Share

Emosi dan Gairah Panas

“Berhenti, Karina. Gue udah nggak bisa ngerasain gairah apa pun. Percuma aja lo berusaha bikin gue terangsang.”

Seketika itu, tangan Karina yang tengah mengelus-elus beberapa bagian tubuhku berhenti. Dia menatapku dengan lamat.

“Apa gue nggak boleh berusaha agar lo bisa lagi bergairah?”

“Nggak bisa. Gue udah mencobanya berkali-kali. Gue nggak ada keinginan untuk melakukan aktivitas panas sama siapa pun.

Bahkan gue udah mencobanya dengan gadis yang baru gue kenal. Percuma aja. Gue hanya mempermalukan diri sendiri dengan memperlihatkan kebodohan gue.”

Tatapan yang dipenuhi rasa simpati. Kutahu bahwa Karina merupakan orang yang paling tidak bisa melihat sahabatnya bersedih atau kesusahan.

Sejak dulu, dia selalu memaksa diri sendiri melakukan sesuatu agar sahabatnya bisa tersenyum kembali dan tidak terluka.

Seperti itulah Karina yang kuketahui sejak dulu. Kurasa, dia sekarang menjadi sosok yang sangat p

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status