung.
Setelah memperkenalkan diri, Riko menceritakan beberapa letak ruangan dan meninggalkan Kania sendiri dan memberikan nya kunci rumah yang lengkap beserta kunci kamar lainnya. Kania mengucapkan terimakasih dan segera mengunci pintu karna hari sudah menjelang malam.
Sebenarnya Kania ingin sekali berkeliling rumah yang indah itu, tapi sayangnya tubuh Kania terasa sangat lelah karna telah mengalami banyak kejadian hari ini.
Kania segera beberes dan menaruh beberapa bajunya ke dalam lemari baju yang sudah di sediakan. Kania pun merebahkan dirinya di atas ranjang kasur yang empuk itu.
Karna kelelahan yang di rasakannya, tak terasa Kania langsung menutup mata dan tertidur dengan pulas hingga larut malam. Saat Kania masih menikmati waktu tidurnya, tiba tiba ada suara ketukan pintu dari luar.
"Tok tok tok tok tok," suara ketukan pintu yang terus menerus di ketuk dengan keras.
Karna suara pintu yang keras itu,Kania terbangun dari tidurnya. Kania mengusap mata nya dan meraih hanpdhone yang berada di atas kepalanya. Kania menyalakan layar ponsel dan terkejut karna ternyata hari sudah malam.
Mendengar suara pintu yang tak henti hentinya di ketuk itu, Kania segera beranjak dari tempat tidur dan berjalan menuruni anak tangga ke bawah untyk mengecek siapa malam malam yang masih mengetuk pintu dengan keras seperti ini.
"Ini saya Riko," kata Riko dari balik pintu.
Kania yang masih berada di tengah anak tangga itu langsung berlari dan membuka kan pintunya.Dengan wajah yang natural tanpa polesan dan hanya mengenakan pakaian santai itu, Kania masih terlihat cantik.
Kania memiliki postur tubuh yang ideal. Dengan tinggi 170cm, pinggang yang ramping dan berat badan yang ideal itu, menambah kesan anggun dari Kania. Kania memiliki sepasang bola mata yang jernih berwarna agak kecoklatan, Dengan rambut hitam nya sepanjang pinggang dan hidung mancung serta alis yang tebal itu menjadi daya tarik tersendiri untuknya.
Kania membuka pintu. Betapa terkejutnya Kania setelah mengetahui yang datang ternyata adalah David. Kania jadi salah tingkah karna malu bertemu dengan David dengan keadaan tanpa make up.Padahal di mata David kania masih tetap cantik walaupun tidak memakai riasan wajah.
Kania mempersilahkan David masuk. " silahkan masuk tuan"
David yang di temani dengan Riko itu masuk ke ruang tamu dan duduk tepat di sofa yang berada di depan Kania.
"Rik, sekarang kamu boleh pergi" kata David menyuruh Riko untuk meninggalkan nya berdua dengan Kania.
Riko berpamitan dan segera pergi meninggalkan ruang tamu dan kembali ke pos penjaga.
"Sebelumnya,saya sangat berterimakasih dengan rumah ini dan saya minta maaf karna menemui anda dengan pakaian seperti ini"ucap Kania untuk membuka obrolan.
"Ah, tidak apa apa. Salahku juga sudah mengunjungi nona jam segini,ngomong ngomong bagaimana rumahnya? apa rumahnya nyaman?" tanya David.
"Iya, saya sangat nyaman. Sekali lagi terimakasih" tutur Kania.
"Syukurlah kalau begitu, ngomong ngomong nona sebelumnya tinggal dimana?" ujar David.
"Saya tidak punya tempat tinggal" kata Kania dengan malu.
David terbelalak kaget mendengar ucapan Kania barusan."Lalu anda bekerja dimana?" tanya David sekali lagi.
"Saya baru beberapa minggu lalu wisuda, saya juga baru berniat mencari kerja" jawab Kania.
"Wah, pas sekali. Kebetulan bos saya juga sedang mencari seseorang untuk menempati posisi asisten pribadi, apakah anda tertarik?" kata david sambil tersenyum.
"Sebenarnya saya sangat tertarik, tapi saya belum punya pengalaman apapun" ujar Kania dengan canggung.
David berfikir sejenak."Apa boleh saya lihat dulu ijasah nona?" tanya David.
Kania mengangguk dan segera menuju ke atas dan mencari ijasah ijasah nya yang sepertinya ada di dalam koper. Setelah menemukan ijasahnya , Kania segera turun dan menunjukkan nya pada david.
