Share

Sebuah Ajakan

Kiana bilang, jika aku ingin bercerita dan tidak bertemu dirinya dalam jangka waktu yang lama, aku harus menulisnya di buku menggunakan pena yang ia berikan.

Aku benar-benar melakukannya. Sekian bulan lamanya kami tidak bertemu, telah setengah dari buku bersampul cokelat ini kuhabiskan. Semuanya adalah ungkapan hati dan perasaan.

Segala keresahan di dalam diri aku tulis beserta beberapa cerita kelam di dalamnya.

Kembali kukatakan, dia benar. Dengan bercerita pada pena dan kertas, aku cukup merasa lega. Beban-beban itu seolah-olah berkurang, terbuang pada berlembar-lembar kertas.

Walau demikian, aku tetap merasa rindu pada Kiana. Aku merasa ingin masuk ke dalam hidupnya. Mengetahui apa yang dia lakukan setiap hari. Apa yang dia lewati. Kisah apa yang ia miliki.

Semua itu, aku ingin mengetahuinya.

Hingga kemudian, aku terdampar di perpustakaan kota. Setidaknya, aku ingin menikmati kesunyian di tengah-tengah buku yang menumpuk di rak.

Me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status