Share

Glad and Glad

Tidak kusangka ketika memeluk Clara, aku merasakan hawa keberadaan seorang gadis.

Gladis.

Dia berdiri, tepat di belakangku dengan tatapan nanar. Hal yang selalu membuat hatinya hancur, kembali terjadi.

Walau demikian, kali ini dia tak berlari seperti sebelumnya. Maka, segera kulepaskan Clara dari dekapan.

“Gladis.”

Dia hanya diam, lalu memalingkan wajah ke sembarang arah.

Sedangkan, Clara buru-buru menghapus tiap-tiap tetes air mata dan bekasnya di kedua pipi. Dia beranjak bangkit sambil meregangkan beberapa bagian tubuh.

“Kalau gitu, gue pulang dulu. Thanks, Adrian.”

Langkahnya terhenti di sampingku. Tangan kirinya menepuk bahuku dan berkata, “Lo masih punya seseorang yang sangat berharga. Jaga dia.”

Perempuan bertubuh kekar itu berlalu pergi.

Dan aku pun masih bungkam di hadapan Gladis. Cukup lama kami tak pernah bertemu. Meskipun telah berkata memaafkanku melalui sebuah pesan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status