Setelah menerima dan membaca ijasah Kania, David menatap dengan kagum. Ternyata Kania adalah wanita yang sangat berprestasi, terlihat dari ijasahnya yang tanpa ada satupun nilai yang buruk. Semuanya sangat sempurna.
*Dukung author dengan cara memsubscribe dan riview novel ini
Ternyata selain cantik dan sopan, Kania juga sangat cerdas. Semenjak sekolah, Kania sering mengikuti perlombaan dan memenangkannya. David tersenyum puas karna sudah menemukan sekretaris pribadi untuk bos nya.David tertawa kecil. "Ternyata anda sangat pintar ya" gurau David untuk menggoda Kania."Anda berlebihan tuan" kata Kania yang malu karna di puji.David menyerahkan kembali ijasah ijasah Kania padanya."Saya sendiri yang akan merekrut anda,besok anda bisa pergi bersama saya ke kantor untuk menjalani interview" kata David.Kania terbelalak kaget sekaligus senang."Terimakasih, sekali lagi terimakasih" ujar Kania saking senang nya."Iya sama sama. Oh iya, kita belum memperkenalkan diri secara resmi ya kan? nama saya David Velrod, panggil saja David" tutur David sambil menjulurkan tangan kanan nya untuk berjabatan.Kania membalas jabatan tangan David." saya Kanoa Geralyn, panggil saja Kania""Sepertinya sudah sangat malam, saya
Seorang wanita berambut sedikit ikal di bagian bawah dengan memakai kacamata berjalan ke arah Kania. Wanita itu memakai pakaian formal dengan kemeja polos dan jas yang ia gunakan, ia menghampiri Kania sambil membawa beberapa kertas di tangan nya.Kania hanya melihat ke arah wanita itu sebentar lalu berfikir tidak mungkin jika dirinya lah yang ingin di temui wanita itu, mungkin saja wanita itu sedang menghampiri orang yang berada di belakangnya.Tapi tiba tiba wanita itu datang dan tepat berhenti di depan Kania."Anda nona Kania Geralyn?" tanya wanita itu pada Kania."Iya, saya Kania. Ada apa ya?" tanya Kania bingung."Saya asisten pak CEO, saya di minta untuk mengantar anda ke ruangan David. Mari ikuti saya" ucap wanita itu sambil memanduku berjalan ke depan.Kania mengikuti wanita berambut ikal dengan kacamata itu. Kania di bawa berjalan menaiki lift hingga lantai 2, kemudian mereka berhenti di depan ruangan yang bertuliskan nama David tepat di pin
Hati David jadi berdebar melihat senyum Kania yang sangat manis itu. Apalagi saat tertawa, Kania jadi terlihat seperti dewi yang turun dari kayangan."Apapun itu ceritakan lah.Tentang usiamu, tempat tinggalmu sebelumnya atau apapun itu tidak apa apa," ucap david dengan penasaran."Usia saya 23 tahun," jawab Kania.David terdiam sebentar mendengar jawaban dari Kania, mendengar Kania yang tidak menjawab pertanyaan nya seluruhnya. David merasa ada sesuatu yang ingin Kania tutupi dengan sangat rapat. Karna David berfikir mungkin itu hal yang sensitif baginya, David tidak meneruskan pertanyaannya itu."Oh,ternyata masih sangat muda ya," ujar David sambil tersenyum."Haha, memangnya wajah saya terlihat lebih tua dari umur saya ya?" tanya Kania dengan nada bercanda."Bukan tua, lebih tepatnya dewasa" ucap David sambil tersenyum tipis.Saat hendak meneruskan obrolan, tiba tiba saja handphone David berdering dan ternyata rey yang meneleponnya.
