Share

Seharian Bersama

"Lagi pula David masih berada di luar kota, dia sendiri juga yang memintaku untuk menjaga Kania kan? kalau begitu tidak apa apa jika aku menginap hanya untuk malam ini saja" kata Rey pada dirinya sendiri sambil senyum senyum.

Akhirnya setelah berfikir dengan panjang, apakah ia akan menginap di rumah David bersama Kania, Rey akhirnya memutuskan untuk menginap di rumah David dan tidur di samping Kania. Jujur saja, Rey masih ingin merasakan pelukan hangat dari Kania seperti tadi.

Setelah melepas Jas dan sepatunya, Rey pun tidur di samping Kania. Tiba tiba saja Kania memeluknya dari belakang, Rey pun membalik posisi tidurnya dan tidur dengan memeluk Kania dalam dekapannya.

****

"Kyaaaaa!" teriak Kania yang pagi pagi sudah bangun.

"Ini masih pagi... tidurlah lagi" ucap Rey yang langsung terbangun setelah mendengar teriakan Kania.

"Bagaimana saya bisa tidur lagi setelah mengetahui ini semua!" kata Kania dengan panik sambil menunjuk tubuh Rey yang setengah telanjang.

"Kenapa? Kamu kagum melihat bentuk tubuhku yang seksi ini?" tanya Rey sekaligus sedikit menggoda Kania.

"A.. apa yang sudah terjadi semalam?" tanya Kania dengan panik.

"Tenang saja, aku bukan pria mesum yang mengambil kesempatan dalam kesempitan. Dan juga tidak terjadi apapun semalam" tutur Rey.

Kania merasakan sakit di pinggang nya, apalagi setelah mengetahui penampilannya yang kacau di kaca Kania jadi tambah panik.

"Ta.. tapi ke.. kenapa pinggang saya sakit begini?" tanya kania terbata bata karna ketakutan.

"Ya.. bagaimana lagi, kamu sendiri yang begitu agresif tadi malam, aku sendiri juga jadi kewalahan" goda Rey dengan ekspresi pura pura sakit.

Kania yang kaget setelah mendengar perkataan Rey itu pun langsung menangis, Kania tidak menyangka ia harus kehilangan kesucian nya di umur yang masih muda begini itupun harus dengan bos nya.

"Hei, kenapa kamu menangis?" tanya Rey  yang heran pada Kania yang tiba tiba  menangis. 

"Pa..padahal hiks, saya menjaga ini untuk calon suami saya nanti..hiks, ta... tapi sekarang saya malah sudah tidak suci lagi" ujar Kania sambil menangis.

"Pftt,hahaha. Tenang saja, tidak terjadi apapun semalam aku hanya mengantarmu pulang. Tapi karna sudah malam dan aku juga lelah untuk pulang jadi aku menginap di sini. Tadinya ingin tidur di kamar tamu tapi aku tidak tau dimana kamu menyimpan kuncinya dan aku juga tidak bisa tidur di ruang tamu. Apa sudah jelas? sudah bisa tenang sekarang?" tanya Rey setelah panjang lebar menjelaskan.

"Ta..tapi kenapa pinggang saya terasa sakit? dan juga kenapa penampilan saya berantakan begini?" tanya Kania yang masih tidak percaya.

"Itu karna kamu habis menangis dan kita berdua tidak sengaja tertidur dalam posisi berpelukan hingga sore," ujar Rey menjelaskan sekali lagi.

"Benar juga apa yang di katakan tuan Rey, kenapa aku baru ingat ya?" kata Kania dalam hati.

"Syukurlah, saya kira saya sudah tidak suci lagi" ucap Kania menghela nafas lega.

"Pfttt hahaha,"Kata Rey yang tidak kuasa menahan tawa.

"Ada apa? kenapa anda  tertawa?" tanya Kania  yang heran melihat Rey tertawa tanpa sebab.

"Padahal bagi wanita jaman sekarang kehilangan kesucian adalah hal yang biasa, tapi melihat kamu yang sampai menangis ini seperti seolah olah kamu akan mati jika sudah tidak suci lagi" kata Rey.

