Share

Ungkapan Hati Kiana

Dengan pace yang cukup cepat, pengecap Karina bergerak di leher dan turun ke perutku. Sementara itu, tangannya mengelus-elus pahaku.

“Gimana, Adrian?” tanyanya, lalu melanjutkan aktivitasnya yang sebenarnya tidak pernah kuinginkan.

Dengan pasrah, aku telentang, membiarkan perempuan ini melakukan apa pun dengan tubuhku. Kini, kedua tangannya membuka kancing kemeja yang kukenakan.

Aku merasa bahwa tindakannya sangat buru-buru. Bahkan terkesan bahwa dialah yang menginginkan hal ini.

Mungkin dia telah merasakan gairah itu memuncak secara drastis setelah masing-masing emosi kami bergelora, meledak ke permukaan.

“Gue nggak ngerasa pengin.”

Terlepas sudah semua kancing kemeja, kini ia melepaskan kain bermotif kotak-kotak yang didominasi warna merah tua.

Dengan posisi menindih tubuhku, Karina menggosok-gosokkan tangannya di amunisi kelelakianku. Matanya memancarkan harapan dan gairah yang telah berada di luar kendali.<

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status