"Dia orang yang akan jadi bosmu mulai besok" ujar David. "Oh begitu, tapi aku belum pernah bertemu dengan nya. Memangnya ada apa?" tanya Kania. "Tidak ada. Oh iya, hari ini tidak ada lembur jadi nanti aku tunggu kamu jam 5 di depan kantor ya" kata David sambil tersenyum. Kania mengangguk sambil tersenyum. "Ngomong ngomong aku belum punya nomor telfonmu loh" ucap David sambil menyerahkan handphone nya pada Kania. "Aku juga lupa" kata Kania sambil meraih handphone yang ada di tangan David itu. "Padahal di kartu namaku juga ada nomorku. Tapi sepertinya harga dirimu itu tinggi sekali sampai sampai tidak mau meneleponku duluan" kata David mengejek. "Bukan seperti itu kok, aku hanya belum sempat saja" ujar Kania menyangkal. Kania menulis nomor telponnya di hanpdhone David lalu menyerahkan kembali Handphone nya itu. "Kalau ada apa apa jangan segan untuk telfon aku duluan" tutur David sambil mengedipkan sebelah matanya
Saat keduanya hanyut dalam situasi dan saling menatap satu sama lain, akhirnya suara pintu yang tertutup menandakan orang yang tadi masuk kini sudah keluar terdengar. Kania pun bisa segera pergi dari toilet. Kania langsung melepaskan genggaman tangan Nick dan mengucapkan terimakasih lalu langsung pergi dari toilet secepat mungkin. "Bukan begitu cara berterimakasih yang benar" kata Nick sambil menyengir. Tanpa menghiraukan perkataan Nick, Kania pun tetap berjalan ke depan. Kania khawatir jika nanti Ellena mencemaskan dirinya karna tak kunjung kembali setelah lama pergi. Kania pun segera pergi kembali ke ruangan Ellena, saat Kania membuka pintu ruangan nya. ternyata Ellena sudah kembali dan sedang duduk. "Kania, kamu dari mana? kenapa lama sekali?" tanya Ellena khawatir. "Aku salah masuk toilet tadi, maaf karna sudah membuatmu lama menunggu" jawab Kania tidak enak. "Salah toilet? bagaimana bisa?" kata Ellena dengan heran.
Baru saja Kania hendak duduk, tiba tiba saja ada mobil bewarna merah yang mengklakson dari luar gerbang. Riko pun langsung berdiri dan membuka kan gerbang agar mobil itu bisa masuk. Setelah itu, ternyata orang yang keluar dari mobil merah tersebut adalah David. Kania tak dapat mengenalinya karna mobil kali ini berbeda dengan yang David gunakan tadi pagi.Ini hanyalah mobil sederhana bewarna merah, berbeda dengan mobil mewah yang David gunakan untuk ke kantor dari pagi. David kali ini hanya memakai pakaian yang santai, cocok untuk tidur. Kaos polos berlengan pendek yang di balut dengan jaket, di padukan dengan celana kotak kotak yang terlihat simple. Meskipun tidak setampan Rey, tapi David memiliki daya tariknya sendiri yang tidak kalah jauh dari Rey. David memiliki kumis tipis di bawah hidung nya dan tahi lalat kecil di bawah bibirnya. "Apa yang kalian lakukan malam malam begini?" tanya David sembari berjalan menghampiri Kania dan Riko yang tengah dudu
Berbeda dengan Kania yang terlihat ketakutan seperti sedang bertemu hantu, Rey justru menampilkan dirinya yang tenang dan berwibawa. Rey tidak menunjukkan reaksi apapun termasuk kaget. Rey terlihat biasa saja seolah tidak pernah bertemu dengan Kania sebelumnya, Rey pun tidak kaget dengan ekspresi yang di tunjukkan Kania karna sudah menduga akan jadi seperti ini sebelumnya. Setelah melihat ekspresi Rey yang terkesan biasa saja, Kania pun jadi tenang karna berfikir seperti nya Rey tidak ingat apapun tentang nya dan kejadian beberapa waktu lalu. "Apa aku salah ruangan?" tanya Kania sambil berbisik bisik. "Apa maksudmu? ini benar ruangan nya kok," kata Ellena berbisik. "Coba cek sekali lagi," bisik Kania lagi. "Kamu tidak salah ruangan," saut Rey dengan tegas. Setelah mendengar suara Rey itu, Kania langsung menciut. Ia menatap sebuah tulisan yang berada diatas meja di depannya itu. Ternyata benar, pria itu adalah orang yang akan me
"Siapa aku? nanti kamu juga akan tau sendiri kok, lagi pula kita akan sering bertemu untuk seterusnya" ujar Nick. David yang tidak sengaja lewat dan melihat Nick dan Kania yang tengah berdua di depan keran air itu pun langsung menghampiri Kania. "Apa yang terjadi? kenapa tanganmu bisa jadi seperti ini?" tanya David dengan khawatir setelah melihat tangan Kania yang terluka. David segera mengajak Kania untuk pergi dari dapur dan meninggalkan Nick seorang diri di sana. "Aku hanya mau membuat teh, tapi orang itu malah membuat teh nya tumpah" kata Kania sambil menahan perih yang ia rasakan. "Ku sarankan lebih baik jangan dekat dekat dengan orang itu, malah lebih baik jika kamu tidak bertemu dengannya" ucap David dengan serius. "Memangnya siapa dia?" tanya Kania denga penasaran. "Dia Zerronick knight, sepupu tuan Rey sekaligus direktur di perusahaan ini. Sekarang ini mereka berdua sedang berseteru untuk menjadi penerus presdir" ujar