Share

Saling Memercayai

Suasana yang begitu tenang di sebuah restoran mewah tengah kota diiringi oleh gesekan alat musik biola. Sungguh syahdu dan terasa damai.

Kutatap Kiana yang sedang menyantap makanan yang beberapa waktu lalu dipesannya. Steak ukuran jumbo.

“Kenapa kamu menatap aku kayak gitu, Adrian? Kamu nggak makan? Hampir dingin makanannya.”

Walau demikian, mataku tak berpaling sedikit pun. Entah mengapa, akhir-akhir ini ada keraguan yang bersemayam di kepala mengenai kehadiran gadis tersebut.

Aku terlampau berpikir tentang pertemuan kami dan segala hal yang pernah kami lewati bersama-sama.

Emosiku pun tak stabil. Suasana hati yang buruk telah tidak ingin pergi dari hati.

“Nggak ada. Gue cuma seneng lihat lo makan dengan lahap.”

Dia pun tertawa pelan, lalu menghabiskan potongan Steak terakhirnya.

Sambil mengambil segelas air putih yang tersedia di hadapan, dia berkata, “Orang makan, kok, dilihatin? Seharusnya kamu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status