"Saya berbeda dengan wanita seperti itu, saya menjaga selalu menjaga kehormatan dan nama baik keluarga saya. Menurut saya, kehilangan kesucian sama saja dengan kehilangan harga diri saya sebagai wanita" kata Kania sambil  berdiri untuk membuka jendela karna sudah pagi.

Mendengar ucapan Kania, Rey jadi semakin tertarik dengan nya. Berbeda dengan para wanita wanita yang selama ini mengejar nya tanpa malu, Kania sangat polos dan bahkan sebelumnya belum pernah berpacaran.

Setelah mandi dan berpakaian, Kania keluar dari kamar mandi dan menghampiri Rey yang masih berada di atas tempat tidur.

"Anda mau sarapan dengan apa? biar saya yang buatkan" tanya Kania.

"Memangnya kamu bisa masak?" Tanya Rey.

"Lihat saja nanti," jawab Kania.

Rey yang penasaran dengan kemampuan masak Kania itu menjawab terserah, Kania pun menyuruh Rey mandi sambil menunggu nya memasak sarapan.

Kania membereskan tempat tidur dan segera turun ke  bawah  dan memasak di dapur untuk sarapan. Setelah mandi, Rey pun pergi menyusul Kania ke bawah.

Kania menyiapkan berbagai macam masakan sederhana seperti omelet, salad sayur, dan sandwich. Kania juga memotong beberapa buah yang di belinya dari uang yang di berikan David.

Karna tidak  tau seperti apa selera Rey, Kania pun menyiapkan air putih, smoothie, susu, kopi dan teh hangat untuk melengkapi masakannya.

"Karna saya tidak tau selera anda, jadi saya siapkan saja semua yang ada" ujar Kania pada Rey yang sedang berjalan menghampirinya. 

"Rey," saut Rey.

"Apa?" tanya Kania bingung.

"Ini tidak sedang di kantor, jadi tidak usah bicara formal padaku. Panggil Rey saja" ujarnya. 

"Baiklah, silahkan di coba" kata Kania.

Rey memilih untuk memakan omelet terlebih dahulu karna tampilan nya memang lebih menggiurkan dari yang lain. Setelah beberapa kali menguyah, tak di sangka masakan Kania ternyata enak.

"Tak ku sangka ternyata kamu pintar masak juga," kata Rey terkesan.

"Syukurlah jika masakanku cocok dengan lidahmu," jawab Kania yang masih tidak terbiasa berbicara informal.

Selain cerdas, Rey tidak menyangka jika ternyata Kania pandai memasak. Hari ini Rey merasa seperti mempunyai istri untyk mengurusnya.

Rey jadi semakin jatuh cinta pada Kania. Mereka berdua melanjutkan sarapan sambil berbincang  ringan di Meja makan. Kania merasa senang dan nyaman bisa menghabiskan waktu dengan Rey.

Rey  memutuskan untuk pergi ke kantor  terlambat karna tak ingin menyia nyia kan kesempatan emasnya agar bisa lebih dekat dengan Kania.

 Setelah selesai sarapan, Rey pergi menemani Kania minum teh di halaman belakang rumah David. Kania pun bercerita pada Rey tentang betapa baiknya David selama ini padanya.

****

"Aku tidak tau lagi bagaimana nasibku jika tidak bertemu David hari  itu, selama ini dia terus yang membantuku dan memberiku pekerjaan" kata Kania terus memuji David di hadapan Rey.

"Tapi sekarang yang menggaji mu itu aku bukan David, dan soal rumah aku juga bisa memberikanmu jika kamu mau bahkan 10× lebih bagus dari  ini" kata Rey kesal.

"Maksudku bukan begitu, aku cuma cerita saja betapa beruntung nya aku bisa bertemu dengan orang sebaik David" ujar Kania.

Rey yang semakin kesal Mendengar pujian yang tiada habisnya ditujukan untuk David oleh Kania itu pun berniat untuk mengalihkan topik pembicaraan.

*Dukung author dengan cara memberikan vote, like dan riview novel ini.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status