Share

Kenikmatan Membuncah

Tak segan-segan, Clara meraih rahangku. Benar-benar tak ada kelembutan dalam tindakannya ini. Dia terlalu keras mencengkeram rahangku.

Mungkin karena dia sudah biasa memakan besi, jadi kulit manusia pun telah dia anggap besi. Konyol sekali perempuan ini. Dia belum tahu seorang Adrian, apa?

Dengan sedikit rasa takut yang kupendam, segera kusingkirkan tangannya dengan kasar. Seketika, ekspresinya berubah. Dahi mengerut, kedua alisnya turun secara bersamaan.

Tatapannya pun menjadi setajam elang.

“Berani juga lo, ya!” tegasnya bersamaan dengan tangan yang bergerak ke senjata kelelakianku.

Dia benar-benar kasar dan tidak elegan. Pisangku dicengkeramnya tak tanggung-tanggung. Walau demikian, aku berusaha menahan ngilu yang hadir di perutku.

“Woy! Apa, sih, yang lo lakuin ini?!”

“Jangan main-main sama gue!”

“Lepasin anu gue!”

Sekali lagi, dia menegaskan seraya mendekatkan wajahnya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status